Cara Pengukuran Kematangan Karir
83
mahasiswa menurut Super telah memasuki tahap eksplorasi karir dimana pada tahap ini mahasiswa sudah mulai memikirkan tentang
pilihan karir yang akan dijalani setelah lulus nanti. Masa ini dimulai dengan memilih jurusan di perguruan tinggi, dan jurusan tersebut tentu
saja harus sesuai minat dan bakat yang dimilikinya. Selanjutnya mahasiswa memasuki tahap spesifikasi karir, dimana individu mulai
menyadari bahwa dirinya harus membuat pilihan pendidikan dan karir, serta mempersiapkan diri untuk membuat pilihan tersebut. Selain itu
pada tahap ini individu mulai melakukan usaha untuk memperoleh informasi mengenai dunia kerja umumnya dan untuk memilih salah
satu bidang pekerjaan khususnya. kemudian membuat pilihan karir yang sesuai dengan minat dan kemampuan.
Kematangan karir pada hakikatnya merupakan gambaran tingkat
kesesuaian antara
mahasiswa dengan
pekerjaan dan
dinamikanya dalam pembuatan perencanaan keputusan pemilihan karir. Kematangan karir merupakan hal yang sangat kompleks dan
dipengaruhi oleh berbagai faktor kepribadian. Mahasiswa dalam usahanya mencapai kematangan karir memerlukan keyakinan dari
dalam diri individu bahwa dia mampu untuk mencapai kematangan karir, hal tersebut sering disebut self-efficacy. Self-Efficacy merupakan
keyakinan seseorang
terhadap kemampuannya
untuk mengorganisasikan dan melaksanakan serangkaian tindakan yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang dikehendaki.
84
Mahasiswa yang mempunyai self efficacy tinggi, ketika dihadapkan pada pemilihan karir, maka ia akan memiliki keyakinan
yang kuat bahwa ia mampu untuk melaksanakan tugas hal tersebut dapat dilihat dari kecenderungan untuk tekun dalam usaha meskipun
terdapat kesulitan dan rintangan dalam melaksanakan tugas itu. Ciri- ciri mahasiswa dengan efikasi diri tinggi adalah memiliki rasa optimis
yang tinggi. Sedangkan pada mahasiswa yang memiliki efikasi diri yang rendah maka ia akan merasa tidak mampu untuk melaksanakan
tugas dan memiliki kecenderungan mudah menyerah, pesimis dan mudah putus asa.
Dari sudut pandang lain bagi mahasiswa dalam usahanya mencapai kematangan karir memerlukan adanya dorongan yang
berasal dari dalam maupun luar dirinya untuk melakukan aktivitas yang menunjang kematangan karir. Hal itu disebut dengan motivasi.
Dalam penelitian ini motivasi tersebut dilihat dari aspek motivasi belajar yang dimiliki mahasiswa. Adapun motivasi belajar adalah
kecenderungan mahasiswa untuk mencapai aktivitas akademis yang bermakna
dan bermanfaat
serta mencoba
untuk mendapatkan
keuntungan dari aktivitas tersebut. Motivasi sangat diperlukan sebab seseorang yang tidak
mempunyai motivasi dalam belajar tidak akan mungkin melakukan aktivitas
belajar. Jadi
motivasi belajar
berpengaruh terhadap
kematangan karir, karena kematangan karir dapat tercapai dengan
85
adanya faktor intrinsik yang berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan dan harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor
ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif
dan kegiatan
belajar yang
menarik sehingga
dapat menciptakan mahasiswa yang kompeten dalam memasuki dunia kerja.
Mahasiswa yang memiliki motivasi belajar yang rendah cenderung mudah terpengaruh oleh lingkungan disekitarnya. Hal ini
dapat membuat seseorang memilih karir yang kurang tepat untuk dirinya karena mereka memilih karir yang dipilihnya karena adanya
pengaruh orang lain dan tidak dari dirinya sendiri. Jadi apabila
seseorang telah memiliki motivasi belajar maka otomatis dia akan termotivasi untuk mencapai tujuan tersebut. Jadi seorang mahasiswa
akan termotivasi untuk belajar dengan keras dan giat dengan tujuan untuk bisa berprestasi dan bisa cepat lulus kuliah untuk segera berkarir
sesuai dengan yang diidamkannya.