paling sederhana adalah sebuah bujur sangkar yang diletakkan miring
dan sedikit bergeser dari pusatnya pada bidang yang juga berwarna putih.
Kasimir Malevich. White on White 1918
2. Seni Patung Konstruktivisme
Di Rusia seni patung Konstruktivisme dikembangkan oleh sekelompok seniman yang menerapkan
prinsip-prinsip Kubisme dalam bentuk tiga dimensional. Seniman
Konstruktivisme menolak pandangan tradisional tentang seni patung sebagai volume
yang dibatasi oleh
massa nya. Sebaliknya, mereka beranggapan bahwa seni patung sebagai
susunan ruang positip
dan ruang negatif
. Para pematung Konstruktivisme tidak menggunkan
teknik tradisional misalnya teknik pahat atau membentuk, tetapi dengan cara
merakit berbagai jenis bahan seperti kayu, logam, plastik, dan tanah liat. Kadang-kadang
mereka juga menggunakan cara mengikat
atau memasang
bahan-bahan tertentu pada suatu tempat dengan teknik-teknik nontraditional. Sering kali karya mereka bersifat
kinetik ,
dengan bagian-bagian yang dapat bergerak untuk menekankan konsep dinamisme.
a. Vladimir Tatlin 1895
—1956 Vladimir Tatlin adalah tokoh utama dalam perkembangan Konstruktivisme di Rusia.
Ia mendapat pengaruh dari eksperimen awal Picasso
dalam seni patung Kubisme, tetapi tidak dalam hal tema manusia maupun alam benda. Karya terbesar Tatlin adalah
Monument to the Third International model asli, Gambar -, yang dibangun dengan biaya
yang sangat besar. Monumen ini memiliki tinggi 1300 kaki yang terbuat dari baja
dan kaca
yang digunakan sebagai kantor partai Komunis dan ruang pertemuan. Ruang-ruangnya dirancang berdasarkan peredaran dengan tiga kecepatan, dihubungkan dengan konsep
“ sekali sehari, sekali sebulan, dan sekali setahun
. ”
Tatlin. Project for the Monument
to the Third International. 1920.
b. Naum Gabo 1890 —1977 dan Antoine Pevsner 1886— 1962
Naum Gabo dan Antoine Pevsner adalah dua bersaudara. Mereka juga mendapat pengaruh dari Kubisme Picasso
. Mereka meyakini bahwa seni patung harus sejalan dengan teknik mesin dan teknologi. Mereka mengkombinasikan bahan-
bahan nontradisional ,
misalnya seperti senar yang dirakit
dengan kayu dan logam untuk menciptakan susunan bidang yang dinamis dalam ruang.
Mereka memunculkan Manifesto Realist
pada tahun 1920, yang merangkum gagasan- gagasan mereka tentang Konstruktivisme yang dianggapnya sebagai suatu
realitas baru berdasarkan seni rupa itu sendiri dan bukan meniru benda-benda di luar seni rupa atau di
alam . Setelah Uni Soviet tidak lagi mendukung seni rupa avant-garde experimental, Gabo
and Pevsner meninggalkan tanah airnya dan memberikan pengaruh yang kuat di dunia Barat.
3. De Stijl
De Stijl merupakan gerakan seni rupa yang berasal dari Belanda
selama Perang Dunia I. Gerakan yang idealistik ini mencari pemecahan baru dalam
seni lukis, seni patung, dan