Rumusan Masalah Tujuan Penelitian

12

2. Pendidikan Kepemudaan a. Definisi Pemuda

Pemuda pada dasarnya berperan aktif sebagai agen perubahan dalam mengantarkan suatu bangsa dan negara yang merdeka dan bersatu mewujudkan integritas. Untuk memahami lebih jauh tentang pemuda diperlukan pemahaman tentang definisi pemuda. Pemuda khususnya adalah warga negara indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia diantara 16-30 tahun. “Pemuda merupakan aset bangsa yang sangat berharga, tumpuan harapan masa depan dan penentu kemajuan dan kejayaan bangsa” Badan Narkotika Nasional, 2004 :166. Peran pemuda selalu sentral dalam perubahan, mengingat dalam jiwa pemuda selalu ada hasrat yang dinamis. Ciri khas dari seorang pemuda adalah semangatnya yang menyala-nyala, bahkan terkadang kurang memiliki perhitungan. Selain itu pemuda juga secara fisik lebih kuat dibandingkan usia-usia diatasnya. Sehingga tidaklah berlebihan jika dikatakan bahwa usia muda adalah usia yang paling produktif dalam diri manusia Syamsudin, 2008: 9. Pemuda perlu dilihat secara proaktif dan holistik yang penuh dengan berbagai kekuatan. Kekuatan tersebut merupakan potensi khas yang dimiliki pemuda, yakni semangat juang, gairah, bakat, minat, impian dan cita-cita. The word “adolescence” is derived from the latin adolescere,which means “to grow into maturity”. Since reference to growth is non specific, it could apply to physiological, physiological, or social growth. It is therefore necessary to agree on a more specific meaning. Adolescence in the sociological sense refers to the experience of passing through a phase that lies between childhood and adulthood Sebald, 1984: 3. Youth groups tend to develop in all societies in which such a division of labor exist. Youth’s tendency to coalesce in such grops is rooted in the fact that participation in the family became insufficient for developing full 13 identity or full social maturity, and that the roles learned in the family did not constituate an adequate basis for developing such identity and participation Manning, 1972: 21. Pernyataan Sebald tersebut dapat dikatakan bahwa masa muda atau masa remaja merupakan proses tumbuh menjadi dewasa. Karena mengacu pada pertumbuhan spesifik. Hal ini bisa berlaku untuk pertumbuhan fisiologis atau sosial, Oleh karena itu perlu untuk menyepakati arti yang lebih khusus. Masa remaja dalam arti sosiologis mengacu pada pengalaman melewati suatu fase yang terletak di antara masa kanak-kanak dan dewasa. Pendapat Manning menyatakan bahwa kelompok pemuda cenderung untuk berkembang dalam semua masyarakat di mana suatu terdapat pembagian kerja. Kecenderungan anak muda untuk menyatu dalam kelompok tersebut berakar pada kenyataan bahwa partisipasi dalam keluarga menjadi tidak cukup atau kurang untuk dapat mengembangkan identitas lengkap kematangan sosialnya, dan bahwa mempelajari peran dalam keluarga tidak merupakan dasar yang memadai untuk berpartisipasi mengembangkan identitas tersebut. Dari berbagai definisi diatas dapat dipahami bahwa pemuda yang memasuki periode penting dalam perkembangan dan pertumbuhannya yang penuh dengan belajar dan pengalaman tidak akan berkembang dalam situasi yang tertekan. Pemuda membutuhkan peran serta aktif semua elemen masyarakat baik lingkungan, organisasi dan stakeholder yang mendukung berkembangnya kekuatan pemuda.