Frank Lloyd Wright 1867 Kubisme dan Arsitektur

Rancangan Wright Robie House Gambar di Chicago tersusun dari blok-blok ruang yang abstrak yang mencuat ke berbagai arah. Konsep dasar desain Wright, menggunakan bentuk- bentuk geometrik yang saling menerobos pada dasarnya sama halnya dengan bentuk-bentuk yang digunakan oleh para pematung Kubisme dan pelukis Kubisme Sintetik akhir . Robie House 1909.

6. Futurisme Itali

Pada tahun 1909, penyair Itali Filippo Thommaso Marinetti menulis Manifesto Futuris yang mendukung perubahan radikal dalam dunia kesenian, dengan mencerminkan dinamisme abad yang baru. Para Futuris menghendaki seni rupa yang mengagungkan mesin dan konsep dinamisme secara umum. Dalam karya mereka, gerak dan mekanisasi merupakan tema yang penting. Secara ironis, banyak di antara tokoh Futuris yang tewas dalam Perang Dunia I, oleh mesin penghancur yang mereka agungkan dalam karyanya. Lukisan Futuris sering ditandai dengan penggunaan gambar ganda multiple images untuk mengesankan gerak benda atau manusia dalam ruang dan waktu. Efek yang dicapai mirip dengan pengamatan film bioskup dari frame ke frame. Gambar ganda ini juga dikaitkan dengan perkembangan fotografi eksperimental, misalnya pada karya Muybridge. Di antara pelukis Itali yang menggunakan gambar ganda untuk mengesankan gerak adalah Giacomó Balla dalam karyanya Dog on a Leach dan Gino Severini 1883-1966 dalam karyanya Blue Dancer 1912. Gino Severini. Blue Dancer 1912.

a. Umberto Boccioni 1882

—1916 Pelukis dan pematung Umberto Boccioni adalah salah seorang Futuris Itali yang paling inovatif. Karya awalnya berkembang dari Post-Impressionism, tetapi kemudian mengadopsi struktur komposisi Kubisme Analitik. Lukisan Boccioni sering merupakan studi tentang dinamisme tubuh manusia dalam gerakan, misalnya pada pengendara sepeda Dynamism of a Cyclist, 1913. Bentuk-bentuk pada lukisan ini merupakan abstraksi dalam gaya Kubisme Analitik. Dalam lukisan Boccioni, gerak figur-figur manusia melalui ruang dan waktu ditangkap sebagai perjalanan dalam lintasan pandangan si seniman. Boccioni juga menerapkan prinsip figur manusia dalam gerak dalam karya patung maupun lukisannya. Dalam karyanya yang berjudul Unique Forms of Continuity in Space Gambar , konsep kecepatan dikomunikasikan melalui figur pelari dalam bentuk yang sangat abstrak. Gerak pelari yang cepat diungkapkan dalam tonjolan-tonjolan seperti lidah api yang mengesankan keberadaannya yang singkat dalam waktu dan ruang.