Hasil Penelitian yang Relevan

80 3 Faktor pendekatan belajar approach to learning; yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran. Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah: 1 Faktor internal a Faktor fisik jasmani faktor kesehatan dan cacat tubuh b Faktor psikologi, baik berupa intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan, motivasi dan kemampuan kognitif. c Faktor kelelahan kelelahan jasmani dan kelelahan rohani 2 Faktor eksternal a Lingkungan alam b Lingkungan keluarga cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi anggota keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan. c Lingkungan sekolah metode mengajar, relasi guru-siswa, media pembelajaran, kurikulum, relasi siswa dengan siswa , disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah. d Lingkungan masyarakat kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan terkait dengan hubungan interpersonal guru-siswa adalah sebagai berikut. 81 1. Penelitian yang dilakukan oleh Tony Ricards dan Darrell Fisher jurusan pusat ilmu pengetahuan dan pendidikan matematika universitas teknologi Curtin 1998: 10 yang berjudul “teacher-student interactions in science classes: differences between the perceptions of teacher and their students ”. Dalam penelitian Tony Ricards dan Darrell Fisher menjelaskan bahwa tiga bentuk QTI Questionnaire on Teacher Interaction merupakan instrumen yang valid dan reliabel yang dapat digunakan oleh guru sains untuk menilai perilaku interpersonal guru-siswa di kelas sains menengah di Australia. Tony Ricards dan Darrell Fisher mengatakan ada perbedaan persepsi guru dan siswa dalam perilaku antar pribadi guru-siswa. Guru cenderung untuk melihat kelas mereka lebih positif dari pada siswanya. Perbedaan persepsi guru aktual dan ideal tentang hubungan interpersonal guru-siswa cenderung menunjukkan bahwa guru lebih menganggap perilaku ideal mereka lebih positif dari pada perilaku yang sebenarnya. QTI Questionnaire on Teacher Interaction efisien digunakan oleh guru sebagai alat untuk refleksi diri. Tiga versi dari QTI Questionnaire on Teacher Interaction memungkinkan guru untuk mendapatkan persepsi siswa mereka tentang perilaku interpersonal guru- siswa, perilaku aktual dan perilaku ideal guru. Informasi ini kemudian dapat digunakan sebagai dasar untuk refleksi diri oleh para guru terhadap kinerja mengajar mereka. Berdasarkan informasi ini, guru dapat memutuskan untuk mengubah cara mereka berperilaku dalam upaya untuk menciptakan lingkungan kelas yang lebih diinginkan agar kondusif. Guru secara sistematis dapat memantau pola interaksional kelas mereka dan berusaha untuk memperbaiki perilaku mereka, dengan tujuan untuk mempengaruhi belajar siswa yang lebih baik. 82 2. Darrell Fisher and Tony Rickards 1998: 3-15 “Associations between Teacher-Student Interpersonal Behaviour and Student Attitude to Mathematics ” pada Curtin University of Technology. Penelitian dilakukan berpusat pada kelas mata pelajaran matematika. Siswa yang terlibat dalam penelitian yaitu kelas 8, 9 dan 10 di Australia. Sampel terdiri 405 siswa di 9 sekolah ditambah dengan 21 orang guru. Instrumen yang digunakan yaitu QTI Questionnaire on Teacher Interaction versi Australia 48 item yang digunakan untuk mengukur persepsi siswa terhadap perilaku interpersonal guru-siswa. Sikap siswa diuji dengan menggunakan kuesioner yang berisi tujuh item attitude untuk skala kelas, yang didasarkan pada Test of Science-Related Attitudes. Dalam penelitian ini, reliabilitas diukur dengan skala Cronbach Alpha dan ditemukan koefisien reliabilitasnya 0,79. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Darrell Fisher and Tony Rickards ini menyimpulkan bahwa telah mengkonfirmasi keandalan dan validitas QTI Questionnaire on Teacher Interaction bila digunakan dalam kelas matematika. Umumnya, skala QTI Questionnaire on Teacher Interaction yang ditemukan terkait cukup kuat dengan skor sikap siswa. Secara khusus, sikap siswa cenderung lebih tinggi di dalam kelas dimana siswa dirasakan kepemimpinan yang lebih besar dan membantubersahabat oleh guru mereka, dan lebih rendah di kelas di mana siswa dirasakan tidak puas, menjengkelkan dan perilaku yang ketat. Guru Matematika cenderung untuk menunjukkan sikap siswa yang menguntungkan dalam kelas mereka jika mereka memantau dan menyesuaikan perilaku interpersonal mereka sesuai. 83 Gambar 9. Profil Sektor untuk Guru Matematika Tiga versi dari QTI Questionnaire on Teacher Interaction memungkinkan guru matematika untuk mendapatkan persepsi siswa mereka tentang perilaku interpersonal guru-siswa, persepsi guru sendiri dan persepsi guru tentang perilaku yang mereka anggap ideal. Informasi ini kemudian dapat digunakan sebagai dasar untuk refleksi diri guru terhadap kinerja mengajar mereka. Profil sektor dapat digunakan dalam kegiatan pengembangan staf untuk mengaktifkan guru dan mengidentifikasi area untuk pengembangan pribadi di kelas tertentu. Selain itu, sektor diagram dapat digunakan sebagai dasar untuk diskusi tentang perilaku mengajar yang kritis. QTI Questionnaire on Teacher Interaction memiliki nilai yang cukup besar sebagai alat penelitian dan menawarkan cara untuk peneliti pendidikan matematika untuk mengukur perilaku antar pribadi guru-siswa di kelas. QTI Questionnaire on Teacher Interaction dapat digunakan untuk menyelidiki dampak bahwa perilaku antar pribadi yang berbeda terhadap sikap siswa, untuk menilai perubahan yang dihasilkan dari pengenalan kurikulum baru atau metode pengajaran, dan untuk memeriksa apakah perilaku antar pribadi guru Matematika yang terlihat berbeda oleh siswa dari jenis kelamin yang 84 berbeda, kemampuan atau latar belakang etnis. Penilaian perilaku interpersonal dapat sama pentingnya sebagai ciri-ciri kepribadian guru dan gaya mengajar dalam menggambarkan guru Matematika yang efektif.

C. Kerangka Pikir