33
4. Unsur-unsur dinamis dalam
belajar
Dinamis artinya seorang individu dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar, tempat dimana seorang individu akan
memperoleh pengalaman. 5. Upaya
guru
dalam membelajarkan individu. Guru dosen adalah seorang sosok yang dikagumi dan insan
yangt mempunyai peranan penting dalam dunia
pendidikan
. Seorang
dosen
dituntut untuk profesional dan memiliki keterampilan. Jadi dari pernyataan-pernyataan yang dikemukakan para ahli di
atas dapat diambil kesimpulan bahwa faktor yang mempengaruhi motivasi belajar terbagi menjadi dua sudut pandang, yaitu:
a. Faktor internal, terjadi dari dalam diri individu yang meliputi jasmani dan psikologis.
b. Faktor eksternal, berasal dari luar individu yang meliputi lingkungan keluarga, pergaulan, masyarakat dan sekolah kampus, dll.
5. Fungsi dan Peranan Motivasi Belajar.
Kegiatan belajar sangat memerlukan motivasi. Hasil belajar akan menjadi optimal kalau ada motivasi Iskandar, 2009: 192.
Adapun fungsi motivasi belajar adalah: a. Peran motivasi sebagai motor penggerak dan pendorong kegiatan
pembelajaran. Motivasi dalam
hal ini berperan sebagai
motor penggerak utama bagi mahasiswa dalam belajarnya.
34
b. Peran motivasi menjelaskan tujuan pembelajaran. Motivasi berkaitan dengan suatu tujuan, tanpa ada tujuan maka tidak terjadi motivasi pada
individu, adapun tujuan dari motivasi adalah memperoleh hasil belajar yang seoptimal mungkin.
c. Peran motivasi menyeleksi arah perbuatan. Dalam hal ini motivasi
berperan dalam apa yang harus dilakukan guna mencapai suatu tujuan. d. Peran motivasi internal dan eksternal dalam belajar, jadi kedua motivasi
ini harus disinergikan dalam kegiatan belajar agar memperoleh hasil yang terbaik. Motivasi internal biasanya muncul dari dalam diri
mahasiswa dan motivasi eksternal berasal dari dosen atau pembimbing. e.
Peran motivasi menetukan ketekunan dalam pembelajaran. Mahasiswa yang telah termotivasi untuk belajar akan berusaha seoptimal mungkin
untuk belajar dengan tekun. f. Peran motivasi melahirkan prestasi. Motivasi sangat berperan dalam
pembelajaran mahasiswa
dalam meraih prestasi
belajar. Tinggi
rendahnya motivasi belajar mahasiswa selalu dihubungkan dengan motivasi belajarnya.
Dari sudut pandang lain, fungsi motivasi belajar yang dikemukakan oleh Ngalim Purwanto 2002: 70 yaitu:
a.Mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak. Motif untuk berfungsi sebagai penggerak atau sebagai motor penggerak melepaskan energi.
b. Menentukan arah perbuatan yaitu petunjuk suatu tujuan yang hendak dicapai.
35
c. Menyelesaikan perbuatan yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang akan dikerjakan ynag serasi guna mencapai tujuan dengan
menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
Sebagai pendukung faktor di atas, Syaiful Bahri Djamarah 2008: 153-156 menyatakan bahwa peranan dari motivasi belajar
adalah: a. Motivasi sebagai dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajar.
Mahasiswa melakukan
aktivitas belajar
karena ada
yang mendorongnya,
motivasilah sebagai
dasar penggeraknya
yang mendorong mahasiswa untuk belajar.
b. Motivasi intrinsik lebih utama daripada motivasi ektrinsik dalam belajar.
Efek yang tidak diharapkan dari pemberian motivasi ekstrinsik adalah kecenderungan ketergantungan mahasiswa terhadap sesuatu di luar
dirinya. Selain kurang percaya diri mahasiswa juga bermental pengharapan dan mudah terpengaruh, oleh karena itu motivasi intrinsik
lebih utama dalam belajar. c. Motivasi sebagai pujian lebih baik daripada hukuman.
Setiap orang senang dihargai dan tidak suka dihukum, memuji orang lain berarti memberikan penghargaan atas prestasi kerja orang lain yang
akan memberikan semangat untuk lebih
meningkatkan prestasi
kerjanya.
36
d. Motivasi dapat memupuk optimisme dalam belajar. Mahasiswa yang mempunyai motivasi dalam belajar selalu yakin dapat
menyelesaikan pekerjaan yang dilakukan. Dari berbagai pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
fungsi motivasi belajar adalah mendorong manusia untuk berbuat, sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi, menentukan
arah dan menyeleksi perbuatan dalam hal belajar.
6. Cara Pengukuran Motivasi Belajar
Cara pengukuran motivasi belajar menggunakan model skala likert,
aspek-aspek yang
digunakan dalam
motivasi belajar
berdasarkan teori yang dikutip dari Iskandar 2009: 184 dan teori yang dikutip dari Herminarto Sufyan dan Hamzah B. Uno 2004: 108
yang telah dimodifikasi oleh peneliti yang mengungkap aspek motivasi belajar sebagai berikut:
a. Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil dalam belajar. b. Adanya keinginan, semangat dan kebutuhan dalam hal belajar.
c. Memiliki harapan dan cita-cita masa depan. Berdasarkan pernyataan yang dikemukakan oleh ahli di atas,
maka dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek yang digunakan untuk mengukur motivasi belajar dapat di lihat pada tabel 1. Pada halaman
37.