Poligami dan Nasib Wanita
27 Ditambahkan oleh Supardi Mursalin 2007:21, syarat-syarat dalam
pelaksanaan poligami adalah: a.
Jumlah istri yang boleh dipoligami paling banyak empat orang wanita. Seandainya salah satu diantaranya ada yang meninggal atau diceraikan, suami
dapat mencari ganti lain asalkan jumlahnya tidak melebihi empat orang pada waktu yang bersamaan.
b. Dimungkinkan laki-laki itu dapat berlaku adil terhadap istri-istri dan anak-
anaknya, yang menyangkut masalah-masalah lahiriyah seperti pembagian waktu, pemberian nafkah, dan hal-hal yang menyangkut kepentingan lahir.
Sedangkan masalah batin tentu saja selamanya manusia tidak mungkin berbuat adil secara hakiki.
Selanjutnya Jamilah dan Aminah 2001:50-51 memaparkan beberapa syarat tertentu yang dikaitkan dengan pernikahan poligami dalam islam untuk
memberikan perlindungan bagi kaum perempuan. Syarat-syarat yang diajukan adalah sebagai berikut:
a. Seorang pria tidak dibolehkan memiliki istri lebih dari empat orang wanita
pada saat yang sama dan masing-masing akad perkawinan itu sah dan mengikat.
b. Pria harus memperlakukan istri-istrinya secara adil dalam segi apapun dan
tidak membedakan istri yang satu dengan yang lain. Sejalan dengan Jamilah dan Aminah, Tihami 2009:361 juga mengungkapkan
bahwa Islam memperbolehkan poligami dengan batasan sampai empat orang dan mewajibkan berlaku adil kepada mereka istri-istrinya, baik dalam urusan
pangan, pakaian, tempat tinggal, serta lainnya yang bersifat kebendaan tanpa membedakan tanpa membedakan istri yang kaya dengan istri yang miskin, yang
berasal dari keturunan tinggi dengan yang rendah. Kebolehan menikah dengan wanita lain walaupun sampai dengan empat adalah untuk menghindari terjadinya
28 aniaya dan perlakuan curang terhadap anak yatim; dari pada menghadapi kesulitan
dalam mengelola harta anak yatim, boleh beristri biarpun sampai empat, dengan syarat dapat berlaku adil terhadap istri-istrinya itu. Akan tetapi jika hal ini dirasa
menyulitkan, karena sulit berlaku adil terhadap istri-istri, cukuplah seorang istri saja. Persyaratan adil dalam suatu poligami adalah karena pada umumnya laki-
laki yang telah mendapatkan istri muda, maka istri tuanya ditinggal begitu saja atau diterlantarkan Supardi Mursalin, 2007;23.
Dalam UU No 1 tahun 1994 dalam pasal 4 ayat 2 dan 5 ayat 1 juga mengatur tentang syarat-syarat pelaksanaan poligami. Dalam UU No 1 pasal 4
ayat 2 disebutkan bahwa pengadilan memberikan izin kepada suami yang akan beristri lebih dari seseorang apabila:
a. Istri tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai seorang istri
b. Istri mendapatkan cacat badanpenyakit yang tidak dapat disembuhkan
c. Istri tidak dapat melahirkan keturunan Alaidrus, 2011:2.
Sedangkan dalam pasal 5 ayat 1, disebutkan bahwa untuk mendapatkan pengajuan permohonan kepada Pengadilan harus memenuhi syarat berikut:
a. Adanya persetujuan dari istriistri-istri
b. Adanya kepastian bahwa suami mampu menjamin keperluan-keperluan hidup
istri-istri dan anak-anak mereka c.
Adanya jaminan bahwa suami akan berlaku adil terhadap istri-istri dan anak- anak mereka Alaidrus, 2011:2.
Dengan adanya persyaratan dalam pelaksanaan poligami, dengan jelas bahwa poligami dalam Islam sangat berbeda sekali dengan poligami yang dipraktekkan
29 sebelum Islam. Islam membatasi jumlah istri yang boleh dinikahi sampai dengan
empat, disamping itu syarat yang harus dipenuhi dalam poligami adalah berlaku adil dalam arti yang luas, yang tidak sembarang orang dapat melakukannya.
Dengan demikian, penganiayaan terhadap wanita dan anak-anaknya dapat dihindari.