Prestasi Belajar Siswa Tipologi Profil Hubungan Interpersonal

182 Product Service Solutions 17.0 for windows sebesar 21,39 terletak pada kelas interval skor 19,5 kategori rendah, sehingga dapat disimpulkan bahwa Hubungan interpersonal ragu-ragu uncertain guru-siswa berada pada kategori rendah.

e. Tipologi Profil Hubungan Interpersonal

Profil hubungan interpersonal guru-siswa yang digambarkan pada radar chart dan representasi grafis menggunakan bantuan perangkat lunak AutoCad 2011 diinterpretasikan ke dalam tipologi profil hubungan interpersonal menurut Brekelmans, et al. 2005: 206-209 termasuk dalam tipologi guru dengan profil direktif. Profil direktif didiskripsikan bahwa guru di kelas XII Paket Keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 2 Yogyakarta memiliki lingkungan belajar di kelas yang terstruktur dengan baik dan berorientasi pada tugas. Guru mengorganisasikan secara efisien dan biasanya menyelesaikan semua pelajaran tepat waktu. Guru mendominasi diskusi dikelas, tetapi umumnya masih memperhatikan minat siswa. Guru biasanya tidak benar-benar dekat dengan siswa, meskipun guru terkadang ramah dan pengertian. Guru memiliki standar tinggi dan terlihat seperti menuntut. Sementara hal-hal tampaknya praktis, guru terus-menerus harus bekerja dalam hal itu. Guru terkadang marah dan harus mengingatkan kelas bahwa mereka berada di sana untuk belajar. Guru suka memanggil siswa yang nakal dan kurang memperhatikan. Guru ini biasanya meluruskan mereka dengan cepat.

2. Prestasi Belajar Siswa

Hasil analisis data berdasarkan kualifikasi predikat perolehan nilai pada variabel prestasi belajar siswa kelas XII Paket Keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 2 Yogyakarta tahun ajaran 20132014 menunjukkan 183 bahwa tidak ada siswa yang berada dalam kategori amat baik, 22 siswa 29,33 berada dalam kategori baik, 34 siswa 45,33 berada dalam kategori cukup dan 19 siswa 25,34 yang berada pada kategori kurang. Data yang diperoleh dari dokumentasi nilai rapor siswa di semester 1 pada 75 responden menunjukkan bahwa variabel prestasi belajar siswa kelas XII Paket Keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 2 Yogyakarta tahun ajaran 20132014 diperoleh rerata Mean hasil analisis menggunakan bantuan perangkat lunak komputer SPSS Statistical Product Service Solutions 17.0 for windows sebesar 7,78 terletak pada kelas interval nilai 7,60-8,00 kategori cukup, sehingga dapat disimpulkan prestasi belajar siswa kelas XII Paket Keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 2 Yogyakarta tahun ajaran 20132014 berada pada kategori cukup. Berdasarkan hasil analisis pada nilai rapor rata-rata seluruh mata pelajaran siswa di semester 1 diperoleh prestasi belajar siswa kelas XII Paket Keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 2 Yogyakarta tahun ajaran 20132014 berada pada kategori cukup, sehingga dapat diartikan hasil nilai rata-rata yang telah dicapai siswa dalam seluruh mata pelajaran pada umumnya tergolong cukup. Tinggi rendahnya prestasi belajar siswa yang telah dicapai dapat dipengaruhi oleh banyak faktor. Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yang digolongkan menjadi dua menerut Slameto 2010:54 yaitu: 1 Faktor internal; yaitu faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, antara lain: faktor jasmaniah kesehartan dan cacat tubuh, faktor psikologis intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan dan faktor kelelahan; dan 2 Faktor eksternal; yaitu faktor yang ada diluar individu, antara lain: faktor keluarga cara orang tua mendidik, relasi antar anggota 184 keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan, faktor sekolah metode mengajar guru, kurikulum, relasi guru dengan siswa, disiplin sekolah, alat dan media pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah dan faktor masyarakat kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat memberikan pengaruh positif maupun pengaruh negatif pada prestasi belajar siswa. Pengaruh positif pada prestasi belajar siswa misalnya siswa menjadi senang belajar, siswa memiliki minat yang tinggi terhadap materi yang dipelajari, dan siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi. Sedangkan, pengaruh negatif pada prestasi belajar siswa adalah sebaliknya. 3. Korelasi antara Hubungan Interpersonal Guru-Siswa dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas XII Paket Keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 20132014 Hasil pengujian hipotesis adalah tidak ada korelasi yang signifikan antara hubungan interpersonal guru-siswa menurut persepsi siswa dengan prestasi belajar siswa kelas XII Paket Keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 2 Yogyakarta tahun ajaran 20132014. Besarnya perhitungan koefisien korelasi r =0,196 r t el =0,227, koefisien determinasi R² =0,04, dan nilai probabilitas p=0,0910,05. Dalam pedoman interpretasi korelasi, koefisisen korelasi 0,196 termasuk dalam kategori sangat rendah tak berkorelasi dan nilai probabilitas p=0,0910,05 tidak signifikan. Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai t hitung =1,708t Tabel pada taraf kesalahan 5 yaitu sebesar 1,99. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa tidak ada korelasi yang signifikan antara hubungan 185 interpersonal guru-siswa dengan prestasi belajar siswa kelas XII Paket Keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 2 Yogyakarta tahun ajaran 20132014. Hasil analisis deskriptif hubungan interpersonal guru-siswa menurut persepsi siswa berada dalam kategori baik ditunjukkan dengan hasil perhitungan nilai rerata 147,71 atau 76,93 dalam skala 100. Prestasi belajar siswa yang diukur dengan nilai rapor berada dalam kategori cukup ditunjukkan dengan nilai rerata 7,78 atau 77,80 dalam skala 100. Jika terdapat korelasi antara hubungan interpersonal guru-siswa dengan prestasi belajar siswa dapat ditunjukkan dengan hubungan interpersonal guru-siswa yang baik prestasi belajar siswa tinggi, tetapi pada kasus ini hubungan interpersonal guru-siswa sudah baik tetapi prestasi belajar siswa cukup. Hubungan interpersonal guru-siswa bukanlah satu- satunya faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, tetapi masih banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yang tidak di analisis pada penelitian kali ini. Hubungan interpersonal antara guru-siswa lebih berpengaruh pada perilaku siswa secara langsung. Hubungan interpersonal dapat membentuk sikap siswa dan pada gilirannya memotivasi siswa dalam belajar, selanjutnya dapat meningkatkan prestasi belajar siswanya. Jika hubungan interpersonal guru-siswa baik maka siswa akan menyenangi gurunya dan siswa juga akan menyenangi mata pelajaran yang diajarkan gurunya. Siswa akan berusaha belajar dengan giat mempelajari mata pelajaran tersebut dengan sebaik-baiknya, lebih rajin, dan memiliki motivasi belajar yang tinggi, sehingga siswa dapat mencapai prestasi belajar yang optimal. Secara khusus dapat dianalogikan bahwa mengajar adalah kegiatan yang berproses yang melibatkan interaksi antara guru-siswa. Interaksi yang baik adalah interaksi yang dapat mentransfer pengetahuan, sikap, dan keterampilan. 186 Bagian interaksi guru-siswa adalah hubungan interpersonal yang dapat membentuk sikap siswa dan pada gilirannya memotivasi siswa dalam belajar, selanjutnya meningkatkan prestasi belajar siswa. Berdasarkan hasil analisis di atas terbukti secara statistik bahwa hubungan interpersonal guru-siswa tidak memiliki hubungan terhadap prestasi belajar siswa yang diukur melalui nilai rapor siswa. Koefisisen korelasinya 0,196 termasuk dalam kategori sangat rendah tak berkorelasi dan nilai probabilitas hitung 0,0910,05 artinya tidak signifikan. Hal ini sejalan dengan Levy, et al. 1992 dan Van Amelsvoort 1999 dalam Perry den Brok, et al. 2004: 414 mengatakan bahwa jika nilai rapor digunakan sebagai ukuran hasil, hubungan interpersonal dengan perilaku tidak dapat disimpulkan. Tidak ada hubungan antara persepsi siswa tentang perilaku interpersonal dengan nilai rapor siswa, penelitian yang menyelidiki hubungan antara perilaku interpersonal guru-siswa dan hasil afektif, menampilkan pola yang jauh lebih konsisten dari pada penelitian yang menyelidiki hubungan perilaku interpersonal guru-siswa dengan hasil kognitif. Semua studi menunjukkan hubungan yang positif dari kedua dimensi pengaruh influence dan kedekatan proximity dengan hasil tindakan afektif siswa, biasanya diukur dalam hal motivasi-subjek tertentu. Umumnya efek dari kedekatan proximity jauh lebih kuat dari efek pengaruh influence. Dalam sebuah penelitian antara guru Fisika dengan siswanya, Brekelmans, et al. 1990 dalam Perry den Brok, et al. 2004: 415 menemukan hubungan yang jelas antara kedekatan proximity dan motivasi belajar siswa pada Fisika, semakin tinggi persepsi siswa tentang kedekatan proximity semakin tinggi motivasi belajar siswa. 187

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penelitian yang telah dikemukakan pada Bab IV, maka dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Hubungan interpersonal guru-siswa kelas XII Paket Keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 2 Yogyakarta tahun ajaran 20132014 berada dalam kategori baik, yang ditunjukkan pula dengan hasil perhitungan nilai rerata Mean 147,71 atau 76,93 dalam skala 100 termasuk dalam kategori baik. 2. Hubungan interpersonal kooperatif guru-siswa pada kelas XII Paket Keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 2 Yogyakarta tahun ajaran 20132014 berada dalam kategori tinggi, yang ditunjukkan pula dengan hasil perhitungan nilai rerata Mean 30,72 atau 69,82 dalam skala 100 termasuk dalam kategori tinggi. a. Hubungan interpersonal membantubersahabat helpingfriendly guru- siswa berada dalam kategori tinggi, yang ditunjukkan pula dengan hasil perhitungan nilai rerata Mean 16,68 atau 69,50 dalam skala 100 termasuk dalam kategori tinggi. b. Hubungan interpersonal memahami understanding guru-siswa berada dalam kategori tinggi, yang ditunjukkan pula dengan hasil perhitungan nilai rerata Mean 14,04 atau 70,20 dalam skala 100 termasuk dalam kategori tinggi. 3. Hubungan interpersonal oposisi guru-siswa pada kelas XII Paket Keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 2 Yogyakarta tahun ajaran