Faktor Penghambat Implementasi Pendidikan Kepemudaan Berbasis Kecakapan Hidup.

100 dilakukan pembinaan, ada yang mudah menangkap, namun juga ada yang kurang cepat dan ada beberapa yang pelupa, karena akibat mengkonsumsi narkotika. d. Sumber pendanaan yang disediakan masih terbatas. e. Dalam proses pembinaannya kegiatannya belum digolongkan secara umur, melainkan Warga Binaan Pemasyarakatan yang usia pemuda masih digabung dengan beberapa Warga Binaan Pemasyarakatan yang sudah bukan usia pemuda. f. Ada beberapa Warga Binaan Pemasyarakatan yang jenuh karena sudah terlalu lama mengikuti program dan menginginkan adanya inovasi program.

B. Implikasi

Implikasi dari hasil penelitian Implementasi Pendidikan Kepemudaan Berbasis Kecakapan Hidup di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Yogyakarta yaitu melalui pembinaan kemandirian dan pembinaan kepribadian yang dilakukan oleh Lembaga Pemasyarakatan untuk memberikan bekal keahlian yang diharapkan dapat membentuk motivasi dan semangat usaha bersama pada saat bebas nanti, serta memperbaiki dan meningkatkan kualitas pribadi pemuda agar kedepannya tidak mengulangi kesalahan, juga membentuk pemuda Warga Binaan Pemasyarakatan yang memiliki kepekaan sosial, dan berkomunikasi efektif dalam kehidupan sosialnya. Pendidikan disini dengan melalui pembinaan dilaksanakan secara rutin dan menyeluruh. 101

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi maka peneliti dapat memberikan saran yaitu sebagai berikut; 1. Penambahan pegawai yang memiliki keahlian khusus yang sesuai kebutuhan Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Yogyakarta perlu dilakukan, sehingga diharapkan dapat memiliki tenaga khusus dibidangnya yang relevan khususnya dalam menentukan perencanaan dan pengembangan program pembinaan, pendidikan dan pelatihan untuk Warga Binaan Pemasyarakatan, karena Warga Binaan Pemasyarakatan yang ada di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Yogyakarta sebagian besar adalah pemuda yang terkendala tidak mendapatkan pendidikan formal karena harus menjalani rehabilitasi dan pidana dalam waktu yang cukup panjang sehingga hal ini harus menjadi perhatian pemerintah dalam melakukan perekrutan dan pengadaan formasi pegawai. 2. Dalam penyelenggaraan program pembinaan kemandirian dan kepribadian lebih ditingkatkan secara inovatif lagi dalam menganalisis bakat Warga Binaan Pemasyarakatan terutama dalam pengadaan program kegiatan yang dapat menyalurkan hobi Warga Binaan Pemasyarakatan. 3. Dalam era globalisasi dan perkembangan zaman yang cukup pesat sangat dibutuhkan pengetahuan, komunikasi dan teknologi. Untuk program di Lembaga Pemasyarakatan lebih diadakan lagi intensif tentang pelatihan komputer, bahasa asing seperti bahasa mandarin atau bahasa inggris, hal ini juga dapat menghidupkan peran PKBM kembali. 102 4. Perlunya membuat brosur tentang gambaran produk dan hasil karya Warga Binaan Pemasyarakatan untuk disebarkan ke masyarakat agar konsumen semakin meningkat, mengikutsertakan produk atau hasil dari Warga Binaan Pemasyarakatan ke pameran-pameran atau mengadakan pameran tersendiri khusus hasil karya Warga Binaan Pemasyarakatan. Hal ini dapat menumbuhkan motivasi dan semangat berkarya, karena merasa hasilnya dapat dimanfaatkan dan dirasakan orang banyak. 5. Dalam kegiatan pembinaan sebaiknya digolongkan sesuai latar belakang baik dari segi umur maupun pendidikan agar interaksi pembelajaran yang dilakukan lebih kondusif lagi.