Antrean Poisson Khusus MMc:GD∞∞

49 � = ∑ � + ∞ = = ∑ � + ∞ = � � = � � � ∑ � − ∞ = dimana ∑ � − ∞ = = � ∑ � = � [ − �] = − � ∞ = Akibatnya, � = � � � − � = [ � + − � ] � = [ � + − − � ] � � = [ � + − − � ] � . Selanjutnya, menentukan nilai dengan cara mensubstitusikan persamaan 2.66 ke dalam persamaan 2.48, sehingga didapatkan = � + = � + � 50 = [ � + − − � ] � + � . Nilai � dapat ditentukan dengan mensubstitusikan persamaan 2.66 ke dalam persamaan 2.46, seperti berikut � = � � = [ � + − − � ] � = � − − � � × � = � − − � � . Nilai ditentukan dengan mensubstitusi persamaan 2.68 ke dalam persamaan 2.47, maka diperoleh = � + = � − − � � + . Dengan demikian, dapat dicari banyaknya pelayanan yang sibuk atau kepadatan customer ̅ dengan mensubstitusikan persamaan 2.66 dan 2.67 ke dalam persamaan 2.49, sehingga didapatkan ̅ = {[ � + − − � ] � + � } − {[ � + − − � ] � } = � . 51

7. Antrean Dua Stasiun Seri Tandem

Antrean model seri diuraikan melalui distribusi tertentu yang menunjukkan kedatangan customer pada suatu tempat dengan menggunakan sistem antrean tersebut. Customer harus melalui semua stasiun secara berurutan agar mendapatkan layanan secara tuntas Kakiay, 2004: 189. Sistem antrean seri yang melalui dua stasiun dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 2.9 Sistem antrean dua stasiun seri Pada sistem antrean dua stasiun seri, antrean tidak diizinkan di depan stasiun-1 atau stasiun 2. Setiap customer yang datang harus melalui stasiun- 1 dan kemudian masuk stasiun-2 agar dapat dilayani dengan tuntas. Waktu antar pelayanan mengikuti distribusi Eksponensial, sedangkan laju kedatangan mengikuti distribusi Poisson. Pengembangan model antrean seri mengharuskan pertama-tama keadaan sistem di setiap saat diidentifikasi. Hal ini dapat dicapai apabila setiap stasiun mungkin bisa berisi, ada customer atau mungkin pula kosong. Dengan kata lain setiap stasiun mungkin bebas free, bekerja busy atau Stasiun 1 Stasiun 2 Input Output 52 customer ditahan blocked di stasiun-1 jika stasiun-2 masih ada customer yang dilayani. Dengan demikian dapat diberikan pernyataan dengan simbol 0, 1, b yang menandakan bebas free, sibuk busy, dan ditahan blocked. Anggaplah i dan j mewakili keadaan stasiun-1 dan stasiun-2. Maka keadaan dalam sistem antrean ini dapat ditunjukkan sebagai berikut : { , } = { , , , , , , , , , } Selanjutnya, mendefinisikan � sebagai probabilitas bahwa sistem tersebut berada dalam keadaan i, j pada waktu t. Probabilitas transisi antara t dan t+h h adalah sebuah kenaikan positif dalam waktu yang diringkas dalam Tabel 2.2. Kotak yang kosong menunjukkan bahwa transisi antara keadaan yang ditunjukkan di t dan t+h adalah tidak mungkin =0. Tabel 2. 2 Probabilitas � + ℎ Keadaan d i t Keadaan di t+h 0,0 0,1 1,0 1,1 b,1 0,0 1- h 0,1 µh1- h 1-µh- h h1-µh 1,0 µh1- h 1-µh 1,1 µh1- h µh − h h

b,1 µh1-

h 1-µh Masing-masing kotak diatas menjelaskan besarnya transisi probabilitas dari � ke � + ℎ . Sebagai contoh pada kotak P t ke P t + h besar probabilitasnya adalah µh1- h. Artinya, terdapat pelayanan di stasiun-2 tetapi tidak terdapat kedatangan di stasiun-1. Berdasarkan Tabel 2.2, dengan mengabaikan ℎ maka diperoleh persamaan P t + h sebagai berikut: 53 � + ℎ = � − ℎ + � ℎ � + ℎ = � − ℎ − ℎ + � ℎ + � ℎ � + ℎ = � ℎ + � − ℎ + � ℎ � + ℎ = � ℎ + � − ℎ � + ℎ = � ℎ + � − ℎ Selanjutnya mengambil limit yang sesuai dan mengikuti persamaan steady state , maka perumusan pada persamaan diatas dapat diuraikan menjadi: � − �� = � + � − + � � = �� + � − � = �� − � = � − � = Salah satu persamaan diatas berlebihan, sehingga dengan menambahkan kondisi � + � + � +� + � = dapat dicari pemecahan untuk � yaitu: � = � . � = � � . � = � + � � . � = � = � � . dimana � = � + � + . 54 Ekspektasi jumlah customer didalam sistem antrean dapat dinyatakan dengan: = � + � + � + � + � = � + � � + � + � � + � � + � � = � + � � . Dengan demikian, dapat ditentukan nilai atau rata-rata waktu menunggu customer dalam sistem menggunakan persamaan 2.45 sebagai berikut: = � + � � diperoleh dari � + � , maka = � + � � � + � � = � + � � × � + � = � + � + � .

D. Uji Distribusi Kolmogorov-Smirnov

Pengujian Kolmogorov-Smirnov merupakan salah satu uji pembanding dalam statistik non parametrik. Pengujian ini dapat dinyatakan sebagai suatu cara untuk menguji apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara observasi

Dokumen yang terkait

Peranan Public Relations pada Rumah Sakit Pirngadi Medan

0 20 59

PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT UNTUK MENDUKUNG PELAYANAN PASIEN PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT UNTUK MENDUKUNG PELAYANAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM PATMASURI YOGYAKARTA.

0 2 14

PERBEDAAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN BPJS DAN NONBPJS PADA MUTU PELAYANAN PENDAFTARAN Perbedaan Tingkat Kepuasan Pasien Bpjs Dan Non Bpjs Pada Mutu Pelayanan Pendaftaran Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara Dr. S. Hardjolukito Bantul.

0 4 18

SKRIPSI Perbedaan Tingkat Kepuasan Pasien Bpjs Dan Non Bpjs Pada Mutu Pelayanan Pendaftaran Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara Dr. S. Hardjolukito Bantul.

8 24 16

PENDAHULUAN Perbedaan Tingkat Kepuasan Pasien Bpjs Dan Non Bpjs Pada Mutu Pelayanan Pendaftaran Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara Dr. S. Hardjolukito Bantul.

0 2 6

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN KEDISIPLINAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN RUMAH SAKIT MATA Dr. YAP YOGYAKARTA.

0 1 8

Analisis pengaruh komitmen pekerjaan terhadap prestasi kerja karyawan berdasarkan metode tiga komponen allen-meyer : studi kasus pada karyawan Rumah Sakit Mata ``Dr. Yap`` Yogyakarta.

0 5 97

RUMUSAN STRATEGI DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT MATA DR. YAP YOGYAKARTA BERDASARKAN ANALISIS SWOT | Aryani | Majalah Farmaseutik 24049 47660 1 SM

0 0 8

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERIOPERATIF DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI KATARAK DI RS MATA “Dr. YAP” YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN PENGETAHUAN PERIOPERATIF DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI KATARAK DI RS MATA “DR. YAP” YOGYAKARTA

0 2 16

Analisis kepuasan pasien rawat inap terhadap pelayanan medis : studi kasus pada Rumah Sakit Mata Dr. YAP, Yogyakarta - USD Repository

0 1 120