Uji Kecocokan Distribusi Hasil Penelitian pada Hari Rabu, 17 Februari 2016

97 menentukan keputusan hipotesis tersebut bisa juga dengan menggunakan p-value. P-value dapat dilihat dari hasil output SPSS pada gambar berikut: Gambar 4.1 Output uji Kolmogorov-Smirnov laju kedatangan Berdasarkan hasil output uji Kolmogorov-Smirnov pada Gambar 4.1 menunjukkan bahwa nilai asymp. Sig. 2-tailed atau p- value sebesar 0,786. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi Poisson, karena p-value α yaitu 0,786 0,05. 2 Uji distribusi laju pelayanan pasien BPJS di Loket C Setelah memperoleh data pelayanan pasien BPJS di Loket C, kemudian dilakukan uji Distribusi Poisson menggunakan SPSS. Uji distribusi yang digunakan yaitu uji Kolmogorov-Smirnov seperti yang dihasilkan berikut: 98 Gambar 4.2 Output uji Kolmogorov-Smirnov laju pelayanan Berdasarkan hasil output uji Kolmogorov-Smirnov pada Gambar 4.2 dapat dilihat nilai asymp. Sig. 2-tailed atau p-value sebesar 0,741. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi Poisson, karena p-value α yaitu 0,741 0,05. 3 Uji distribusi laju pelayanan pasien BPJS di Loket D Setelah memperoleh data pelayanan pasien BPJS di Loket D, kemudian dilakukan uji distribusi Poisson menggunakan SPSS. Uji distribusi yang digunakan yaitu uji Kolmogorov-Smirnov seperti yang dihasilkan berikut: 99 Gambar 4.3 Output uji Kolmogorov-Smirnov laju pelayanan Berdasarkan hasil output uji Kolmogorov-Smirnov pada Gambar 4.3 dapat dilihat nilai asymp. Sig. 2-tailed atau p-value sebesar 1,000. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi Poisson, karena p-value α yaitu 1,000 0,05. 100

2. Hasil Penelitian pada Hari Kamis, 18 Februari 2016

Data primer yang diperoleh pada hari Kamis dikelompokkan per 5 menit selama 3 jam untuk mencari nilai rata-rata laju kedatangan dan rata-rata laju pelayanan . Selanjutnya, pemeriksaan solusi steady state dan kemudian dilakukan uji distribusinya. Hal ini dilakukan pada masing- masing loket pendaftaran yaitu Loket C dan Loket D. Berikut analisis untuk masing-masing loket pendaftaran:

a. Pemeriksaan Kondisi Steady State

Analisis data yang utama adalah menghitung ukuran steady state yaitu jika tingkat keguna an ρ 1. Hal ini berarti rata-rata laju kedatangan pasien di setiap loket kurang dari rata-rata laju pelayanan pada loket tersebut. Sebelum menghitung ukuran steady state ρ maka perlu diketahui nilai rata- rata laju kedatangan dan rata-rata laju pela yanan . 1 Laju kedatangan pasien BPJS di Loket C Data kedatangan pasien BPJS di Loket C berdasarkan waktu yang tertera pada nomor antrean pendaftaran. Nomor antrean pendaftaran pasien BPJS diambil dari mesin antrean yang telah disediakan. Data kedatangan pasien BPJS di Loket C per 5 menit selama 3 jam terdapat pada lampiran 7.A. 101 Data yang diperoleh pada lampiran 7.A untuk mencari nilai rata-rata laju kedatangan pasien BPJS per 5 menit. Sebelum menghitung rata-rata laju kedatangan pasien BPJS terlebih dahulu data dikelompokkan berdasarkan interval waktu. Berikut pengelompokkan data kedatangan pasien BPJS di Loket C berdasarkan interval waktu: Tabel 4.11 Kedatangan pasien BPJS berdasarkan interval per 5 menit Interval dengan i kedatangan Banyaknya kedatangan pasien BPJS pada interval � � � Frekuensi atau banyaknya interval � � � � � Banyaknya pasien BPJS yang datang selama kurun waktu � � � × � � � 1 1 2 2 2 12 24 3 5 15 4 6 24 5 4 20 6 5 30 7 8 1 8 ∑ =36 ∑ �=123 Berdasarkan Tabel 4.11 dapat dihitung rata-rata laju kedatangan pasien BPJS per 5 menit menggunakan persamaan 2.20, maka diperoleh = = , �� �� � � = , �� �� � � Jadi, rata-rata laju kedatangan pasien BPJS pada Loket C per 5 menit sebanyak 3,4167 pasien. Dengan demikian rata-rata laju kedatangan pasien per menit sebanyak 0,6833 pasien. 102 2 Laju pelayanan pasien BPJS di Loket C Data pelayanan pasien BPJS di Loket C diperoleh dari hasil observasi pada saat pasien BPJS selesai mengumpulkan berkas. Apabila terdapat pasien yang belum melengkapi syarat-syarat pendaftaran, maka pasien tersebut tidak tercatat dalam observasi. Data pelayanan pasien BPJS per 5 menit yang sudah melengkapi dan mengumpulkan syarat pendaftaran terdapat pada lampiran 7.B. Data yang diperoleh pada lampiran 7.B untuk mencari nilai rata-rata laju pelayanan berdasarkan interval waktu. Berikut pengelompokkan data pelayanan pasien BPJS di Loket C berdasarkan interval waktu: Tabel 4.12 Pelayanan pasien BPJS berdasarkan interval per 5 menit Interval dengan i pelayanan Banyaknya pelayanan pasien BPJS pada interval � � � Frekuensi atau banyaknya interval � � � � � Banyaknya pasien BPJS yang selesai dilayani selama kurun waktu � � � × � � � 1 1 1 1 2 7 14 3 10 30 4 10 40 5 4 20 6 2 12 7 1 7 ∑ =36 ∑ �=124 Berdasarkan Tabel 4.12 dapat dihitung rata-rata laju pelayanan pasien BPJS per 5 menit menggunakan persamaan 2.20, maka diperoleh 103 = = , �� �� � � = , �� �� � � Jadi, rata-rata laju pelayanan pasien BPJS di Loket C per 5 menit sebanyak 3,4444 pasien. Dengan demikian, rata-rata laju pelayanan pasien BPJS per menit sebanyak 0,6889 pasien. Data pelayanan pasien BPJS di Loket C merupakan data kedatangan pasien BPJS di Loket D. Hal ini dapat dilihat pada bab sebelumnya mengenai sistem antrean tandem atau seri. Oleh karena itu 2 = 1 = 0,6889 pasienmenit, artinya nilai rata-rata laju kedatangan pasien BPJS di Loket D sama dengan rata-rata laju pelayanan di Loket C. 3 Laju pelayanan pasien BPJS di Loket D Data pelayanan pasien BPJS di Loket D diperoleh dari hasil observasi pada saat pasien selesai dilayani di Loket D. Tanda bahwa pasien selesai dilayani di Loket D apabila pasien telah mendapatkan kartu antrean ke ruang periksa dari petugas. Data pelayanan pasien BPJS di Loket D dari hasil observasi terdapat pada lampiran 7.C. Data yang diperoleh pada lampiran 7.C untuk mencari nilai rata-rata laju pelayanan berdasarkan interval waktu. Berikut pengelompokkan data pelayanan pasien BPJS di Loket D berdasarkan interval waktu:

Dokumen yang terkait

Peranan Public Relations pada Rumah Sakit Pirngadi Medan

0 20 59

PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT UNTUK MENDUKUNG PELAYANAN PASIEN PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT UNTUK MENDUKUNG PELAYANAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM PATMASURI YOGYAKARTA.

0 2 14

PERBEDAAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN BPJS DAN NONBPJS PADA MUTU PELAYANAN PENDAFTARAN Perbedaan Tingkat Kepuasan Pasien Bpjs Dan Non Bpjs Pada Mutu Pelayanan Pendaftaran Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara Dr. S. Hardjolukito Bantul.

0 4 18

SKRIPSI Perbedaan Tingkat Kepuasan Pasien Bpjs Dan Non Bpjs Pada Mutu Pelayanan Pendaftaran Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara Dr. S. Hardjolukito Bantul.

8 24 16

PENDAHULUAN Perbedaan Tingkat Kepuasan Pasien Bpjs Dan Non Bpjs Pada Mutu Pelayanan Pendaftaran Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara Dr. S. Hardjolukito Bantul.

0 2 6

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN KEDISIPLINAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN RUMAH SAKIT MATA Dr. YAP YOGYAKARTA.

0 1 8

Analisis pengaruh komitmen pekerjaan terhadap prestasi kerja karyawan berdasarkan metode tiga komponen allen-meyer : studi kasus pada karyawan Rumah Sakit Mata ``Dr. Yap`` Yogyakarta.

0 5 97

RUMUSAN STRATEGI DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT MATA DR. YAP YOGYAKARTA BERDASARKAN ANALISIS SWOT | Aryani | Majalah Farmaseutik 24049 47660 1 SM

0 0 8

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERIOPERATIF DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI KATARAK DI RS MATA “Dr. YAP” YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN PENGETAHUAN PERIOPERATIF DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI KATARAK DI RS MATA “DR. YAP” YOGYAKARTA

0 2 16

Analisis kepuasan pasien rawat inap terhadap pelayanan medis : studi kasus pada Rumah Sakit Mata Dr. YAP, Yogyakarta - USD Repository

0 1 120