124
Perubahan yang diberikan bersifat searah, bila self-efficacy meningkat akan mendorong peningkatan kematangan karir, dan
sebaliknya bila self-efficacy menurun dapat menurunkan kematangan karir.
Sementara itu pengaruh variabel efikasi diri x2 secara parsial terhadap kematangan karir dapat diketahui dengan cara melihat
koefesien determinasi R². Adapun harga koefesien determinasi R² diperoleh skor sebesar 0.182 atau 18.2 , sekaligus menjelaskan
bahwa efikasi diri berpengaruh terhadap kematangan karir sebesar 18.2 .
Kebermaknaan pengaruhya menunjukan signifikan, hal ini ditandai oleh nilai t-hitung lebih dari t-tabel gambar 8 atau nilai p ≤
0.05. Dikaitkan dengan hipotesis kedua temuan pengaruh positif signifikan tersebut merupakan fakta empiris yang mendukung ; Ada
pengaruh positif self-efficacy terhadap kematangan karir pada mahasiswa Program Studi Kimia UNY Angkatan Tahun 2009.
Temuan pengaruh secara parsial di atas sekaligus menunjukan bahwa Self-efficacy memiliki koefesien lebih besar, berarti lebih
berpengaruh dibandingkan motivasi belajar.
2. Pengaruh Secara Simultan
Pengaruh variabel motivasi belajar x1 dan Self-efficacy x2 secara bersama terhadap kematangan karir dapat diketahui dengan
cara melihat koefesien determinasi R². Adapun hsrga koefesien
125
determinasi R² diperoleh skor sebesar 0.251 atau 25.1, sekaligus menjelaskan masih ada sebesar 74.9 perubahan kematangan karir
yang dipengaruhi oleh variabel lain. Evaluasi terhadap kebermaknaan pengaruh secara simultan
dilakukan melalui F-hitung, gambar di bawah memperlihatkan nilai F- hitung lebih dari F-tabel sehingga berada di daerah berpengaruh atau
signifikan. Kebermaknaan
juga dapat
dievaluasi melalui
nilai probablilitas p, terlihat dalam tabel 19. pada halaman 128 memiliki
probabilitas kurang dari 0.05 yaitu 0.000 menandakan signifikan. Adapun pengaruh secara simultan variabel motivasi belajar dan efikasi
diri terhadap kematangan karir dapat dilihat pada gambar 9. Berikut:
F-hit = 24.081 F-tab = 3.059 df = 2;144,
=5
Gambar 9. Signifikansi Koefesien Determinasi
Temuan signifikan ini merupakan fakta yang mendukung hipotesis ketiga yang menyatakan ; Ada pengaruh positif motivasi
belajar dan self-efficacy terhadap kematangan karir pada mahasiswa Program Studi Kimia UNY Angkatan Tahun 2009.
126
D. Pembahasan
Hasil pengujian hipotesis mayor penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan antara motivasi
belajar dan self-efficacy terhadap kematangan karir pada mahasiswa Program Studi Kimia
UNY Angkatan Tahun 2009, dengan harga garis regresi sebesar 24,081 dan p = 0,000.
Sumbangan efektif motivasi belajar dan efikasi diri secara keseluruhan terhadap kematangan karir R
2
sebesar 0,251. Hal ini membuktikan bahwa motivasi belajar dan efikasi diri mempengaruhi
variabel kematangan karir sekitar 25,1 dari keseluruhan faktor yang mempengaruhinya.
Faktor-faktor lain
yang diduga berpengaruh terhadap kematangan karir antara lain keluarga, latar belakang sosial
ekonomi, inteligensi dan bakat khusus, minat karir, dan kepribadian Seligman, 1994:38.
Terbuktinya hipotesis dalam penelitian ini didukung oleh Super Winkel dan Hastuti, 2007: 632 yang berpendapat bahwa pada
masa mahasiswa telah memasuki tahap eksplorasi karir dimana pada tahap ini mahasiswa sudah mulai memikirkan tentang pilihan karir
yang akan dijalani setelah lulus nanti. Masa ini dimulai dengan memilih jurusan di perguruan tinggi, dan jurusan tersebut tentu saja
harus sesuai minat dan bakat yang dimilikinya. Selanjutnya individu mulai menyadari bahwa dirinya harus membuat pilihan pendidikan
dan karir, serta mempersiapkan diri untuk membuat pilihan tersebut.