Joan Brown 1938-1990 Neo-Ekspresionisme

Joan Brown. Grey Cat with Madrone and Birch Trees 1968.

b. Anselm Kiefer 1945-

Pelukis Neo-expressionis Jerman, Anselm Kiefer menciptakan lukisan yang mengungkapkan kesedihan, yang sering kali berukuran monumental. Ia menggunakan warna-warna gelap dan permukaan yang bertekstur kasar, yang dibuat dengan menerapkan berbagai bahan seperti ter, lumpur, pecahan keramik, dan logam bersama-sama dengan cat. Secara khas, Kiefer menerapkan cat seperti pelukis Abstrak Ekspresionis awal. Anselm Kiefer. To the Unknown Painter 1983

4. Fotografi, Film, dan Video

Akhir-akhir ini fotografi telah mengalami kemajuan yang pesat dalam upayanya memperoleh kehormatan sebagai bentuk seni rupa dan mengatasi kecenderungan yang lebih menyukasi media seni visual tradisional seperti lukisan dan patung. Banyak fotografer kontemporer telah menentang pandangan tradisional tentang medium tersebut. Sebagai contoh, Mike dan Doug Stam membuat karya fotografi seperti kolase, menggunakan potongan-potongan film dan pita transparan. Pembuatan film juga terus memerankan peranan penting dalam dunia seni rupa. Video muncul sebagai medium eksperimental yang penting dan tak terelakkan lagi.

E. ISU POST-MODERNISME

Terdapat berbagai isu yang mempengaruhi dunia seni rupa dewasa ini, yang melintasi batas-batas gaya, dan dalam beberapa hal menentang pemisahan antara berbagai bidang ilmu, termasuk seni rupa dan sains. Semua itu menyebabkan munculnya berbagai pandangan yang saling berlawanan berkenaan dengan identitas gaya abad ini. Salah satu isu yang penting adalah Post-Modernisme. Istilah ”Post-Modernisme” akhir-akhir ini digunakan untuk menggolongkan seni rupa sejak pertengahan tahun 1960-an sampai sekarang. Secara harafiah, istilah tersebut berarti ”setelah Moderen”. Pada abad ke- 20, istilah Modernisme memiliki pengertian lain dari definisi harafiahnya. Istilah tersebut digunakan untuk menunjuk gaya seni rupa inovatif yang diciptakan oleh Picasso, Mondrian, dan arsitek Internasional School. Ketika gaya-gaya mereka tersebut mencapai kemapanan, Modernisme menjadi status quo. Kemudian seniman-seniman muda mulai menentang kekuasaan seni rupa Moderen. Post-Modernisme menganjurkan pengembangan seni rupa meninggalkan formalisme yang berakar dari Kubisme pada abad awal ke-20 dan berlanjut hingga Minimalisme. Terdapat dua istilah dalam Post-Moderen yaitu historikisme dan dekonstruksi. Historikisme digunakan untuk menunjuk seniman-seniman yang kembali meminjam unsur- unsur gaya-gaya historis. Dekonstruksi digunakan untuk menunjuk proses membongkar unsur-unsur gaya Modernisme dan merekonstruksikannya kedalam suatu gaya yang baru.