Organisasi Administrasi Pelaksanaan Praktik Kerja Industri

52 tergolong sangat baik. Buku pedoman prakerin biasanya berisi mekanisme pelaksanaan prakerin, yaitu petunjuk tertulis yang menjadi buku pegangan siswa saat melaksanakan prakerin agar sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan sekolah. Sehingga kemungkinan karena alasan inilah semua sekolah memberikan fasilitas berupa buku pedoman prakerin pada siswa. Sebanyak 24 dari 30 80 siswa menyatakan bahwa pihak sekolah memfasilitasi format laporan prakerin. Sisanya menyatakan tidak difasilitasi, yaitu 1 siswa SMK N 1 Warureja dan 5 siswa SMK N 1 Adiwerna. Skor rata-rata yang diperoleh adalah 8 rentang 0-10, sehingga tergolong baik. Catatan untuk SMK N 1 Adiwerna adalah dengan persentase hanya 50 siswanya yang menyatakan bahwa sekolah memfasilitasi format laporan prakerin menimbulkan kemungkinan bahwa pihak sekolah tidak mewajibkan laporan prakerin bagi siswa. Informasi ini secara lebih rinci ditampilkan pada gambar 10. Gambar 10. Persentase administrasi format laporan prakerin Hanya 57 dari 30 siswa yang diberikan kuesioner menyatakan bahwa sekolah memfasilitasi presensi. Sisanya menyatakan tidak difasilitasi, yaitu 6 siswa SMK N 1 Adiwerna dan 7 siswa SMK N 1 Warureja. Skor rata-rata yang diperoleh adalah 5,7 rentang 0-10, sehingga tergolong kurang baik. Data ini menunjukkan bahwa SMK N 1 Adiwerna dan SMK N 1 Warureja belum 53 memfasilitasi administrasi prakerin berupa presensi dengan baik. Padahal presensi bisa dijadikan data untuk melihat kehadiran siswa di industri. Secara lebih jelas informasi tentang persentase administrasi presensi prakerin ditampilkan pada gambar 11. Gambar 11. Persentase administrasi presensi prakerin Sebanyak 97 dari 30 siswa menyatakan bahwa mereka difasilitasi formulir penilaian saat prakerin. Sisanya menyatakan tidak difasilitasi, yaitu siswa SMK N 1 Warureja. Skor rata-rata yang diperoleh adalah 9,7 rentang 0-10, sehingga tergolong sangat baik. Formulir penilaian digunakan untuk meminta nilai siswa yang diberikan oleh pihak industri, sehingga dari data yang diperoleh menunjukkan bahwa sekolah sangat memperhatikan dan mempertimbangkan aspek penilaian prakerin dari pihak industri. Informasi tentang administrasi formulir penilaian prakerin dtampilkan pada gambar 12. Gambar 12. Persentase administrasi formulir penilaian 54 Berdasarkan kuesioner yang diberikan kepada 30 siswa, 23 90 siswa menyatakan bahwa pihak sekolah memberikan administrasi surat-menyurat saat prakerin. Sisanya menyatakan tidak difasilitasi, yaitu 7 siswa SMK N 1 Warureja. Skor yang diperoleh adalah 9 rentang 0-10, sehingga tergolong sangat baik. Secara lebih rinci informasi ini ditampilkan pada gambar 13. Gambar 13. Persentase administrasi surat-menyurat Berdasarkan kuesioner yang diberikan kepada 30 siswa, semua siswa menyatakan difasilitasi jurnal prakerin oleh pihak sekolah sebelum melaksanakan prakerin. Skor rata-rata yang diperoleh adalah 10, sehingga tergolong sangat baik. Jurnal prakerin biasanya berfungsi untuk merekam kegiatan yang dilakukan siswa selama prakerin di industri.

d. Industri

Berdasarkan kuesioner yang dibagikan kepada 30 siswa, diperoleh data industri tujuan prakerin yang terdiri dari 6 jenis industri. Keenam jenis industri tersebut yaitu PLN 12 siswa 40, kemudian kontraktor listrik 6 siswa 20, konstruksi dan perbaikan mesin industri 4 siswa 13,3, perbaikan peralatan listrik rumah tangga 3 siswa 10, bengkel motor listrik 3 siswa 10, dan yang paling sedikit adalah pabrik gula 2 siswa 6,7. Tabel 7. menampilkan informasi tentang persentase industri tujuan prakerin. 55 Tabel 7. Tempat prakerin siswa SMK Tempat Prakerin Jumlah siswa Persentase Kontraktor Listrik 6 20 Konstruksi dan Perbaikan Mesin Industri