43
3. Hubungan Kedisplinan Belajar Siswa di Rumah dan di Sekolah dengan Prestasi Belajar IPA
Peran orang tua dalam kedisiplinan belajar di rumah diantaranya menanamkan kedisiplinan sejak dini yang diharapkan akan membentuk
karakter siswa agar senantiasa mempunyai tangung jawab terhadap dirinya sendiri maupun prestasi belajarnya ketika di sekolah. Hal ini
selaras dengan pendapat Burstein Maria J. Wantah. 2005: 238 bahwa apabila upaya-upaya pembentukan disiplin dilakukan secara sistematis
dan profesional, orang tua harus belajar menyusun dengan jelas aturan- aturan yang berlaku dalam keluarga.
Oleh karena itu, apabila siswa menaati aturan-aturan dalam keluarga tentunya akan menjadikan siswa tersebut akan disiplin belajar di rumah.
Siswa yang memiliki kedisiplinan belajar dirumah tentunya akan selalu merencanakan dan menjadwalkan belajar dengan baik sehingga mereka
belajar setiap harinya dengan teratur. Dengan demikian diharapkan siswa belajar secara berkesinambungan setiap harinya sesuai dengan jadwal
yang mereka buat. Belajar secara berkesinambungan akan lebih efektif daripada belajar pada waktu-waktu tertentu dengan waktu yang lama.
Sikap disiplin merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar, maka kepatuhan dan ketekunan
belajarnya akan terus meningkat sehingga membuat prestasi belajar yang meningkat. Disiplin belajar yang harus dimiliki siswa tidak hanya
disiplin belajar di rumah, akan tetapi juga harus diimbangi juga dengan
44 disiplin belajar di sekolah. Oleh karena itu, sikap disiplin siswa di rumah
dan di sekolah mempunyai hubungan yang erat kaitannya dengan prestasi belajar siswa.
Disiplin dalam belajar di sekolah, misalnya dengan memiliki persiapan balajar yang baik, memperhatikan materi pelajaran,
menyelesaikan tugas tepat waktu, dan taat dan patuh terhadap peraturan yang ada di sekolah. Siswa yang memiliki persiapan belajar dari rumah
dengan baik akan senatiasa belajar dengan sungguh-sungguh di sekolah dan memperoleh prestasi belajar dengan baik. Tugas-tugas yang
diberikan oleh guru tentunya juga akan diselesaikan tepat pada waktunya. Siswa yang disiplin juga akan selalu mematuhi tata tertib di sekolah.
Misal, datang ke sekolah tidak terlambat, selalu memakai pakaian seragam sekolah, mengikuti upacara bendera dengan tertib, dan memiliki
sikap sopan santun terhadap semua warga sekolah. Penerapan disiplin di sekolah juga harus didukung oleh guru dengan memberi contoh yang
baik terutama dalam masalah kedisiplinan. Hal ini selaras dengan pendapat Moh. Uzer Usman 2011: 98 bahwa guru harus medorong
siswa untuk melaksanakan disiplin diri sendiri, dan guru sendiri hendaknya menjadi contoh teladan tentang pengendalian diri dan
pelaksanaan tanggung jawab. Siswa yang memiliki disiplin belajar juga akan memilih tempat
belajar yang mendukung. Jadi, ketika belajar mereka akan merasa nyaman sehingga materi yang dipelajari akan terserap secara maksimal.
45 Siswa yang menyadari bahwa belajar merupakan suatu kebutuhan dan
kewajiban, dengan sendirinya siswa tersebut akan belajar tanpa adanya unsur paksaan. Sehingga rasa malas, rasa enggan, dan rasa menentang
akan dapat teratasi untuk dapat belajar secara maksimal. Keadaan akan berbalik ketika siswa tidak memiliki kesadaran akan
disiplin belajar di rumah dan di sekolah. Sudah dipastikan mereka akan belajar secara tidak teratur, tidak mematuhi tata tertib sekolah, jarang
mengerjakan tugas dengan baik, dan sering membuat gaduh di kelas ketika pelajaran berlangsung. Hal tersebut dapat menyebabkan
menurunnya prestasi belajar siswa. Dengan demikian, peranan kedisiplinan sangat besar bagi siswa
karena dengan kedisiplinan belajar siswa akan mampu mengkondisikan dirinya untuk belajar sesuai dengan harapan masyarakat. Dengan
kedisiplinan, maka rasa malas dan rasa enggan dapat teratasi sehingga hal ini memungkinkan siswa untuk mencapai hasil belajar yang memuaskan.
Dalam hal ini peneliti juga menyadari tidak hanya faktor kedisiplinan saja yang berhubungan atau mempengaruhi prestasi belajar, akan tetapi
faktor lain seperti motivasi belajar, perhatian orang tua, cara belajar serta sarana belajar juga dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa.
Dari berbagai pernyataan diatas, maka dapat disimpulkan apabila siswa memiliki sikap disiplin yang tinggi dalam kegiatan belajar tentunya
prestasi belajar yang diperoleh menjadi baik. Sebaliknya, jika siswa tidak memiliki sikap disiplin dalam belajar, sehingga kegiatan belajarnya tidak
46 terencana dengan baik, maka kegiatan belajarnya tidak teratur dan
membuat prestasi belajar akan menurun. Jika hal ini dimiliki, disadari, dan dilaksanakan siswa kelas IV SD se-Gugus Dewi Sartika UPPD Tegal
Selatan Kota Tegal tentunya akan dapat mempengaruhi prestasi belajar IPA karena prestasi belajar IPA sendiri merupakan bagian dari prestasi
belajar siswa.
4. Hipotesis Penelitian