37 Jenis non tes ini biasanya digunakan untuk menilai aspek tingkah
laku. Selain itu, dapat digunakan sebagai alat evaluasi seperti untuk menilai aspek sikap, minat, perhatian, dan lain sebagainya yang
sejenis. Cara penilaian yang sejenis dengan alat penilaian non tes ini adalah observasi, angket, biografi, wawancara, dan studi kasus.
Setelah berakhirnya proses pembelajaran, guru melakukan evaluasi yang bertujuan untuk mengetahui prestasi belajar yang dicapai siswa.
Pengukuran dan penilaian evaluasi yang dimaksud dalam tes hasil belajar digunakan berbagai maksud, yaitu:
a. Untuk meramalkan keberhasilan murid dalam suatu mata pelajaran.
b. Untuk mediagnosa kesulitan-kesulitan yang dialami murid. c. Berfungsi sebagai tes formatif untuk mengukur kemajuan murid.
d. Berfungsi sebagai tes sumatif untuk mengukur hasil akhir belajar. Sri Rumini dkk, 2006: 121.
dalam penelitian ini yang dimaksud adalah mengukur keberhasilan prestasi belajar mata pelajaran IPA.
D. Kerangka Pikir
1. Hubungan Kedisiplinan Belajar Siswa di Rumah dengan Prestasi
Belajar IPA
setiap anak perlu memiliki kedisiplinan bila ia ingin menjadi individu yang berprestasi dan menjadi pribadi yang baik penyesuaiannya.
38 Hal ini selaras dengan pendapat Zainal Aqib 2011: 118 bahwa disiplin
adalah langkah-langkah atau upaya yang perlu guru, kepala sekolah, orang tua dan siswa ikuti untuk pengembangan keberhasilan perilaku
sisiwa secara akademik maupun social. Melalui disiplin seseorang dapat belajar berperilaku dengan cara-cara yang berlaku di masyarakat
sehingga ia dapat diterima oleh angggota kelompok sosialnya. Kedisiplinan pertama kali didapatkan seorang anak dari keluarganya, dan
kemudian anak akan belajar kedisiplinan ketika ia mulai masuk sekolah. Disiplin dalam keluarga atau rumah berorientasi pada kewajiban
orang tua dalam mendidik anak dengan menanamkan disiplin pribadi sejak dini. Dalam hal ini yang menjadi permasalahan adalah bagaimana
cara menanamkan disiplin tersebut ke dalam pribadi anak sejak dini, sehingga dapat mendarah daging dan secara timbal balik dapat
memberikan kontribusi kepada kehidupan disiplin dalam keluarga. Disiplin yang baik bukanlah dalam bentuk hukuman, melainkan
sebuah intuksi karena hukuman dengan sendirinya akan membuat anak bingung, marah, dan cenderung memberontak. Namun disiplin yang
efektif megajarkan tingkah laku yang baik sambil meninggalkan tingkah laku yang tidak baik Dawn Ligfter, 1999: 12. Disiplim yang baik akan
membantu anak menjadi besar dengan percaya diri, bertanggung jawab dan tahu akan tidakannya yang pantas dipuji untuk mencapai suatu
keberhasilan.
39 Siswa yang memiliki disiplin belajar di rumah tentunya akan selalu
merencanakan atau menjadwalkan belajar dengan baik sehingga mereka belajar setiap harinya dengan teratur. Dengan demikian diharapkan anak
belajar secara kontinu setiap harinya sesuai jadwal yang mereka buat. Belajar secara kontinu akan lebih efektif dari pada belajar hanya pada
waktu-waktu tertentu dengan waktu yang lama. Siswa yang menyadari bahwa belajar merupakan kebutuhan dan
kewajiban, dengan sendirinya siswa tersebut akan belajar tanpa adanya paksaaan. Sehingga rasa malas, rasa enggan, rasa menentang akan dapat
teratasi untuk dapat belajar secara maksimal. Keadaan akan terbalik jika siswa tidak memiliki kedisplinan belajar
di rumah. sudah dipastikan mereka akan belajar secara tidak teratur, tidak memiliki jadwal, belajar pada waktu-waktu tertentu saja. Hal tersebut
menyebabkan menurunnya prestasi belajar siswa termasuk prestasi belajar IPA, karena prestasi belajar IPA bagian dari prestasi belajar
siswa. Kedisplinan belajar pada siswa ikut memberikan hubungan yang
berbanding lurus terhadap prestasi belajar termasuk prestasi belajar IPA. Siswa yang memiliki belajar yang tinggi akan belajar dengan baik,
terarah dan teratur sehinggan memungkinkan aka memperoleh hasil belajar yang baik pula. Hal ini selaras dengan pendapat Bimo Walgito
2004: 127 sekalipun mempunyai rencana yang baik, akan tetapi tinggal
40 rencana apabila tidak adanya kedisiplinan maka tidak akan berpengaruh
terhadap prestasinya. Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan apabila siswa memiliki
sikap disiplin di rumah dengan baik dalam kegiatan belajar tentunya prestasi belajar yang diperoleh akan menjadi baik termasuk prestasi
belajar IPA. Jika hal ini dimiliki, disadari dan dilaksanakan oleh siswa kelas IV SD se-Gugus Dewi Sartika UPPD Tegal Selatan Kota Tegal
tetunya akan dapat mempengaruhi prestasi belajar IPA karena Pretasi belajar IPA sendiri merupakan bagian dari prestasi belajar siswa.
2. Hubungan Kedisiplinan Belajar Siswa di Sekolah dengan Prestasi