Proses pembentukan persepsi Kajian Teori 1. Persepsi Siswa

18 suatu objek dan peristiwa yang siswa alami di lingkungan sekolah. Siswa berusaha memahami dengan menyeleksi, menyusun, mengolah, menafsirkan, dan memaknai suatu stimulus berupa pesan verbal maupun nonverbal yang diterima oleh indera siswa. Stimulus yang ditangkap oleh indera siswa dari suatu objek dan peristiwa yang dialami siswa kemudian disimpulkan oleh siswa. Informasi yang telah siswa simpulkan selanjutnya menentukan tanggapan siswa mengenai baik atau buruk terhadap stimulus yang diterimanya dan pada gilirannya akan mempengaruhi cara siswa berperilaku dan bertindak.

b. Proses pembentukan persepsi

Ada beberapa tahapan atau subproses terbentuknya persepsi menurut Miftah Thoha 2010: 145-147 adalah sebagai berikut. 1 Stimulus atau situasi yang hadir Stimulus atau situasi yang hadir merupakan subproses pertama yang dianggap penting. Mula terjadinya persepsi diawali ketika seseorang dihadapkan dengan suatu situasi atau suatu stimulus yang hadir dari lingkungannya. Situasi yang dihadapi itu mungkin bisa berupa stimulus pengindraan dekat dan langsung atau berupa bentuk lingkungan sosio-kultur dan fisik yang menyeluruh. Misalnya, guru berinteraksi dengan siswanya di kelas selama proses pembelajaran berlangsung. Stimulus berupa cara guru membuka pelajaran, cara memberikan apersepsi, cara menjelaskan, cara berpenampilan, dan cara guru menunjukkan kesalahan siswanya di kelas. Perilaku guru dalam menyampaikan pesan dengan dasar yang berbeda mengenai kemampuan siswa. Satu pesan perintah mungkin adalah “saya ingin membantu Anda untuk belajar” sementara versi yang lain sangat berbeda bisa menjadi “Kau terlalu bodoh untuk belajar”. Berdasarkan stimulus atau situasi tersebut dapat menjadikan bekerjanya proses persepsi 19 siswa yang cenderung memiliki pengaruh luar biasa terhadap terbentuknya persepsi siswa tersebut. 2 Registrasi Registrasi adalah subproses kedua. Dalam masa registrasi suatu gejala yang nampak ialah mekanisme fisik yang berupa penginderaan dan syaraf seseorang terpengaruh, kemampuan fisik untuk mendengar dan melihat akan mempengaruhi persepsi. Dalam hal ini seseorang mendengar atau melihat informasi terkirim kepadanya, kemudian mulailah ia mendaftar semua informasi yang terdengar atau terlihat olehnya. 3 Interpretasi Interpretasi adalah subproses ketiga. Interpretasi terjadi setelah terdaftarnya semua informasi yang sampai kepada seseorang. Interpretasi merupakan suatu aspek kognitif dari persepsi yang sangat penting. Interpretasi adalah proses memberikan arti pada stimulus yang diterimanya. Proses interpretasi tergantung pada cara pendalaman learning, motivasi, dan kepribadian seseorang. Pendalaman learning, motivasi, dan kepribadian seseorang akan berbeda dengan orang lain. Oleh karena itu, interpretasi terhadap sesuatu informasi yang sama, akan berbeda antara satu orang dengan orang lain. Di sinilah letak sumber perbedaan pertama dari persepsi, dan itulah sebabnya mengapa interpretasi merupakan proses yang penting. 4 Umpan balik feedback Umpan balik feedback merupakan subproses terakhir. Subproses ini dapat mempengaruhi persepsi seseorang. Persepsi terbentuk melalui subproses, mulai dengan proses stimulus, registrasi, interpretasi, dan selanjutnya informasi 20 yang sudah diterima dipersepsikan oleh seseorang dalam bentuk umpan balik feedback terhadap stimulus. Proses persepsi menurut Luthans dalam Miftah Thoha 2010: 143 meliputi suatu interaksi yang sulit dari kegiatan seleksi, penyusunan, dan penafsiran. Walaupun persepsi sangat tergantung pada penginderaan data, proses kognitif bisa menyaring, menyederhanakan, atau mengubah secara sempurna data tersebut. Dengan kata lain proses persepsi dapat menambah dan mengurangi kejadian senyatanya yang diinderakan oleh seseorang. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa proses pembentukan persepsi siswa dimulai dengan penerimaan stimulus atau rangsangan berupa situasi yang hadir dari lingkungan sekolah melalui alat indra. Proses selanjutnya adalah registrasi, siswa mendaftar semua informasi yang terkirim melalui penginderaan data. Setelah terdaftar semua informasi, proses berikutnya yang bekerja ialah interpretasi. Interpretasi merupakan proses memberikan arti pada stimulus yang diterima. Stimulus yang diterima diseleksi, sehingga diperoleh suatu stimulus yang tepat. Stimulus yang telah diseleksi, selanjutnya diorganisasikan berdasarkan bentuk sesuai dengan stimulus yang telah diterima. Proses selanjutnya setelah data diterima dan diatur, adalah siswa menafsirkan data yang diterima. Siswa dalam menafsirkan data yang diterima akan berbeda siswa satu dengan yang lain. Hal ini karena tergantung dari cara pendalaman learning, motivasi, dan kepribadian siswa. Siswa dalam memberikan makna pada stimulus akan dipengaruhi oleh pendalaman learning, motivasi, dan kepribadian siswa masing-masing. Hasilnya siswa akan berbeda dalam menyimpulkan informasi dari stimulus berupa pesan verbal maupun 21 nonverbal. Siswa pada gilirannya dapat mempersepsikan suatu stimulus baik positif maupun dipersepsikan negatif terhadap stimulus yang diterima.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi