Langkah-langkah Penelitian METODE PENELITIAN
49 wawancara. Dalam rangka membantu peneliti menggali informasi yang
dibutuhkan, maka disusun pedoman wawancara yang bertujuan agar wawancara dapat dikendalikan dan tidak menyimpang dari pokok
permasalahan sehingga memungkinkan variasi pertanyaan yang disesuaikan dengan situai di lapangan.
Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan secara berulang-ulang kepada 5 orang perempuan yang menjadi istri pertama dalam pernikahan poligami.
Wawancara ini dilakukan untuk memperoleh informasi secara mendalam tentang implikasi pernikahan poligami pada istri pertama di Kecamatan
Ngemplak. 2.
Observasi Selain dengan wawancara mendalam, dalam pengumpulan data juga
diikuti dengan observasi. Menurut Burhan Bungin 2007: 115 observasi
adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja pancaindra mata serta dibantu dengan pancaindra lainnya.
Pengamatan merupakan metode dalam pengumpulan data. Dalam melaksanakan pengamatan ini, sebelumnya peneliti akan mengadakan
pendekatan dengan subjek penelitian sehingga terjadi keakraban antara peneliti dengan subjek penelitian. Dengan melakukan pendekatan ini,
diharapkan subjek merasa nyaman dengan peneliti sehingga peneliti dapat memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan.
Penelitian ini menggunakan jenis observasi non partisipan, dimana peneliti tidak terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang mereka subjek lakukan, tetapi
50 observasi dilakukan pada saat wawancara dilaksanakan. Pengamatan yang
dilakukan menggunakan pengamatan berstruktur yaitu dengan melakukan pengamatan menggunakan pedoman observasi pada saat pengamatan
dilakukan. Pengamatan ini dilakukan di tempat tinggal subjek pada saat jalannya wawancara.
Dengan menggunakan metode wawancara mendalam dan diikuti dengan observasi, data dan informasi yang didapatkan bisa sebanyak-banyaknya dari
informan, serta lebih akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.