81 kelompok ahli maupun di kelompok asal. Karena pengelolaan
waktu yang kurang efektif, kegiatan refleksi menjadi kurang optimal bahkan kegiatan presentasi dan pemberian PR menjadi
tidak terlaksana. Pada pertemuan kedua, pengelolaan waktu sudah diperbaiki meskipun belum begitu efektif, sehingga semua
kegiatan sudah dapat dilaksanakan. Namun, masih kurang optimal seperti kegiatan refleksi, kesimpulan, dan pemberian PR. Sama
pada pertemuan pertama kegiatan pembelajaran harus lebih disesuaikan lagi dengan karakteristik anak dan perlu lebih banyak
lagi memberikan kepada anak baik di kelompok ahli maupun di kelompok asal. Oleh karena itu, perlu diperbaiki dan ditingkatkan
lagi pada siklus berikutnya agar dapat mencapai indikator yang ditetapkan dan kegiatan pembelajaran yang direncanakan dapat
berlangsung optimal.
Gambar 4.1. Perbandingan Aktivitas Guru Pada Tiap Pertemuan Siklus I
0.00 10.00
20.00 30.00
40.00 50.00
60.00 70.00
80.00 90.00
100.00
Pertemuan 1
62.50 66.67
75 73.43
K. Awal K. Inti
K. Akhir Total
Pembelajaran 0.00
10.00 20.00
30.00 40.00
50.00 60.00
70.00 80.00
90.00 100.00
Pertemuan 2
75.00 72.91
75 79.68
K. Awal K. Inti
K. Akhir Total
Pembelajaran
82
2 Observasi Aktivitas Siswa
Hasil pengamatan dapat kita lihat melalui lembar observasi aktivitas siswa siklus I pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Aktivitas siswa yang di observasi adalah kegiatan siswa dalam berkelompok dan diamati sendiri oleh peneliti.
Berikut adalah tabel perbandingan aktivitas siswa pada sikus I.
Tabel 4.3 Perbandingan Aktivitas Siswa Siklus I S
P A
B C
D E
F ∑
Ket
S1 Kelompok
1 2
3 1
2 3
1 2
3 1
2 3
1 2
3 1
2 3
57 79,16
Baik
P1 3
2 3
2 2
2 4
4 4
3 2
3 4
4 4
4 3
4
P2 3
3 3
2 2
2 4
3 4
4 2
3 4
3 3
4 3
4 56
77,78
Baik
Ṝ 75 62,5 75 50 50 50 100 87,5 100 87,5 50 75 100 87,5 87,5 100 75 100
Keterangan : A
= Aktivitas siswa dalam memperhatikan guru B
= Aktivitas siswa dalam bertanya dikelompok C
= Aktivitas siswa dalam mempelajari materi yang diberikan D
= Aktivitas siswa dalam bekerjasama dalam kelompok E
= Aktivitas siswa dalam menyampaikan penjelasan materi dengan teman sekelompoknya tutor sebaya F
= Aktivitas siswa dalam menyajikan hasil kerja kelompok presentasi Skor 1
= Semua siswa tidak melakukan aktivitas yang diamati
83 Skor 2
= Sebagian kecil siswa melakukan aktivitas yang diamati Skor 3
= Sebagian besar siswa melakukan aktivitas yang diamati Skor 4
= Semua siswa melakukan aktivitas yang diamati Berdasarkan tabel perbandingan aktivitas siswa pada siklus I, setiap
kelompok menunjukkan hasil yang memuaskan pada beberapa aspek yang dinilai. Namun, setiap kelompok masih menunjukkan hasil yang kurang
memuaskan pada aspek bertanya dalam kelompok, yakni setiap kelompok hanya memperoleh rata-rata persentase sebesar 50. Hal ini mungkin
disebabkan kurangnya pemberian motivasi dari guru, sehingga siswa enggan untuk bertanya. Selain itu, keaktifan kelompok 2 masih perlu ditingkatkan,
yakni pada aspek memperhatikan guru 62,5 dan aspek bekerjasama dalam kelompok 50.
Nilai persentase tersebut masih belum mencapai indikator keberhasilan aktivitas siswa yang ditetapkan peneliti yakni 70,00. Sehingga pada siklus
berikutnya masih perlu ditingkatkan lagi. Berikut data pada tabel 4.3 disajikan dalam bentuk grafik.
84
Gambar 4.2 Perbandingan Aktivitas Siswa Siklus 1
Keterangan : A
= Aktivitas siswa dalam memperhatikan guru B
= Aktivitas siswa dalam bertanya dikelompok C
= Aktivitas siswa dalam mempelajari materi yang diberikan D
= Aktivitas siswa dalam bekerjasama dalam kelompok E
= Aktivitas siswa dalam menyampaikan penjelasan materi dengan teman sekelompoknya tutor sebaya F
= Aktivitas siswa dalam menyajikan hasil kerja kelompok presentasi Observasi pada hasil belajar kelompok siklus I pertemuan ke 1 dan pertemuan ke 2 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
75 50
75 100
100 100
100 100
100
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Kelompok 1 Kelompok 2
Kelompok 3
Pertemuan 1
A B
C D
E F
75 75
75 100
75 100
100 75
75
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Kelompok 1 Kelompok 2
Kelompok 3
Pertemuan 2
A B
C D
E F
85
Tabel 4.4. Distribusi Hasil Belajar Kelompok Siklus I
Siklus Pertemuan
Kelompok 1
2 3
S 1 1
100 100
75 2
90 80
100 Rata-Rata
95 90
87,5
Berdasarkan tabel 12 dapat dilihat, pada pertemuan pertama kelompok 1 mendapat nilai 100, kelompok 2 mendapat nilai 100,
dan kelompok 3 mendapat nilai 75. Pada pertemuan kedua, kelompok 1 mengalami penurunan menjadi 90, kelompok 2
mengalami penurunan nilai menjadi 80, dan kelompok 3 mengalami peningkatan menjadi 100. Nilai-nilai tersebut
diperoleh dari nilai LKK yang dikerjakan siswa secara. Data pada tabel 12 dapat digambarkan dalam bentuk grafik berikut ini.
Gambar 4.3 Hasil Belajar Kelompok Siklus I
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Kelompok 1 Kelompok 2
Kelompok 3 100
100 75
90 80
80
Pertemuan 1 Pertemuan 2
86
3 Observasi Hasil Belajar Siswa
Data hasil belajar siswa diperoleh dari evaluasi yang dilakukan setiap akhir pertemuan, ditambah dengan evaluasi yang
dilakukan pada akhir siklus I. Evaluasi yang dilakukan berbentuk soal pilihan ganda sebanyak 20 butir soal yang mencakup tujuan
pembelajaran tiap pertemuan. Kemudian untuk evaluasi siklus I mencakup soal pada pertemuan 1 dan pertemuan 2. Untuk
evaluasi siklus 1 juga berjumlah 20 soal. Berikut data hasil belajar siswa pada pertemuan pertama, pertemuan kedua, dan evaluasi
siklus I yang didistribusikan kedalam bentuk tabel.
Tabel 4.5. Distribusi Nilai Hasil Belajar Individu Siklus 1
No Nilai Pertemuan 1
Pertemuan 2 Evaluasi Siklus I
Keterangan F
F F
1. 95
0,00 1
7,14 0,00
Tuntas 2.
90 0,00
1 7,14
1 7,14
Tuntas 3.
85 0,00
1 7,14
3 21,43
Tuntas 4.
80 2
14,29 2
14,29 3
21,43 Tuntas
5. 75
2 14,29
2 14,29
2 14,29
Tuntas 6.
70 4
28,57 0,00
2 14,29
Tuntas 7.
65 1
7,14 2
14,29 3
21,43 Belum
8. 60
0,00 3
21,43 0,00
Belum 9.
55 1
7,14 0,00
Belum 10.
50 2
14,29 0,00
Belum 11.
45 1
7,14 1
7,14 0,00
Belum 12.
40 1
7,14 0,00
Belum 13.
35 0,00
1 7,14
0,00 Belum
Jumlah 14
100 14
100 14
100 Rata-rata
63,92 69,28
76,42 Ketuntasan
Individual 57,11
50 78,57
Ketuntasan Klasikal
28,57 50
64,28
87 Berdasarkan tabel 4.5, pada pertemuan pertama ada 8 siswa
yang berhasil mencapai ketuntasan individu al ≥70 atau sekitar
57 dan masih ada 6 siswa yang belum mencapai ketuntasan individual. Adapun ketuntasan klasikal pada pertemuan pertama
ini hanya mencapai 28,57 atau hanya 4 siswa yang mencapai ketuntasan k
lasikal ≥75. Rata-rata kelas yang diperoleh pada pertemuan pertama ini adalah 63,92. Sehingga dapat disimpulkan
hasil belajar siswa pada pertemuan pertama ini masih belum mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan peneliti secara
klasikal, yakni 80 siswa mendapat nilai 75. Pada pertemuan kedua, jumlah siswa yang mencapai
ketuntasan individual mengalami penurunan. Jika pada pertemuan pertama ketuntasan individual mencapai 57 8 siswa, maka
pada pertemuan kedua ini hanya mencapai 50 7 siswa. Namun, terjadi peningkatan pada ketuntasan klasikal, yakni dari
28,57 menjadi 50 7 siswa. Rata-rata kelas pun mengalami peningkatan yakni dari 63,92 menjadi 69,28 atau naik sebanyak
5,36. Namun, hasil belajar pada pertemuan kedua ini tetap masih belum mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan peneliti
yakni 80 siswa mendapat nilai ≥75. Pada akhir siklus I, juga dilaksanakan evaluasi akhir siklus I
yang mencakup materi pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Dapat dilihat pada tabel 4.5, terdapat peningkatan-
peningkatan yang cukup signifikan. Ketuntasan individual naik
88 menjadi 78,57 atau 11 siswa. Ketuntasan klasikal pun naik
menjadi 64,28 atau 9 siswa. Rata-rata kelas juga mengalami peningkatan menjadi 76,42. Sehingga dapat disimpulkan hasil
belajar pada evaluasi akhir siklus I ini mengalami peningkatan dari sebelumnya. Namun, peningkatan tersebut masih belum
mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan peneliti yakni 80 siswa mendapat nilai ≥75.
Berdasarkan tabel 4.5 dapat dibuat tabel ketuntasan klasikal siswa berdasarkan indikator yang ditetapkan yakni 80 siswa
mendapat nilai 75.
Tabel 4.6 Ketuntasan Klasikal Hasil Belajar Siklus 1
Nilai
Pertemuan 1 Pertemuan 2
Evaluasi S1 Ket
F F
F
≥75
4 28,57
7 50
9 64,28
Tuntas
75
10 71,42
7 50
5 35,72
Tidak Tuntas
Dilihat dari tabel 14, ketuntasan klasikal masih belum memenuhi indikator yang ditetapkan peneliti, baik pada
pertemuan pertama, pertemuan kedua, dan evaluasi siklus I. Dimana indikator keberhasilan yang ditetapkan peneliti untuk
ketuntasan klasikal adalah 80 siswa mendapatkan nilai 75. Berikut ini dibuat diagram nilai ketuntasan secara klasikal
siklus I adalah sebagai berikut :
89
Gambar 4.4 Persentasi Ketuntasan Klasikal Hasil Belajar Siklus I
d. Refleksi