Kelompok Fauve di Perancis
Henri Matisse. The Joy of Life. 1905-1906.
Henri Matisse. Harmoni in Red. 1908-1909.
Matisse tetap memegang prinsip-prinsip gerakan Fauve selama hidupnya. Karya
Matisse misalnya The Joy of Life Gambar ..., 1905-1906. Lukisan ini mungkin
merupakan karya Matisse yang paling penting. Lukisan ini merangkum perhatian kelompok Fauvism sebagai susunan garis ritmis dan warna pada bidang datar. Bentuk-bentuknya yang
disederhanakan serta komposisinya menunjukkan pengaruh seni lukis Post-Impressionist.
Karya Matisse yang lain misalnya The Red Room Harmony in Red, Gambar ...
1908-1909. Dalam lukisan ini Matisse melanjutkan minat Matisse terhadap susunan color. Bentuk-bentuk dan warna-warna dasar diulang-ulang di berbagai bagian komposisi dengan
maksud untuk mencapai suatu keseimbangan. Secara keseluruhan lukisan ini terkesan datar dan dekoratif, tetapi Matisse berusaha untuk mencapai harmoni antara kualitas dua
dimensionalitas dan tiga dimensionalitas dengan beberapa garis yang mengesankan ruang.
2 André Derain 1880
—1954 André Derain bersama-sama dengan Matisse mendirikan kelompok Fauvis atau
gerakan Fauvisme. Warna lukisan dekoratif Derain yang cerah, nonnatural, dan ekspresif juga memberikan ciri khas gerakan tersebut. Namun tidak seperti Matisse, Derain
kemudian meninggalkan prinsip-prinsip Fauvisne dan kembali ke bentuk penggambaran yang lebih tradisional.
Karya Derain yang terkenal misalnya London Bridge Gambar ... 1906. Karya
Derain ini menunjukkan keseimbangan penggunaan perspektif tradisional untuk mencapai
kedalaman dengan penggunaan warna datar dan goresan kuas yang ekspresif. Warna-warna tersebut nonatural dan sangat kontras.
3 Georges Rouault 1871-1958
Meskipun berpameran bersama kelompok Fauve, karya Georges Rouault berbeda dengan karya teman-temannya. Ia menggunakan unsur-unsur formal maupun emosional
yang diwariskan Van Gogh dan Gauguin. Ia menganut agama Katolik Roma dan karya- karya mencerminkan perasaan religiusnya.
Karya Derain misalnya Head of Christ Gambar ..., 1905. Karya Rouault Head of
Christ dikerjakan dengan goresan kuas yang kuat, mengungkapkan perasaan seniman tentang penderitaan Yesus, Rouault menciptakan gambaran dengan kekuatan emosi. Isi
ekspresi Rouault sangat berbeda dengan ekspresi Matisse dan Derain.
Karya Rouault yang lain misalnya The Old King Gambar ..., 1916
—1937. Sewaktu muda Rouault pernah belajar membuat seni kaca patri stained-glass. Dalam The Old King,
kontur hitam membatasi bidang-bidang warna yang ekspresif, mengacu pada jendela kaca patri Abad Pertengahan. Bagian wajah raja mengungkapkan penderitaan batinnya.