34 sangat diperlukan untuk membantu siswa dalam memahami
materi pelajaran. 4 Kondisi lingkungan belajar
Kondisi lingkungan belajar hendaknya yang mendukung untuk melakukan kegiatan belajar mengajar. Misalnya limgkungannya
tidak terlalu ramai, lingkungan sekitar menyediakan prasarana yang menunjang terjadinya proses belajar.
c. Faktor sosial 1 Dukungan sosial, seperti lingkungan keluargarumah, lingkungan
sekolah, lingkungan masyarakat, maupun lingkungan kelompok. 2 Pengaruh budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan teknologi
dan kesenian.
3. Cara Meningkatkan Prestasi Belajar
Prestasi merupakan suatu hasil dari usaha yang telah dilakukan oleh seseorang. Seseorang dikatakan berhasil apabila mengalami
perubahan tingkah laku. Bloom, dkk Subiyanto, 1988: 47 mengemukakan tujuan pembelajaran mencakup tiga ranah, yaitu ranah
kognotof, afektif, dan psikomotorik. Ranah kognitif berhubungan dengan daya pikir dan pengetahuan atau penalaran, ranah afektif bersangkutan
dengan perasaankesadaran, dan ranah psikomotorik bersangkutan dengan keterampilan fisik dan keterampilan motorik atau keterampilan
tangan.
35 Muniasari 2008: 95 menyatakan bahwa dalam meningkatkan
prestasi belajar ada beberapa hal yang harus diperhatikan siswa, diantaranya:
a. Jadilah seorang pemimpin atau latihlah rasa tanggungjawab Untuk memulai hal ini, dapat dilakukan dengan cara
membersihkan kelas tanpa perlu diingatkan. Meskipun diperintah, maka ajaklah teman-teman dan pimpin mereka untuk membersihkan
kelas bersama. b. Membiasakan diri untuk selalu memperhatikan pelajaran yang
diberikan guru Siswa harus meningkatkan perhatian dengan menanggapi setiap
pertanyaan dan diskusi. Jangan menunggu guru menunjuk salah satu siswa terlebih dahulu.
c. Jangan malu untuk bertanya Apabila siswa dalam menerima pelajaran masih dirasa kurang
dimengerti, hendaknya segera menanyakan kepada guru atau siswa yang lain. Jika sudah, sisiwa harus mengerjakan setiap tugas dan
pekerjaan rumah dengan semampunya. d. Mengulang pelajaran yang sipelajari d sekolah
Setiap kali pulang sekolah, hendaknya siswa mengulangi materi pelajaran yang diberikan guru di sekolah saat belajar di rumah.
Dengan kebiasaan seperti ini diharapkan apabila ada ulangan mendadak siswa sudah siap dalam menghadapinya.
36
4. Cara mengukur Prestasi Belajar IPA
Menurut Sumadi Suryabrata 2000: 322, untuk mengetahui prestasi belajar seseorang perlu dilakukan penilaian terhadap hasil
pendidikan yang diberikan. Adapun cara seseorang melakukan penilaian tersebut bermacam-macam, misalnya: dengan jalan testing, dengan
memberikan tugas-tugas tertentu, dengan bertanya tentang berbagai hal, menyuruh membuat karangan, memberi ulangan, dan lain-lain.
Pengukuran prestasi belajar menurut Rusyan 1992: 21 digunakan untuk melihat dejauh mana taraf keberhasilan proses belajar mengajar
pada peserta didik secara tepat dan dapat dipercaya, sehingga di sini diperlukan informasi yang didukung oleh sata yang objektif dan memadai
tentang indikator-indikator perubahan paerilaku dan pribadi peserta didik. Dalam penilaian atau evaluasi biasanya memberikan pertimbangan atau
nilai berdasarkan kriteria tertentu. Hasil yang diperoleh dari penilaian hasil belajar biasanya dinyatakan dalam bentuk skor. Alat penilaian
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: a. Tes
Alat penilaian berupa tes terdiri dari tiga bentuk, yaitu tes lisan, tes tertulis, dan tes tindakan. Penilaian menggunakan tes ini biasanya
digunakan untuk menilai isi pendidikan spserti aspek pengetahuan, kecakapan keterampilan, dan pemahaman pelajaran yang diberikan.
b. Non Tes
37 Jenis non tes ini biasanya digunakan untuk menilai aspek tingkah
laku. Selain itu, dapat digunakan sebagai alat evaluasi seperti untuk menilai aspek sikap, minat, perhatian, dan lain sebagainya yang
sejenis. Cara penilaian yang sejenis dengan alat penilaian non tes ini adalah observasi, angket, biografi, wawancara, dan studi kasus.
Setelah berakhirnya proses pembelajaran, guru melakukan evaluasi yang bertujuan untuk mengetahui prestasi belajar yang dicapai siswa.
Pengukuran dan penilaian evaluasi yang dimaksud dalam tes hasil belajar digunakan berbagai maksud, yaitu:
a. Untuk meramalkan keberhasilan murid dalam suatu mata pelajaran.
b. Untuk mediagnosa kesulitan-kesulitan yang dialami murid. c. Berfungsi sebagai tes formatif untuk mengukur kemajuan murid.
d. Berfungsi sebagai tes sumatif untuk mengukur hasil akhir belajar. Sri Rumini dkk, 2006: 121.
dalam penelitian ini yang dimaksud adalah mengukur keberhasilan prestasi belajar mata pelajaran IPA.
D. Kerangka Pikir