Bagi Peneliti Bagi pihak SMK Bagi pihak industri

7 b. Sebagai media komunikasi dengan pihak sekolah agar tercapai kesesuaian antara standar kemampuan yang diinginkan industri dengan kemampuan yang disiapkan sekolah terhadap peserta didik 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Definisi Pendidikan Kejuruan

Pendidikan Kejuruan adalah salah satu lembaga yang menjawab kebutuhan industri akan tenaga kerja. Pada dasarnya Pendidikan Kejuruan mempersiapkan peserta didiknya untuk dapat bekerja setelah lulus. Berdasarkan UU Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 15 http:www.unpad.ac.idwp-contentuploads 201210UU20-2003-Sisdiknas.pdf, Pendidikan Kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Menurut Wenrich dan Galloway dalam Sugiyono 2003 : 12 mendefinisikan Pendidikan Kejuruan dengan aspek yang lebih luas, yaitu “Vocational education might be defined as specialized education that prepares the learner for entrance into particular occupation or family occupation or to upgrade employed workers”. Berdasarkan konsep tersebut, maka Pendidikan Kejuruan mempersiapkan peserta didik untuk memasuki dunia kerja, atau untuk meningkatkan kemampuan dalam bekerja. Pendidikan Kejuruan pada dasarnya mempersiapkan peserta didik untuk dapat bekerja kelak setelah mereka lulus. Untuk dapat bekerja secara professional, maka peserta didik dibekali dengan keterampilan-keterampilan sesuai bidang keahlian yang dipilih. Hal tersebut seperti yang dimuat dalam artikel the online teacher resource yang menyebutkan bahwa, “Vocational education training provides career and technical education to interested students. These students are prepared as trainees for jobs that are based upon manual or 9 practical fields. Jobs are related to specific trades, occupations, and vacations ” http:www.teach-nology. comteachersvocational_ed . Pendidikan kejuruan adalah investasi tenaga kerja profesional yang memiliki skill atau keahlian yang dibutuhkan oleh industri. Valerie mengatakan bahwa “Many of the skills most needed to compete in the global market of the 21 st century are technical skills that fall into the technicalvocational area ” http: www.washingtonpost.com blogs answer-sheet postwhy-we-need-vocational- education20120604gJQA8jHbEV_blog.html . Dalam PP 29 tahun 1990 http:jabar.kemenag.go.idfilefileProduk Hukumwnmd1401767965.pdf terdapat 3 pasal sebagai dasar berpijaknya pengembangan Pendidikan Kejuruan. Pertama pasal 1 ayat 3 menjelaskan bahwa Pendidikan Kejuruan adalah pendidikan pada jenjang pendidikan menengah yang mengembangkan kemampuan siswa dalam melaksanakan jenis keahlian tertentu. Kedua, pasal 3 ayat 2 menjelaskan bahwa Pendidikan Kejuruan mengutamakan penyiapan siswa untuk memasuki lapangan kerja dan mengembangkan sikap professional. Ketiga, pasal 7 menjelaskan Pendidikan Kejuruan harus memenuhi persyaratan tersedianya potensi lapangan kerja, dukungan masyarakat, termasuk dunia usaha dan industri. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 http:ftp.unm.ac.idpermendiknas-2006Nomor202320Tahun202006.pdf tentang Standar Kompetensi Lulusan menjelaskan bahwa siswa SMK adalah mereka yang dipersiapkan untuk berpartisi aktif dalam kegiatan kemasyarakatan, sehingga lulusan SMK siap terjun ke masyarakat berbaur dan bersosialisasi dengan masyarakat. Artinya, selain memiliki kompetensi keahlian sesuai