Andy Warhol 1925 Pop Art di Amerika Serikat

mempribadi, berlawanan dengan lukisan Abstrak Ekspressionisme yang menggunakan kuas. b. Roy Lichtenstein 1923- Roy Lichtenstein mendasarkan karyanya pada buku komik. Lichtenstein mengambil frame gambar yang kecil dengan pola titik-titik warnanya, kemudian membesarkannya menjadi gambar yang monumental. Ia juga berusaha mentransformasikan gambar komik menjadi karya seni rupa yang lebih berharga, dengan mengubah dan mengembangkan komposisinya. Lichtenstein juga menerapkan proses mekanik dalam seni periklanan. Roy Lichtenstein. Whaam 1963 c. Tom Wesselman 1931- Tom Wesselman adalah juga seniman yang berkarya dalam gaya Pop Art yang dingin. Seperti Warhol dan Lichtenstein, ia juga berusaha menyembunyikan teknik manualnya dalam peros melukis. Salah satu karyanya yang terkenal berupa karya serial yang disebut Wesselmann sebagai The Great American Nude. Dalam karya ini figur-figur wanita telanjang tanpa wajah digambarkan dalam bentuk datar dan impersonal.

d. George Segal 1924-

George Segal tidak menggunakan teknik yang impersonal seperti Warhol atau pun Lichtenstein. Sebaliknya, ia menampilkan bentuk Pop Art yang mempribadi personalized. Karyanya berupa patung manusia yang dicetak dengan model hidup dari bahan plaster dengan permukaan yang kasar, yang dipajang dalam lingkungan yang nyata. Dalam lingkungan nyata ini sering dimasukkan unsur-unsur benda bekas. George Segal. Times Square 1970.

e. Marisol Escobar 1930-

Marisol Escobar adalah seniman asal Venezuela yang menciptkan karya mixed-media, yang menggabungkan patung, lukisan, dan benda bekas found object dalam lingkungan Pop yang berpusat pada figur manusia. Marisol mengkonstruksi figur-figur abstrak seperti dalan gaya Kubisme, misalya bagian badan atau kepalanya dipahat atau digambar. Marisol Escobar. Ruth 1962

f. Edward Kienholz 1927-

Edward Kienholz, seniman yang berasal dari West Coast, juga berkarya dengan menyusun lingkungan, menggunakan figur-figur patung dan benda-benda nyata. Karya Kienholz sering digubungkan dengan tema-tema brutal and mengerikan, misalnya situasi di rumah sakit jiwa. Karya Kienholz berbeda dengan karya Pop Art lainnya yang pada umumnya bersifat banal. Edward Kienholz. The Bithday. 1968.