Karakteristik Kecakapan Hidup Pendidikan Kecakapan Hidup a. Definisi Kecakapan Hidup

26 Menurut Undang-Undang No.35 tahun 2009 tentang Narkotika menjelaskan tentang definisi narkotika itu yakni, narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintesis maupun semisintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan. Berdasarkan pasal 1 UU No.35 tahun 2009 pemakai narkotika ilegal dibedakan antara pecandu dan penyalahguna. Pecandu adalah orang yang menggunakan atau menyalahgunakan narkotika dan dalam keadaan ketergantungan pada narkotika baik secara fisik maupun psikis. Penyalahguna adalah orang yang menggunakan narkotika tanpa hak atau melawan hukum. Penyalahgunaan narkotika dikalangan pemuda sangat tinggi dibandingkan dengan kelompok usia lainnya, disamping pemuda merupakan usia labil hal ini juga disebabkan oleh kaum muda yang memiliki dorongan kuat untuk memenuhi tuntutan hidup khususnya life style atau gaya hidup yang kebarat- baratan modern. Hubungan pemuda itu sendiri dengan narkotika akhir-akhir ini sangat erat, artinya cukup banyak anak yang tergolong usia muda terkena kasus kecanduan, pengedaran narkotika, dan putus sekolah akibat kasus narkotika. Kaum muda Pengguna narkotika biasanya menganggap dirinya yang sudah mengkonsumsi narkotika adalah pemuda yang tangguh dan tidak ketinggalan jaman. Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan perangsang yang sejenis, oleh kaum pemuda erat kaitannya dengan beberapa hal yang menyangkut sebab, motivasi, dan akibat yang ingin dicapai. Secara sosiologis, penyalahgunaan 27 narkotika oleh kaum pemuda atau remaja merupakan perbuatan yang didasari berdasarkan pengetahuan atau pengalaman sebagai pengaruh langsung atau tidak langsung dari proses interaksi sosial. Pengaruh sosial disini memegang peran yang besar “Secara subjektif individual, penyalahgunaan narkotika oleh kaum remaja sebagai salah satu akselerasi upaya individualsubjek agar dapat mengungkap dan menangkap kepuasan yang belum pernah dirasakan dalam kehidupan keluarga yang hakikatnya menjadi kebutuhan primer dan fundamental bagi setiap individu” Sudarsono, 1990:66. Pemuda yang menghadapi permasalahan hidupnya melarikan diri pada narkotika, keadaan kehidupan diperkotaan yang penuh tantangan, persaingan dapat pula mempengaruhi pemuda terjerumus menyalahgunakan narkotika seperti adanya tempat hiburan karaoke, cafe, diskotik, lingkungan sekolah, kampus, tempat kerja memudahkan para pengedar narkotika mencari sasaran, kemudian faktor pola asuh orang tua juga amat berpengaruh orang tua yang mendidik anaknya dengan otoriter akan menumbuhkan jiwa pemuda yang agresif dan pembangkang. Dikalangan generasi muda alasan penggunaan narkotika dan obat- obatan yang berbahaya tersebut juga disebabkan oleh adanya rasa ingin tahu yang berlanjut dengan keinginan untuk dapat diterima oleh teman pergaulannya. “Generasi muda tertarik karena dipengaruhi oleh tahap pencarian identitas sehingga timbul rasa ingin tahu yang tinggi, pengaruh dan iming-iming antar teman bahwa narkotika dan obat terlarang itu nikmat ikut mendorong meluasnya barang haram dikalangan pemuda” Fahidin, 2002: 22.