41
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, pengambilan pendekatan dengan cara kualitatif dikarenakan sebagai sebuah pembelajaran pendidikan untuk
pemuda korban narkotika yang berbasis kecakapan hidup lebih mengutamakan proses. Dalam hal ini senada dengan metode penelitian kualitatif yang
menekankan proses, “penelitian kualitatif lebih banyak mementingkan segi proses dari pada hasil” Moleong 2010: 11. Penelitian ini tetap memperhatikan nilai-
nilai yang ada pada lembaga, selain itu penulis juga memulai penelitian ini dengan memperhatikan kebutuhan Warga Binaan Pemasyarakatan dalam segi hak
memperoleh layanan pendidikan atau pembinaan.
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah Warga Binaan Pemasyarakatan yang tergolong usia pemuda 16-30 tahun.
C. Setting Penelitian
Sesuai dengan judul, maka setting penelitian yang dipilih oleh peneliti adalah di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Yogyakarta, yang berada
di Jalan Kaliurang KM 17 Kabupaten Sleman Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan pada lokasi tersebut dengan alasan dan pertimbangan bahwa Lembaga
Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Yogyakarta merupakan Lembaga Pemasyarakatan Narkotika satu-satunya yang berada di Yogyakarta, menampung
baik narapidana laki-laki maupun perempuan yang mayoritas usia pemuda.
42 Dengan demikian akan sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti yakni
Implementasi Pendidikan Kepemudaan Berbasis Kecakapan Hidup.
D. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan dua jenis data yaitu data primer dan sekunder.
1. Data Primer
Adalah data yang diperoleh langsung dari responden dan pihak lain yang terkait atau data memberikan wawancara langsung. Data yang dibutuhkan adalah
informasi mengenai implementasi dan faktor-faktor pendukung maupun penghambatnya dalam proses kegiatan pendidikan kepemudaan berbasis
kecakapan hidup. 2. Data Sekunder
Adalah data yang diperoleh tidak langsung dari obyek penelitian tetapi peneliti memperoleh data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain
dengan berbagai cara atau metode. Dan pada penelitian ini data data tersebut diperoleh dari perpustakaan, internet, maupun koran.
E. Metode Pengumpulan Data
Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian kali ini antara lain:
1. Wawancara Wawancara merupakan data primer yang diperoleh langsung dari
lapangan, “wawancara dalam suatu penelitian yang bertujuan mengumpulkan keterangan tentang kehidupan manusia dalam suatu masyarakat serta pendirian-
pendirian itu, merupakan suatu pembantu utama dari metode observasi
43 pengamatan” Bungin 2003: 62. Dalam definisi lainnya wawancara adalah
percakapan dengan maksud tertentu. “Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara
interviewee yang memberikan jawaban” Moleong, 2002: 186. Selain itu wawancara adalah proses pengumpulan data atau informasi melalui tatap muka
antara pihak penanya interviewer dengan pihak ditanya atau penjawab interviewee.
Dalam wawancara ada dua hal. Pertama, kita harus secara nyata mengadakan interaksi dengan responden. Kedua kita menghadapi kenyataan,
adanya pandangan orang lain yang mungkin berbeda dengan pandangan kita sendiri. “Masalah yang kita hadapi ialah bagaimana cara berinteraksi dengan
orang lain, dan bagaimana kita mengolah pandangan yang mungkin berbeda itu” Nasution, 2002 :69. Pada saat melakukan wawancara peneliti menggali
sebanyak mungkin data yang berhubungan dengan masalah pelaksanaan pendidikan kepemudaan berbasis kecakapan hidup.
Dalam penelitian ini akan dilakukan wawancara dengan pihak pengelolapenyelenggara program Kepala Lembaga Pemasyarakatan Narkotika
Klas IIA, PembinaNarasumber Teknis dan Warga Binaan Pemasyarakatan untuk memperoleh data tentang implementasi pendidikan kepemudaan berbasis
kecakapan hidup dan mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam kegiatan tersebut.
Penentuan sumber data pada orang yang diwawancarai dilakukan secara purposive, yaitu dipilih dan tujuan tertentu. “Purposive sampling adalah teknik