Deskripsi Hasil Wawancara Kemampuan Awal Siswa SMK Sebelum Prakerin

69 kemampuan praktik. Pembelajaran praktik yang dilakukan di SMK kurang dari segi waktu dan berbeda dengan karakteristik yang ada di dunia industri. Sebagai contoh, kompetensi instalasi listrik yang sebenarnya mudah, namun karena pembelajaran praktik di SMK hanya dengan menggunakan panel-panel pada modul, maka saat siswa praktik langsung di lapangan memulai kembali dari awal. Seharusnya pembelajaran praktik di SMK mendekati dengan keadaan sesungguhnya di lapangan. Sehingga dengan kondisi demikian, siswa belum bisa diandalkan industri saat prakerin, bahkan kadang hanya sekedar menjadi pesuruh untuk pekerjaan-pekerjaan teknis di luar kompetensi. Pembelajaran praktik di SMK harus diperbarui sesuai dengan kebutuan lapangan. Hal ini penting untuk dilakukan karena siswa SMK seharusnya merupakan calon tenaga kerja siap kerja di dunia industri. Modul-modul pembelajaran praktik diperbaiki mendekati kondisi asli di lapangan serta siswa diberikan kompetensi trouble shooting sesuai permasalahan yang sering terjadi di lapangan. Oleh karena itu, peran guru dan pihak lain yang terkait sangat dibutuhkan untuk memperbarui pembelajaran SMK sehingga tercapai kompetensi yang baik dan dibutuhkan tenaga kerja agar lulusan SMK siap terjun di dunia industri.

b. Uji Efektivitas Kemampuan Awal siswa SMK sebelum prakerin

Berdasarkan deskripsi hasil wawancara yang telah dijelaskan, ada beberapa poin utama yang didapatkan, kemudian dikelompokkan berdasarkan kategori yang akan disajikan pada tabel.10 70 Tabel.10 Efektivitas instrumen kemampuan siswa SMK sebelum prakerin No Poin Wawancara Kategori Positif Negatif 1 Kemampuan masih jauh dari harapan industri √ 2 Kemampuan lebih teoritis √ 3 Kemampuan praktik kurang √ 4 Perbedaan antara yang dipelajari di sekolah dengan di industri √ Jumlah 4 Persentase 100 Kategori Belum Efektif Tabel.10 menunjukkan bahwa instrumen kemempuan siswa SMK sebelum melaksanakan prakerin termasuk belum efektif berdasarkan persepsi dunia industri.

3. Kemampuan Siswa SMK Yang Disyaratkan Industri

a. Deskripsi Kemampuan Siswa SMK Yang Disyaratkan Industri

Instrumen kemampuan yang disyaratkan industri terhadap siswa SMK sebelum melaksanakan prakerin diperoleh dengan membagikan kuesioner kepada karyawan dua perusahaan kontraktor listrik yaitu CV. Rexa Cipta Mandiri dan CV. Agro Teknik. Responden terdiri dari 7 karyawan CV Rexa Cipta Mandiri dan 14 karyawan CV. Agro Teknik. Angket berisi empat skala yaitu tidak penting, kurang penting, penting, dan sangat penting. Skor ideal tertinggi adalah 84 dan skor ideal terendah adalah 21. Rerata ideal adalah 52,5 sedangkan Standar Deviasi ideal adalah 10,5. Rentang skor dan kategori berdasarkan kemampuan siswa ditampilkan pada tabel 11.