48 sebagaimana kriteria yang diinginkan, sehingga diharapkan dapat mempermudah
peneliti dalam memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan.
E. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian Gulo, 2002:110. Dalam penelitian ini,
metode yang akan digunakan untuk mengumpulkan data adalah wawancara secara mendalam diikuti dengan observasi.
1. Wawancara Mendalam
Wawancara menurut Lexy J Moleong 2009:186 adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu
pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan, dan terwawancara interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Dalam
wawancara ini peneliti menggali sebanyak mungkin data yang terkait dengan masalah subjek dengan menggunakan tehnik wawancara bebas terpimpin.
Wawancara dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara yang memuat permasalahan pokok dalam penelitian, sedangkan teknik yang
digunakan adalah wawancara bebas terpimpin. Wawancara bebas terpimpin yaitu cara mengajukan pertanyaan yang dikemukakan bebas, artinya tidak
terpaku pada pedoman wawancara tentang masalah-masalah pokok dalam penelitian yang kemudian dikembangkan sesuai dengan kondisi di lapangan.
Sutrisno 1994:70 mengemukakan, pedoman wawancara yang bebas terpimpin telah dipersiapkan sebelumnya tetapi tidak mengikat jalannya
49 wawancara. Dalam rangka membantu peneliti menggali informasi yang
dibutuhkan, maka disusun pedoman wawancara yang bertujuan agar wawancara dapat dikendalikan dan tidak menyimpang dari pokok
permasalahan sehingga memungkinkan variasi pertanyaan yang disesuaikan dengan situai di lapangan.
Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan secara berulang-ulang kepada 5 orang perempuan yang menjadi istri pertama dalam pernikahan poligami.
Wawancara ini dilakukan untuk memperoleh informasi secara mendalam tentang implikasi pernikahan poligami pada istri pertama di Kecamatan
Ngemplak. 2.
Observasi Selain dengan wawancara mendalam, dalam pengumpulan data juga
diikuti dengan observasi. Menurut Burhan Bungin 2007: 115 observasi
adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja pancaindra mata serta dibantu dengan pancaindra lainnya.
Pengamatan merupakan metode dalam pengumpulan data. Dalam melaksanakan pengamatan ini, sebelumnya peneliti akan mengadakan
pendekatan dengan subjek penelitian sehingga terjadi keakraban antara peneliti dengan subjek penelitian. Dengan melakukan pendekatan ini,
diharapkan subjek merasa nyaman dengan peneliti sehingga peneliti dapat memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan.
Penelitian ini menggunakan jenis observasi non partisipan, dimana peneliti tidak terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang mereka subjek lakukan, tetapi