110
Tabel 4.20 Hasil semua data frekuensi
Data frekuensi distribusi Poisson
�
�
Data frekuensi observasi
�
�
�
�
= |�
�
− �
�
| Frek.
Frek. Relatif
�
�
Frek. Kum.
�
�
Frek. Frek.
Relatif � �
Frek. Kum.
�
�
0,0328 0,0328
1 0.0278
0,0278 0,005
1 0,1121
0,1449 2
0.0555 0,0833
0,0616 2
0,1916 0,3365
12 0.3333
0,4166 0,0801
3 0,2182
0,5547 5
0.1389 0,5555
0,0008 4
0,1863 0,741
6 0.1667
0,7222 0,0188
5 0,1273
0,8683 4
0.1111 0,8333
0,035 6
0,0725 0,9408
5 0.1389
0,9722 0,0314
7 0,0354
0,9762 0,9722
0,004 8
0,0151 0,9913
1 0.0278
1 0,0087
Berdasarkan Tabel 4.20, hasil perhitungan dari semua data frekuensi diperoleh
�
ℎ� �
= ��� |�
− �
�
| = , Setelah diperoleh nilai dari
�
ℎ� �
, kemudian dilakukan perbandingan dengan mencari nilai dari
�
��
. Nilai �
��
ditentukan dengan menggunakan tabel Kolmogorov-Smirnov pada lampiran 9
dengan taraf signifikansi 5 dan N = 36, sehingga diperoleh:
�
��
= ,
√� =
, √
= , Berdasarkan tabel Kolmogorov-Smirnov diperoleh nilai
�
��
sebesar 0,2267. Hal ini menunjukkan bahwa diterima,
karena nilai �
ℎ� �
˂ �
��
yaitu 0,0801 ˂ 0,2267. Dalam
menentukan keputusan hipotesis tersebut bisa juga dengan
111
menggunakan p-value. P-value dapat dilihat dari hasil output SPSS pada gambar berikut:
Gambar 4.4 Output uji Kolmogorov-Smirnov laju kedatangan
Berdasarkan hasil output uji Kolmogorov-Smirnov pada Gambar 4.4 menunjukkan bahwa nilai asymp. Sig. 2-tailed atau p-
value sebesar 0,975. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
data kedatangan pasien BPJS di Loket C berdistribusi Poisson, karena p-value
α yaitu 0,975 0,05.
2 Uji distribusi laju pelayanan pasien BPJS di Loket C
Setelah memperoleh data pelayanan pasien BPJS di Loket C, kemudian dilakukan uji distribusi Poisson menggunakan SPSS. Uji
yang digunakan yaitu uji Kolmogorov-Smirnov seperti yang dihasilkan berikut:
112
Gambar 4.5 Output uji Kolmogorov-Smirnov laju pelayanan
Berdasarkan hasil output uji Kolmogorov-Smirnov pada Gambar 4.5 dapat dilihat nilai asymp. Sig. 2-tailed atau p-value
sebesar 0,951. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi Poisson, karena p-value
α yaitu 0,951 0,05.
3 Uji distribusi laju pelayanan pasien BPJS pada Loket D
Setelah memperoleh data pelayanan pasien BPJS di Loket D, kemudian dilakukan uji distribusi Poisson menggunakan SPSS. Uji
yang digunakan yaitu uji Kolmogorov-Smirnov seperti yang dihasilkan berikut:
113
Gambar 4.6 Output uji Kolmogorov-Smirnov laju pelayanan
Berdasarkan hasil output uji Kolmogorov-Smirnov pada Gambar 4.6 dapat dilihat nilai asymp. Sig. 2-tailed atau p-value
sebesar 0,998. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi Poisson, karena p-value
α yaitu 0,998 0,05.
114
3. Hasil Penelitian pada Hari Jumat, 19 Februari 2016
Data primer yang diperoleh pada hari Jumat dikelompokkan per 5 menit selama 3 jam untuk mencari nilai rata-rata laju kedatangan
dan rata-rata laju pelayanan
. Selanjutnya, pemeriksaan solusi steady state dan kemudian dilakukan uji distribusinya. Hal ini dilakukan pada masing-
masing loket pendaftaran yaitu Loket C dan Loket D. Berikut analisis untuk masing-masing loket pendaftaran:
a. Pemeriksaan Kondisi Steady State
Analisis data yang utama adalah menghitung ukuran steady state yaitu jika tingkat kegunaan ρ 1. Hal ini berarti jumlah rata-rata laju
kedatangan pasien di setiap loket kurang dari rata-rata laju pelayanan pada loket tersebut. Sebelum menghitung ukuran steady state
ρ maka perlu diketahui nilai rata-rata laju kedat
angan dan rata-rata laju pelayanan .
1 Laju kedatangan pasien BPJS di Loket C
Data kedatangan pasien BPJS di Loket C berdasarkan waktu yang tertera pada nomor antrean pendaftaran. Nomor antrean
pendaftaran pasien BPJS diambil dari mesin antrean yang telah disediakan. Data kedatangan pasien BPJS di Loket C per 5 menit
selama 3 jam terdapat pada lampiran 8.A.
115
Data yang diperoleh pada lampiran 8.A untuk mencari nilai rata-rata laju kedatangan pasien BPJS per 5 menit. Sebelum
menghitung rata-rata laju kedatangan pasien BPJS terlebih dahulu data dikelompokkan berdasarkan interval waktu. Berikut
pengelompokkan data kedatangan pasien BPJS di Loket C berdasarkan interval waktu:
Tabel 4.21 Kedatangan pasien BPJS berdasarkan interval per 5 menit
Interval dengan i
kedatangan Banyaknya
kedatangan pasien BPJS
pada interval
�
� �
Frekuensi atau
banyaknya interval
�
�
� �
�
Banyaknya pasien BPJS yang
datang selama kurun waktu
�
� �
× � �
�
5 1
7 7
2 8
16 3
6 18
4 6
24 5
1 5
6 2
12 7
1 7
∑ =36 ∑ �=89
Berdasarkan Tabel 4.21 dapat dihitung rata-rata laju kedatangan pasien BPJS per 5 menit menggunakan persamaan
2.20, maka diperoleh =
= , �� ��
� � = , �� ��
� � Jadi, rata-rata laju kedatangan pasien BPJS pada Loket C per 5 menit
sebanyak 2,4722 pasien. Dengan demikian rata-rata laju kedatangan pasien per menit sebanyak 0,4944 pasien.
116
2 Laju pelayanan pasien BPJS di Loket C
Data pelayanan pasien BPJS di Loket C diperoleh dari hasil observasi pada saat pasien BPJS selesai mengumpulkan berkas.
Apabila terdapat pasien yang belum melengkapi syarat-syarat pendaftaran, maka pasien tersebut tidak tercatat dalam observasi.
Data pelayanan pasien BPJS per 5 menit yang sudah melengkapi dan mengumpulkan syarat pendaftaran terdapat pada lampiran 8.B.
Data yang diperoleh pada lampiran 8.B untuk mencari nilai rata-rata laju pelayanan berdasarkan interval waktu. Berikut
pengelompokkan data pelayanan pasien BPJS di Loket C berdasarkan interval waktu:
Tabel 4.22 Pelayanan pasien BPJS berdasarkan interval per 5 menit
Interval dengan i
pelayanan Banyaknya
pelayanan pasien BPJS
pada interval
�
� �
Frekuensi atau
banyaknya interval
�
�
� �
�
Banyaknya pasien BPJS yang selesai
dilayani selama kurun waktu
�
� �
× � �
�
3 1
5 5
2 9
18 3
10 30
4 4
16 5
3 15
6 2
12 ∑ =36
∑ �=96
Berdasarkan Tabel 4.22 dapat dihitung rata-rata laju pelayanan pasien BPJS per 5 menit menggunakan persamaan 2.20,
maka diperoleh
117
= ∑ �
∑ = = ,
�� �� � � = ,
�� �� � �
Jadi, rata-rata laju pelayanan pasien BPJS di Loket C per 5 menit sebanyak 2,6667 pasien. Dengan demikian, rata-rata laju pelayanan
pasien BPJS per menit sebanyak 0,5333 pasien. Data pelayanan pasien BPJS di Loket C merupakan data
kedatangan pasien BPJS di Loket D. Hal ini dapat dilihat pada bab sebelumnya mengenai sistem antrean tandem atau seri. Oleh karena
itu =
= , , artinya nilai rata-rata laju kedatangan pasien
BPJS di Loket D sama dengan rata-rata laju pelayanan di Loket C.
3 Laju pelayanan pasien BPJS di Loket D
Data pelayanan pasien BPJS di Loket D diperoleh dari hasil
observasi pada saat pasien selesai dilayani di Loket D. Tanda bahwa pasien selesai dilayani di Loket D apabila pasien telah mendapatkan
kartu antrean ke ruang periksa dari petugas. Data pelayanan pasien BPJS per 5 menit di Loket D dari hasil observasi terdapat pada
lampiran 8.C .
Data yang diperoleh pada lampiran 8.C untuk mencari nilai rata-rata laju pelayanan berdasarkan interval waktu. Berikut
pengelompokkan data pelayanan pasien BPJS di Loket D berdasarkan interval waktu: