39
D. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan kerangka berfikir di atas, maka dapat diajukan pertanyaan penelitian yang dapat menjawab permasalahan yang akan diteliti, sebagai berikut:
1. Apa saja program kegiatan pendidikan kepemudaan yang termasuk dalam konsep kecakapan hidup secara hard skill atau pembinaan kemandirian dan soft
skill atau pembinaan kepribadian? 2. Bagaimana cara menentukan program kegiatan yang cocok dan sesuai
kebutuhan Warga Binaan Pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Yogyakarta?
3. Bagaimana pelaksanaan kegiatan pendidikan kepemudaan berbasis kecakapan hidup melalui pembinaan kemandirian dan kepribadian?
4. Apa metode yang digunakan dalam proses kegiatan pendidikan kepemudaan berbasis kecakapan hidup melalui pembinaan kemandirian dan kepribadian?
5. Apa materi yang dipelajari dalam proses kegiatan pendidikan kepemudaan melalui hard skill pembinaan kemandirian dan soft skillpembinaan
kepribadian? 6. Apa media dan alatyang mendukung dalam proses kegiatan pendidikan
kepemudaan berbasis kecakapan hidup baik dari soft skill maupun hard skill di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Yogyakarta?
7. Bagaimana sarana dan prasarana yang digunakan proses kegiatan pendidikan kepemudaan berbasis kecakapan hidup baik dari soft skill maupun hard skill di
Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Yogyakarta?
40 8. Bagaimana perubahan sikap atau perilaku Warga Binaan Pemasyarakatan
pemuda setelah mengikuti kegiatan baik pembinaan kemandirian hard skill maupun pembinaan kepribadian soft skill?
9. Bagaimana faktor yang mendukung Warga Binaan Pemasyarakatan Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Yogyakarta dalam mengikuti program
pembinaan atau pendidikan kepemudaan berbasis kecakapan hidup? 10. Bagaimana faktor yang menghambat Warga Binaan Pemasyarakatan
Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Yogyakarta dalam mengikuti program pembinaan atau pendidikan kepemudaan berbasis kecakapan hidup?
41
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, pengambilan pendekatan dengan cara kualitatif dikarenakan sebagai sebuah pembelajaran pendidikan untuk
pemuda korban narkotika yang berbasis kecakapan hidup lebih mengutamakan proses. Dalam hal ini senada dengan metode penelitian kualitatif yang
menekankan proses, “penelitian kualitatif lebih banyak mementingkan segi proses dari pada hasil” Moleong 2010: 11. Penelitian ini tetap memperhatikan nilai-
nilai yang ada pada lembaga, selain itu penulis juga memulai penelitian ini dengan memperhatikan kebutuhan Warga Binaan Pemasyarakatan dalam segi hak
memperoleh layanan pendidikan atau pembinaan.
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah Warga Binaan Pemasyarakatan yang tergolong usia pemuda 16-30 tahun.
C. Setting Penelitian
Sesuai dengan judul, maka setting penelitian yang dipilih oleh peneliti adalah di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Yogyakarta, yang berada
di Jalan Kaliurang KM 17 Kabupaten Sleman Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan pada lokasi tersebut dengan alasan dan pertimbangan bahwa Lembaga
Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Yogyakarta merupakan Lembaga Pemasyarakatan Narkotika satu-satunya yang berada di Yogyakarta, menampung
baik narapidana laki-laki maupun perempuan yang mayoritas usia pemuda.