25
Delapan belas nilai pendidikan karakter di atas merupakan hasil pengembangan pendidikan karakter di Indonesia dan dianjurkan untuk
diterapkan di berbagai jenjang pendidikan, mulai dari PAUD sampai perguruan tinggi. Hal ini dimaksudkan agar ke depannya generasi muda mempunyai
karakter-karakter positif yang tentunya akan membawa kemajuan bangsa dan negara Indonesia menuju bangsa dan negara bermartabat, makmur, dan
sejahtera Muhammad Fadlillah Lilif Mualifatu Khorida, 2013: 41.
7. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Pendidikan Karakter
Zubaedi 2011: 177-183 mengatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan karakter yaitu:
a. Faktor
Insting
naluri Aneka corak
refleksi
sikap, tindakan, dan perbuatan manusia dimotivasi oleh potensi kehendak yang dimotori oleh
insting
seseorang.
Insting
merupakan seperangkat tabiat yang dibawa manusia sejak lahir. Para psikolog menjelaskan bahwa
insting
naluri berfungsi sebagai motivator penggerak yang mendorong lahirnya tingkah laku seseorang seperti naluri
makan
nutritive insting
, naluri berjodoh
seksual instinct
, naluri keibubapakan
peternal instinct
, naluri berjuang
combative instinct
, naluri bertuhan dan lain-lain.
b. Adatkebiasaan
Adatkebiasaan adalah setiap tindakan dan perbuatan seseorang yang dilakukan secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama, sehingga
26
menjadikan sebuah kebiasaan. Perbuatan yang telah menjadi kebiasaan tidak cukup hanya diulang-ulang saja, akan tetapi harus disertai dengan kesukaan
dan kecenderungan hati terhadapnya. c.
Keturunan
wirotsahheredity
Keturunan sangat mempengaruhi pembentukan karakter atau sikap seseorang. Faktor keturunan atau warisan itu terdiri atas: warisan khusus
kemanusiaan, warisan suku atau bangsa, dan warisan khusus dari orangtua. Adapun sifat yang diturunkan orangtua terhadap anaknya itu bukan sifat
yang tumbuh dengan matang karena pengaruh lingkungan, adat istiadat, dan pendidikan melainkan sifat-sifat bawaan persediaan sejak lahir. Sifat-sifat
yang biasa diturunkan tersebut diantaranya adalah sifat-sifat jasmaniah dan sifat-sifat rohaniah.
d.
Milieu
lingkungan
Milieu
adalah suatu yang melingkupi tubuh yang hidup, meliputi tanah dan udara, sedangkan lingkungan manusia ialah apa yang mengelilinginya
seperti: negeri, lautan, udara, dan masyarakat. Dengan perkataan lain
milieu
adalah segala apa yang melingkupi manusia dalam arti yang seluas-luasnya.
Milieu
ada dua macam yaitu: 1
Lingkungan Alam Alam yang melingkupi manusia merupakan faktor yang
memperngaruhi dalam menentukan tingkah laku seseorang. Lingkungan ini dapat mematahkan atau mematangkan pertumbuhan bakat yang
27
dibawa oleh seseorang. Dengan kata lain, kondisi alam ini ikut “mencetak” akhlak manusia yang dipangkunya.
2 Lingkungan Pergaulan
Manusia selalu berhubungan dengan manusia lainnya, itulah sebabnya manusia harus bergaul. Oleh karena itu dalam pergaulan akan
saling mempengaruhi dalam pikiran, sifat, dan tingkah laku. Lingkungan pergaulan ini di antaranya adalah lingkungan dalam rumah tangga,
lingkungan sekolah, lingkungan pekerjaan, lingkungan organisasi jamaah, lingkungan kehidupan ekonomi perdagangan, dan lingkungan
pergaulan yang bersifat umum dan bebas.
8. Karakter Dasar Anak Usia Dini
Muhammad Fadlillah Lilif Mualifatu Khorida 2013: 82-84 ada beberapa karakter dasar yang dimiliki oleh anak usia dini yaitu:
a. Bekal Kebaikan
Pada dasarnya anak telah diberikan bekal kebaikan oleh Tuhan Yang Maha Esa, selanjutnya lingkunganlah yang berperan aktif dalam
mempengaruhi dan mengembangkan bekal kebaikan tersebut. Bekal kebaikan ini dimiliki anak sejak lahir. Oleh karena itu pada saat usia dini
anak harus dibiasakan dengan hal-hal yang positif atau baik, supaya potensi kebaikan anak dapat berkembang sebagaimana mestinya.
b. Suka Meniru