69 guru lainnya menunjukkan skala kerja sama yang lebih rendah dengan tingkatan
yang bervariasi pada skala dominance Ridwan Maulana, et al., 2011: 35-36.
Gambar 8. Profil Perilaku Interpersonal Guru Sumber: Brekelmans, 1989 dalam Ridwan Maulana, et al., 2011: 36
Di antara semua tipe guru yang telah disebutkan, tipe direktif directive, otoritatif authoritative, toleran tolerant serta toleran dan otoritatif
tolerantauthoritative menunjukkan
interaksi guru-siswa
dan aktivitas
berdasarkan lingkungan pembelajaran yang paling umum, di mana memiliki korelasi positif dengan keterikatan dan motivasi siswa Brekelmans, Wubbels,
Levy, 1993 dalam Ridwan Maulana, et al. 2011: 36. Semua tipe yang telah ditemukan di sekolah-sekolah Belanda dan Amerika memiliki hasil dengan
frekuensi yang sama. Begitu juga ketika diteliti di Negara lain, memiliki hasil yang hampir sama walaupun dengan frekuensi yang berbeda. Pada umumnya, tipologi
delapan profil ini memiliki perbandingan yang stabil dan dapat diterapkan di negara lainnya.
4. Prestasi Belajar a. Pengertian prestasi belajar
1 Pengertian prestasi
Kata prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie, kemudian diadopsi ke dalam bahasa Indonesia menjadi
“prestasi yang berarti hasil usaha” Zainal Arifin, 1991: 2. Sedangkan dalam kamus bahasa Indonesia kata prestasi
70 diartikan sebagai usaha yang telah dicapai dilakukan, dikerjakan, dan
sebagainya http:kbbi.web.idprestasi. Muhibbin Syah 2008: 141 mengemukakan bahwa prestasi adalah tingkat
keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah paket. Prestasi harus mencerminkan tingkatan-tingkatan sejauh mana telah dapat
mencapai tujuan yang ditetapkan disetiap bidang studi Suharsimi Arikunto 2009:132.
Dari beberapa pengertian prestasi yang dikemukakan para ahli di atas dapat diambil kesimpulan prestasi adalah keseluruhan hasil belajar yang dicapai
oleh siswa selama mengikuti kegiatan belajar mengajar yang ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru bidang studi yang bersangkutan.
2 Pengertian belajar
Belajar menurut Muhibbin Syah 2012: 63 adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap
jenis jenjang pendidikan. Hal ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu sangat bergantung pada proses belajar yang
dialami siswa baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri.
Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya
Sugihartono dkk, 2007: 64. Sejalan dengan pendapat di atas Santrock dan Yussen 1994 dalam Sugihartono dkk. 2007: 64 mendefinisikan belajar
sebagai perubahan yang relatif permanen karena adanya pengalaman. Rebber 1998 dalam Sugihartono dkk. 2007: 64 mendefinisikan belajar dalam dua
pengertian. Pertama, belajar sebagai proses memperoleh pengetahuan dan
71 kedua, belajar sebagai perubahan kemampuan bereaksi yang relatif langgeng
sebagai hasil latihan yang diperkuat. Berdasarkan uraian penjelasan dari para ahli di atas dapat diketahui bahwa
belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis jenjang pendidikan, yang
diwujudkan oleh perubahan tingkah laku yang relatif menetap atau permanen, yang diperoleh dari hasil latihan atau pengalaman dalam interaksinya dalam
lingkungan. Perubahan tersebut tidak hanya bertambahnya ilmu pengetahuan saja, tetapi dapat berwujud dalam keterampilan, sikap, tingkah laku, pola pikir,
kepribadian dan lain-lain.
3 Pengertian prestasi belajar
Prestasi belajar adalah nilai-nilai yang merupakan bentuk-bentuk perumusan akhir yang diberikan guru terkait dengan kemajuan belajar siswa
selama waktu tertentu Sumadi Suryabrata, 2006: 297. Sedangkan Dimyati Mujdiono 2009:4 mengatakan bahwa prestasi belajar adalah suatu pencapaian
tujuan pengajaran yang ditunjukkan dengan peningkatan kemampuan mental siswa. Dampak pengajaran adalah hasil yang dapat diukur, seperti yang tertuang
dalam rapor, angka dalam ijazah. Dampak pengiring adalah terapan pengetahuan dan kemampuan di bidang lain, suatu transfer belajar. Pengertian
prestasi belajar menurut Syaiful Bahri Djamarah 1994: 22-23 adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri
individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar dan diwujudkan dalam bentuk nilai atau angka.
Berdasarkan batasan pengertian prestasi belajar yang telah dijelaskan maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan suatu pencapaian
72 tujuan pengajaran dilihat dari peningkatan kemampuan kognitif yang diperoleh
anak didik setelah melalui kegiatan belajar pada suatu mata pelajaran, yang lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan guru mata pelajaran selama
waktu tertentu.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar