Implikasi Kekerasan terhadap Perempuan

43 bahwa kemandirian ekonomi yang dimiliki oleh seorang perempuan akan meningkatkan harga dirinya dan menyebabkan posisi tawar yang tinggi dalam berhubungan dengan suaminya.

D. Pertanyaan Penelitian

Untuk mendapatkan serta mengarahkan proses pengumpulan data dan informasi tentang aspek-aspek yang akan diteliti secara akurat, maka peneliti akan menguraikan dengan lebih detail rumusan permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya ke dalam bentuk pertanyaan penelitian. Berdasarkan hasil kajian teori dan kerangka berfikir, maka dapat diajukan beberapa pertanyaan yang akan dijawab melalui penelitian ini, yaitu: 1. Dampak psikologis dari pernikahan poligami a. Dampak positif poligami b. Dampak negatif poligami 2. Dampak ekonomi dari pernikahan poligami a. Dampak positif poligami b. Dampak negatif poligami 3. Alasan bertahan dalam pernikahan poligami 44

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, karena pendekatan ini dirasa paling tepat dan cocok untuk penelitian tersebut. Kirk dan Miller Lexy J Moleong, 2009:4 mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung dari pengamatan pada manusia baik dalam kawasannya maupun dalam peristilahannya. Sedangkan Jane Richie Lexy J Moleong, 2009:6 menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah upaya untuk menyajikan dunia sosial, dan perspektifnya di dalam dunia, dari segi konsep, perilaku, persepsi, dan persoalan tantang manusia yang diteliti. Dari kajian tersebut, dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik dann dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks yang khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Penelitian ini secara spesifik lebih diarahkan pada penggunaan metode studi kasus. Sebagaimana pendapat Suharsimi Arikunto 2005: 142 yang menyebutkan bahwa studi kasus adalah suatu penelitian yang dilakukan secara intensif, terinci dan mendalam terhadap suatu organisasi, lembaga atau gejala tertentu.