78
i. Ujian
Pelaksanaan ujian khusus setelah pelaksanaan prakerin belum berjalan maksimal. Hanya 77 siswa yang menyatakan bahwa ada pelaksanaan ujian
khusus prakerin. Sekolah tertentu biasanya hanya mengharuskan siswa membuat laporan prakerin saja tanpa melaksanakan ujian. Sebenarnya adanya ujian
prakerin adalah penting untuk menguji sejauh mana keterampilan yang diperoleh siswa saat prakerin, sehingga ketercapaian tujuan prakerin bisa diketahui.
j. Kendala
Ada lima jenis kendala yang dihadapi siswa saat prakerin, yaitu tidak ada pekerjaan, jarak tempat prakerin terlalu jauh, pembimbing kurang maksimal,
pekerjaan terlalu berat dan pekerjaan tidak relevan. Kendala paling besar adalah tidak ada pekerjaan di industri 33,8, hal ini menunjukkan bahwa konsumen di
industri masih sedikit, sehingga siswa prakerin sering mengalami waktu luang. Sedangkan kendala yang paling sedikit adalah pekerjaan tidak relevan dengan
bidang keahlian 10,8.
2. Kemampuan Awal siswa SMK Sebelum Prakerin
Kemampuan siswa SMK masih jauh dari apa ang diharapkan industri. Kebanyakan peserta prakerin belum bisa dipercaya untuk menyelesaikan
pekerjaan di lapangan. Selain itu terjadi kesenjangan antara apa yang dipelajari
siswa di sekolah dengan apa yang harus dikerjakan di lapangan. Pembelajaran di sekolah lebih banyak teori dari pada praktik. Pembelajaran praktik masih kurang
secara durasi, serta berbeda secara karakteristik dengan yang ada di lapangan. Keampuan siswa prakerin rata-rata dianggap nol oleh pihak industri. Kreativitas
siswa tidak berjalan, karena belum memiliki kemampuan dasar. Bahkan
79 terkadang siswa SMK hanya menjadi pesuruh untuk mengerjakan pekerjaan
teknis di luar kompetensi saat prakerin.
3. Kemampuan Siswa SMK yang Disyaratkan Industri
Berdasarkan kuesioner kemampuan yang disyaratkan industri pada siswa SMK yang diberikan kepada karyawan kontraktor listrik, kemampuan
berdasarkan kurikulum siswa SMK sebelum prakerin tergolong penting. Artinya, kemampuan siswa yang sudah direncanakan diberikan sebelum pelaksanaan
prakerin penting untuk diajarkan. Namun, kemampuan siswa yang diambil adalah kemamampuan siswa yang diajarkan di semester satu sampai dengan tiga.
Kemampuan siswa yang digunakan mengacu pada kurikulum yang diajarkan di SMK N 1 Bumijawa sebelum melaksanakan prakerin. Oleh karena itu, sebenarnya
jika sekolah ingin menanamkan kemampuan siwa dengan maksimal sebelum pelaksanaan prakerin, maka pilihan yang paling ideal adalah melaksanakan
prakerin di semester lima seperti yang dilakukan oleh SMK N 1 Adiwerna.