72 tujuan pengajaran dilihat dari peningkatan kemampuan kognitif yang diperoleh
anak didik setelah melalui kegiatan belajar pada suatu mata pelajaran, yang lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan guru mata pelajaran selama
waktu tertentu.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa pada dasarnya tidak dapat dipisahkan antara satu faktor dengan faktor lainnya karena masing-
masing faktor saling melengkapi dan menunjang dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.
Prestasi belajar yang dicapai seorang individu merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dalam diri faktor internal
maupun dari luar diri faktor eksternal individu. Pengenalan terhadap faktor- faktor yang mempengaruhi prestasi belajar penting sekali artinya dalam rangka
membantu siswa mencapai prestasi yang sebaik-baiknya. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yang digolongkan
menjadi dua menurut Slameto 2010: 54-72 yaitu:
1 Faktor internal; yaitu faktor yang ada dalam diri individu yang sedang
belajar, antara lain: faktor jasmaniah kesehartan dan cacat tubuh, faktor psikologis intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan
dan faktor kelelahan.
a Faktor jasmaniah; 1 faktor kesehatan; proses belajar seseorang akan
terganggu jika kesehatan seseorang terganggu, selain itu juga ia akan cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, ngantuk jika badannya lemah, kurang
darah ataupun ada gangguan-gangguankelalaian-kelalaian fungsi alat inderanya serta tubuhnya. Agar seseorang dapat belajar dengan baik haruslah
73 mengusahakan kesehatan badannya tetap terjamin dengan mengindahkan
ketentuan-ketentuan tentang bekerja, belajar, istirahat, tidur, makan, olah raga,
rekreasi dan ibadah; dan 2 faktor cacat tubuh; Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar, siswa yang cacat belajarnya juga terganggu.
b Faktor psikologis; 1 intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari
tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahuimenggunakan konsep-
konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat. Intelegensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar. Dalam
situasi yang sama, siswa mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil dari pada yang mempunyai tingkat intelegensi yang rendah. Tetapi siswa
yang mempunyai tingkat intelengensi yang tinggi belum pasti berhasil dalam belajarnya. Hal ini disebabkan karena belajar adalah suatu proses yang
kompleks dengan banyak faktor yang mempengaruhinya; 2 perhatian; untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian
terhadap bahan yang dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka timbullah kebosanan, sehingga ia tidak lagi suka belajar. Agar siswa
dapat belajar dengan baik, usahakanlah bahan pelajaran selalu menarik perhatian dengan cara mengusahakan pelajaran itu sesuai dengan hobi dan
bakatnya; 3 minat; minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak
akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. Jika ada siswa yang kurang berminat terhadap belajar, dapatlah diusahakan agar ia
mempunyai minat yang lebih besar dengan cara menjelaskan hal-hal yang menarik dan berguna bagi kehidupan serta hal-hal yang berhubungan dengan
74 cita-cita serta kaitannya dengan bahan pelajaran yang dipelajari itu; 4 bakat;
bakat memiliki pengaruh terhadap belajar karena jika bahan pelajaran yang dipelajari siswa sesuai dengan bakatnya, maka hasil belajarnya lebih baik, siswa
menjadi senang belajar dan lebih giat lagi dalam belajar; 5 motif; motif erat sekali hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Dalam proses belajar
haruslah diperhatikan apa yang dapat mendorong siswa agar dapat belajar dengan baik atau mempunyai motif untuk berfikir dan memusatkan perhatian,
merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang berhubunganmenunjang belajar; 6 kematangan; belajar akan lebih berhasil jika anak sudah siap
matang, hal ini karena kemajuan baru untuk memiliki kecakapan itu tergantung dari kematangan dan belajar; dan 7 kesiapan; adalah kesediaan untuk memberi
respon. Kesiapan perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa belajar dan sudah ada kesiapan maka hasil belajarnya akan lebih baik.
c Faktor kelelahan; dibedakan menjadi dua macam yaitu 1 kelelahan
jasmani yaitu terlihat dengan lemah tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh; dan 2 kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya
kelesuan dan kebosanan sehingga minat dan dorongan dalam menghasilkan sesuatu hilang. Dari penjelasan tersebut dapat dimengerti bahwa kelelahan itu
mempengaruhi belajar. 2 Faktor eksternal; yaitu faktor yang ada di luar individu antara lain:
faktor keluarga cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang
kebudayaan, faktor sekolah metode mengajar guru, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat dan media
pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung,
75 metode belajar, tugas rumah dan faktor masyarakat kegiatan siswa dalam
masyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat.
a Faktor keluarga; 1 cara orang tua mendidik; besar pengaruhnya
terhadap belajar anaknya. Orang tua yang kurangtidak memperhatikan pendidikan anaknya, misalnya mereka acuh tak acuh terhadap anaknya, tidak
memperhatikan sama sekali akan kepentingan dan kebutuhan anaknya dalam belajar, tidak mengatur waktu belajarnya, tidak menyediakanmelengkapi alat
belajarnya, tidak memperhatikan apakah anak belajar atau tidak tidak mau tahu bagaimanakah kemajuan belajar anaknya, kesulitan yang dialami dalam belajar
dan lain-lain, dapat menyebabkan anak tidakkurang berhasil dalam belajarnya; 2 relasi antar anggota keluarga yang terpenting adalah relasi orang tua dan
anaknya. Wujud relasi itu misalnya apakah hubungan itu penuh dengan kasih sayang dan pengertian, ataukah diliputi rasa kebencian, sikap yang terlalu keras,
atau sikap yang acuh tak acuh dan sebagainya. Begitu juga dengan relasi anak dengan anggota keluarga yang lain. Demi kelancaran belajar serta keberhailan
anak, perlu diusahakan relasi yang baik di dalam keluarga anak tersebut. Hubungan yang baik adalah hubungan yang penuh pegertian dan kasih sayang,
disertai dengan bimbingan dan bila perlu hukuman-hukuman untuk mensukseskan belajar anak sendiri; dan 3 suasana rumah dimaksudkan
sebagai situasi atau kejadian-kejadian yang sering terjadi di dalam keluarga di mana anak berada dan belajar. Agar belajar anak dapat belajar dengan baik
perlulah diciptakan suasana rumah yang tenang dan tentram sehingga anak dapat belajar dengan baik; 4 keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya
dengan belajar anak. Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya juga membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar,
76 meja, kursi, penerangan, alat tulis menulis, buku-buku dan lain-lain. Jika anak
hidup dalam keluarga miskin kebutuhan pokok dann fasilitas belajar anak kurang terpenuhi, akibatnya kesehatan akan terganggu sehingga belajar anak akan
terganggu dan kurang optimal; 5 perhatian orang tua; anak belajar perlu dorongan dan pengertian orang tua. Bila anak sedang belajar jangan diganggu
dengan tugas-tugas di rumah. Kadang-kadang anak mengalami lemah semangat, orang tua wajib memberi pengertian dan mendorongnya, membantu
sedapat mungkin kesulitan yang dialami anak di sekolah. Kalau perlu menghubungi guru anaknya untuk mengetahui perkembangannya di sekolah;
dan 6 latar belakang kebudayaan; tingkat pendidikan atau kebiasan di dalam keluarga mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Perlu kepada anak
ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, agar mendorong semangat anak
untuk belajar. b Faktor sekolah; 1 metode mengajar adalah suatu carajalan yang
harus dilalui di dalam mengajar. Metode mengajar guru yang kurang baik dapat terjadi karena guru kurang persiapan dan kurang menguasai bahan pelajaran hal
ini akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik, siswa kurang senang terhadap pelajaran gurunya dan siswa malas untuk belajar. Guru yang yang
biasa mengajar dengan metode ceramah saja. Siswa menjadi bosan, mengantuk, pasif, dan hanya mencatat saja, guru yang progresif berani mencoba
metode-metode yang baru yang dapat membantu meningkatkan kegiatan belajar mengajar, dan meningkatkan motivasi siswa untuk belajar; 2 kurikulum diartikan
sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa. Kegiatan ini sebagian besar adalah menyajikan pelajaran agar siswa menerima, menguasai dan
mengembangkan bahan pelajaran itu. Kurikulum yang tidak baik misalnya terlalu
77 padat, di atas kemampuan siswa, tidak sesuai dengan bakat, minat dan
perhatian siswa akan berpengaruh tidak baik terhadap belajar; 3 relasi guru dengan siswa; proses belajar mengajar terjadi antara guru dengan siswa. Proses
tersebut juga dipengaruhi oleh relasi yang ada dalam proses itu sendiri. Jadi cara belajar siswa juga dipengaruhi oleh relasinya dengan gurunya. Di dalam relasi
guru dengan siswa yang baik, siswa akan menyukai gurunya, juga kan menyukai mata pelajaran yang diberikannya sehingga siswa berusaha mempelajari sebaik-
baiknya. Guru kurang berinteraksi dengan siswa secara akrab, menyebabkan proses belajar mengajar itu kurang lancar. Juga siswa merasa jauh dari guru,
maka segan berpartisipasi secara aktif dalam belajar; 4 relasi siswa dengan
siswa; guru yang kurang mendekati siswa dan kurang bijaksana, tidak akan
melihat bahwa di dalam kelas ada grup yang saling bersaing secara tidak sehat. Jiwa kelas tidak terbina, bahkan hubungan masing-masing siswa tidak tampak.
Siswa yang memiliki perilaku yang kurang menyenangkan teman lain, mempunyai rasa rendah diri atau sedang mengalami tekanan-tekanan batin,
akan diasingkan dari kelompok. Akibatnya makin parah masalahnya dan akan mengganggu belajarannya; 5 disiplin sekolah; kedisiplinan sekolah erat
hubungannya dengan kerajinan siswa dalam sekolah dan juga dalam belajar. Kedisiplinan sekolah mencakup kedisiplinan guru dalam mengajar dengan
melaksanakan tata tertib, kedisiplinan pegawaikaryawan dalam pekerjaan administrasi dan kebersihanketeraturan kelas, gedung sekolah, halaman,
kedisiplinan kepala sekolah dalam mengelola seluruh staf beserta siswa- siswanya, dan kedisiplinan tim BP dalam pelayanan kepada siswa; 6 alat
pelajaran erat hubungannya dengan cara belajar siswa karena alat pelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar dipakai pula oleh siswa untuk
78 menerima bahan yang diajarkan itu. Alat pelajaran yang lengkap dan tepat akan
memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang diberikan siswa. Jika siswa mudah menerima pelajaran dan menguasainya, maka belajarnya akan menjadi
lebih giat dan lebih maju; 7 waktu sekolah ialah waktu terjadinya proses belajar mengajar di sekolah, yaitu dapat pagi hari,siang, soremalam hari. Siswa yang
belajar pada pagi hari pikiran masih segar, jasmani dalam kondisi yang baik jika siswa belajar pada siang hari kondisi badannya sudah lemahlelah sehingga
akan mengalami kesulitan dalam menerima pelajaran. Kesulitan itu karena siswa kurang berkonsentrasi dan berpikir pada kondisi badan yang lemah; 8 standar
pelajaran di atas ukuran yang dimaksud adalah guru berpendirian untuk mempertahankan wibawanya, perlu memberi pelajaran di atas ukuran standar.
Akibatnya siswa meras kurang mampu dan takut kepada guru. Bila banyak siswa yang tidak berhasil dalam mempelajari mata pelajarannya, guru merasa senang.
Guru dalam menuntut penguaaan materi harus sesuai dengan kemampuan siswa masing-masing, yang terpenting tujuan yang telah dirumuskan dapat
tercapai; 9 keadaan Gedung; yang dimaksud adalah memadai di dalam setiap kelas dengan jumlah siswa serta variasi kakteristik siswa sehingga dapat belajar
dengan baik; 10 metode belajar; yang dimaksud adalah masih dijumpai banyak siswa melaksanakan cara belajar yang salah yaitu kadang-kadang siswa belajar
tidak teratur, atau terus menerus, karena besok akan tes dengan belajar demikian siswa akan kurang istirahat dan dapat jatuh sakit sehingga perlu
pembinaan dari guru dengancara belajar yang tepat akan efektif pula hasil belajar siswa; dan 11 tugas rumah; guru dalam memberi tugas rumah yang
harus dikerjakan dirumah diharapkan jangan terlalu banyak karena akan
menyebabkan anak tidak mempunyai waktu lagi untuk kegiatan yang lain.
79
c Faktor masyarakat; merupakan faktor eksternal yang juga berpengaruh
terhadap belajar siswa, pengaruh itu terjadi karena keberadaannya di masyarakat. 1 kegiatan siswa dalam masyarakat dapat menguntungkan
terhadap perkembangan pribadinya tetapi perlu membatasi kegiatan siswa dalam masyarakat agar jangan sampai mengganggu belajarnya; 2 mass media; mass
media yang baik memberi pengaruh yang baik terhadap siswa dan juga berpengaruh jelek terhadap belajarnya; 3 teman bergaul; pengaruh-pengaruh
dari teman bergaul siswa lebih cepat masuk dalam jiwanya dari pada yang kita duga. Teman bergaul yang baik akan berpengaruh baik terhadap siswa begitu
sebaliknya; dan 4 bentuk kehidupan masyarakat; kehidupan masyarakat di sekitar siswa juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Masyarakat yang terdiri
dari orang-orang yang tidak terpelajar, penjudi, suka mencuri dan mempunyai kebiasaan yang tidak baik, akan berpengaruh buruk kepada siswa tetapi berbeda
ketika lingkungan anak adalah orang-orang terpelajaran yang baik-baik, mereka mendidik dan menyekolahkan anak-anaknya, antusias dengan cita-cita yang
luhur akan masa depan anaknya, anak terpengaruh juga ke hal-hal yang dilakukan oleh orang-orang yang ada di lingkungannya. Pengaruh itu dapat
mendorong semangat anak untuk belajar lebih giat.
Prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh setidaknya tiga faktor menurut Muhibbin Syah 2006: 144 yaitu:
1 Faktor internal faktor dari dalam siswa; yakni keadaankondisi jasmani dan rohani siswa.
2 Faktor eksternal faktor dari luar siswa; yakni kondisi lingkungan di
sekitar siswa.
80
3 Faktor pendekatan belajar approach to learning; yakni jenis upaya
belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.
Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah:
1 Faktor internal
a Faktor fisik jasmani faktor kesehatan dan cacat tubuh b Faktor psikologi, baik berupa intelegensi, perhatian, minat, bakat,
motif, kematangan, kesiapan, motivasi dan kemampuan kognitif. c Faktor kelelahan kelelahan jasmani dan kelelahan rohani
2 Faktor eksternal
a Lingkungan alam b Lingkungan keluarga cara orang tua mendidik, relasi antar anggota
keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi anggota keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan.
c Lingkungan sekolah metode mengajar, relasi guru-siswa, media pembelajaran, kurikulum, relasi siswa dengan siswa , disiplin sekolah,
alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah.
d Lingkungan masyarakat kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan terkait dengan hubungan interpersonal guru-siswa adalah sebagai berikut.