Ukuran Keefektifan pada Hari Kamis, 18 Februari 2016

135 Grafik 4.5 Rata-rata waktu menunggu dalam antrean � Grafik 4.6 Rata-rata panjang antrean � � Berdasarkan Grafik 4.5 dan Grafik 4.6 dapat diketahui bahwa nilai tengah rata-rata waktu menunggu dalam antrean dan panjang antrean adalah: 136 � = , + , = , � � � � = , + , = , �� �� ≈ �� �� Dengan demikian, rata-rata waktu menunggu pasien dalam antrean selama 42,73 menit dan rata-rata panjang antrean sebanyak 19 pasien.

c. Ukuran Keefektifan pada Hari Jumat, 19 Februari 2016

Sistem antrean pada hari Jumat di Loket C dan Loket D telah mencapai kondisi steady state. Oleh karena itu, ukuran keefektifan � dan � � dapat dihitung dengan model antrean MM1: GD∞∞. Pada perhitungan rata-rata waktu menunggu dalam antrean � digunakan persamaan 2.59, sedangkan rata-rata panjang antrean � � menggunakan persamaan 2.60. 1 Ukuran Keefektifan di Loket C Berikut ini merupakan perhitungan ukuran keefektifan � dan � � di Loket C dengan menggunakan model MM1: GD∞∞. = 0,4944 customermenit = 0,5333 customermenit � = = , , = , � = � − � 137 = , , − , = , menit � � = � − � = , − , = , pasien ≈12 pasien � = − � = − , = , Berdasarkan perhitungan tersebut disimpulkan bahwa rata- rata waktu menunggu pasien dalam antrean selama 23,811 menit. Selanjutnya untuk rata-rata jumlah pasien dalam antrean sebanyak 12 pasien dan peluang server menganggur sebesar 0,073. 2 Ukuran Keefektifan di Loket D Berikut merupakan perhitungan ukuran keefektifan � dan � � di Loket D dengan menggunakan model MM1: GD∞∞: = 0,5333 customermenit = 0,6167 customermenit � = = , , = , � = � − � = , , − , = , menit 138 � � = � − � = , − , = , pasien ≈ 6 pasien � = − � = − , = , Berdasarkan perhitungan tersebut, disimpulkan bahwa rata- rata waktu menunggu pasien dalam antrean selama 10,372 menit. Selanjutnya untuk rata-rata jumlah pasien dalam antrean sebanyak 6 pasien dan peluang server menganggur sebesar 0,1352. Dengan demikian, setelah dilakukan perhitungan dapat diketahui ukuran keefektifan sistem antrean di Loket C dan Loket D pada hari Rabu, Kamis dan Jumat sebagai berikut: Tabel 4.31 Nilai semua ukuran keefektifan sistem antrean Hari Loket C Loket D Total � � � � � � � Rabu 28,875 13 31,11 12 59,985 menit 25 pasien Kamis 177,759 121 42,73 19 220,489 menit 140 pasien Jumat 23,811 12 10,372 6 34,183 menit 18 pasien Berdasarkan Tabel 4.31 disimpulkan bahwa waktu menunggu terlama dan penumpukan jumlah pasien terbanyak dalam sistem antrean terjadi pada hari Kamis. 139

3. Optimasi Sistem Antrean pada Bagian Pendaftaran Pasien BPJS

Optimasi adalah suatu proses untuk mencapai hasil yang ideal atau nilai efektif yang dapat dicapai. Berdasarkan Tabel 4.31 ukuran keefektifan sistem antrean di Loket C dan Loket D belum mencapai standar pelayanan yang telah ditetapkan pihak Rumah Sakit. Hal ini disebabkan karena rata- rata waktu menunggu dalam sistem antrean lebih dari 7 menit. Oleh sebab itu harus dilakukan optimasi agar sistem antrean di Rumah Sakit mencapai hasil yang ideal atau sesuai standar pelayanan. Optimasi sistem antrean di Rumah Sakit Mata Dr. Yap dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, menambah jumlah server di Loket C maupun Loket D sampai mencapai hasil yang ideal. Penambahan server akan mengakibatkan pihak Rumah Sakit mengeluarkan biaya tambahan untuk memberi gaji pada karyawan baru. Hal ini menjadi bahan pertimbangan pihak Rumah Sakit jika akan menambah jumlah server. Kedua, membatasi kapasitas sistem antrean sampai mencapai hasil yang optimal. Optimasi tersebut dilakukan menggunakan simulasi Monte Carlo dengan beberapa percobaan. Pada beberapa percobaan akan menghasilkan ukuran keefektifan yang berbeda-beda. Selanjutnya, menentukan nilai batas atas dan batas bawah dari ukuran-ukuran keefektifan yang dihasilkan. Setelah menentukan batas atas dan batas bawah, maka diperoleh nilai tengah dari ukuran keefektifan yang optimal. Dengan demikian, simulasi Monte Carlo dapat digunakan apabila pihak Rumah

Dokumen yang terkait

Peranan Public Relations pada Rumah Sakit Pirngadi Medan

0 20 59

PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT UNTUK MENDUKUNG PELAYANAN PASIEN PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT UNTUK MENDUKUNG PELAYANAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM PATMASURI YOGYAKARTA.

0 2 14

PERBEDAAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN BPJS DAN NONBPJS PADA MUTU PELAYANAN PENDAFTARAN Perbedaan Tingkat Kepuasan Pasien Bpjs Dan Non Bpjs Pada Mutu Pelayanan Pendaftaran Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara Dr. S. Hardjolukito Bantul.

0 4 18

SKRIPSI Perbedaan Tingkat Kepuasan Pasien Bpjs Dan Non Bpjs Pada Mutu Pelayanan Pendaftaran Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara Dr. S. Hardjolukito Bantul.

8 24 16

PENDAHULUAN Perbedaan Tingkat Kepuasan Pasien Bpjs Dan Non Bpjs Pada Mutu Pelayanan Pendaftaran Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara Dr. S. Hardjolukito Bantul.

0 2 6

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN KEDISIPLINAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN RUMAH SAKIT MATA Dr. YAP YOGYAKARTA.

0 1 8

Analisis pengaruh komitmen pekerjaan terhadap prestasi kerja karyawan berdasarkan metode tiga komponen allen-meyer : studi kasus pada karyawan Rumah Sakit Mata ``Dr. Yap`` Yogyakarta.

0 5 97

RUMUSAN STRATEGI DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT MATA DR. YAP YOGYAKARTA BERDASARKAN ANALISIS SWOT | Aryani | Majalah Farmaseutik 24049 47660 1 SM

0 0 8

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERIOPERATIF DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI KATARAK DI RS MATA “Dr. YAP” YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN PENGETAHUAN PERIOPERATIF DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI KATARAK DI RS MATA “DR. YAP” YOGYAKARTA

0 2 16

Analisis kepuasan pasien rawat inap terhadap pelayanan medis : studi kasus pada Rumah Sakit Mata Dr. YAP, Yogyakarta - USD Repository

0 1 120