Penelitian yang Relevan KAJIAN PUSTAKA
31 Pertanian di Kalimantan Selatan
”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1 Pelaksanaan Program prakerin di SMK kompetensi keahlian penyuluhan pertanian
di Kalimantan Selatan sangat relevan sesuai dengan kebutuhan siswa rerata 3,43, sekolah rerata3,35, dan dunia kerja rerata 3,55. Pada konteks ini
pengetahuan siswa tentang dunia kerja masih kurang. 2 Persiapan pelaksanaan prakerin termasuk baik menurut siswa rerata 3,22, menurut pembimbing
internal sangat baik rerata 3,33, dan baik rerata 3,26 menurut pembimbing eksternal. Kekurangan pada input adalah tingginya biaya prakerin dan media
penyuluhan masih sederhana, dan materi yang belum disampaikan di sekolah. 3 Kinerja siswa, pembimbing internal, dan pembimbing eksternal dalam proses
pelaksanaan prakerin termasuk sangat baik rerata 3,40 menurut siswa, sangat baik rerata 3,52 menurut pembimbing internal, dan menurut pembimbing
eksternal sangat baik rerata 3,41. Kinerja pembimbing internal maksimal. 4 Manfaat prakerin bagi siswa termasuk sangat baik rerata 3,53, manfaat
prakerin bagi sekolah termasuk sangat baik rerata 3,41 dan manfaat prakerin bagi dunia kerja termasuk sangat baik rerata 3,33. Hasil nilai akhir prakerin
siswa menyatakan semua siswa prakerin lulus. Hasil evaluasi pelaksanaan program prakerin di SMK kompetensi keahlian penyuluhan pertanian di Kalsel
secara keseluruhan dilihat dari aspek Context, Input, Procces dan Product
termasuk dalam kategori sangat baik. Peneliti mengutip instrumen pelaksanaan prakerin dengan aspek-aspek
pembekalan soft skill, organsasi penyelenggara prakerin, administrasi prakerin,
industri tujuan prakerin, waktu atau jadwal pelaksanaan, pekerjaan yang dilakukan siswa di industri, peran pembimbing, keterampilan yang diperoleh
32 siswa saat prakerin, ujian prakerin, dan kendala yang di hadapi siswa saat
prakerin dari penelitian yang telah dilakukan oleh Yuli. Siti melakukan penelitian pada tahun 2013 dengan judul
“Evaluasi Praktik Kerja Industri Kompetensi Keahlian Teknik Pemasaran SMK Negeri 1 Pengasih
Kulon Progo”. Penelitian tersebut menyatakan bahwa 1 aspek konteks berdasarkan responden guru, siswa dan instruktur termasuk dalam kategori
relevan; 2 aspek input berdasarkan responden guru dan siswa termasuk dalam kategori kurang baik, berdasarkan responden instruktur masuk dalam kategori
baik; 3 aspek proses berdasarkan responden guru dan instruktur masuk dalam kategori sangat baik, berdasarkan responden siswa masuk dalam kategori baik;
4 aspek produk berdasarkan responden guru, siswa dan instruktur masuk dalam kategori sangat baik; 5 secara umum kelemahan prakerin adalah:
kurangnya keterlibatan siswa dan instruktur dalam perencanaan program, kurangnya kontrol sekolah dalam monitoring guru pembimbing ke lapangan, dan
kurangnya kesempatan bagi siswa untuk menguasai kompetensi yang diperoleh dari industri; 6 rekomendasi yang diajukan : a pengelola prakerin agar lebih
meningkatkan manajemen sumber daya manusia dan melibatkan pihak-pihak yang terkait; b sekolah diharapkan dapat melakukan pengawasan yang intensif
terhadap pelaksanaan prakerin khususnya monitoring guru; c industri prakerin dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk menguasai kompetensi
sesuai materi prakerin sekolah.
33