143
2 Optimasi Sistem Antrean di Loket D
Optimasi sistem antrean di Loket D dapat dilihat pada lampiran 15.B
. Pada lampiran 15.B.1 sistem antrean di Loket D efektif jika ditambah dengan 1 server. Namun, apabila optimasi
dilakukan dengan menggunakan simulasi Monte Carlo maka kapasitas sistem di Loket D harus dibatasi sampai 39 pasien.
Optimasi sistem antrean menggunakan simulasi Monte Carlo dapat dilihat pada lampiran 15.B.2.
Berikut hasil optimasi sistem antrean di Loket D dengan menggunakan persamaan 2.66 dan 2.68 dimana
� = yaitu: � = ,
�
= , � �
�
�
= , �� �� ≈ �� ��
Selanjutnya, optimasi sistem antrean di Loket D dengan menggunakan simulasi Monte Carlo menghasilkan ukuran
keefektifan sebagai berikut:
�
= , + ,
= , � �
�
�
= , + ,
= , �� �� ≈ �� ��
144
c. Optimasi Sistem Antrean pada Hari Jumat, 19 Februari 2016
Berikut optimasi sistem sistem antrean pada hari Jumat di Loket C dan Loket D menggunakan bantuan software winQSB dan MS. Excel:
1 Optimasi Sistem Antrean di Loket C
Optimasi sistem antrean di Loket C dapat dilihat pada lampiran 16.A
. Pada lampiran 16.A.1 sistem antrean di Loket C efektif jika ditambah dengan 1 server. Namun, apabila optimasi
dilakukan dengan menggunakan simulasi Monte Carlo, maka kapasitas sistem di Loket C harus dibatasi sampai 88 pasien.
Optimasi sistem antrean menggunakan simulasi Monte Carlo dapat dilihat pada lampiran 16.A.1.
Berikut hasil optimasi sistem antrean di Loket C dengan menggunakan persamaan 2.66 dan 2.68 dimana
� = yaitu: � = ,
�
= , � �
�
�
= , �� �� ≈ �� ��
Selanjutnya, optimasi sistem antrean di Loket C dengan menggunakan simulasi Monte Carlo menghasilkan ukuran
keefektifan sebagai berikut:
�
= , + ,
= , � �
�
�
= , + ,
= , �� �� ≈ �� ��
145
2 Optimasi Sistem Antrean di Loket D
Optimasi sistem antrean di Loket D dapat dilihat pada lampiran 16.B
. Pada lampiran 16.B.1 sistem antrean di Loket D efektif jika ditambah dengan 1 server. Namun, apabila optimasi
dilakukan dengan menggunakan simulasi Monte Carlo maka kapasitas sistem di Loket D harus dibatasi sampai 88 pasien.
Optimasi sistem antrean menggunakan simulasi Monte Carlo dapat dilihat pada lampiran16.B.2.
Berikut hasil optimasi sistem antrean di Loket D dengan menggunakan persamaan 2.66 dan 2.68 dimana
� = yaitu: � = ,
�
= , � �
�
�
= , �� �� ≈ �� ��
Selanjutnya, optimasi sistem antrean di Loket D dengan menggunakan simulasi Monte Carlo menghasilkan ukuran
keefektifan sebagai berikut:
�
= , + ,
= , � �
�
�
= , + ,
= , �� �� ≈ �� ��