Upaya yang Dilakukan untuk Mengatasi Hambatan dalam Pengembangan

78 9 Memperhatikan kesehatan dan keselatan anak 10 Menjabarkan prosedur pengelolaan lembaga 11 Manajemen sumber daya 12 Penyediaan sarana dan prasarana Pendidikan karakter telah terintegrasi pada kurikurum KB SALMA, baik pada silabus, program tahunan, program semester dan RKM baik untuk kelas kupu-kupu maupun kelas lebah terutama pada aspek moral dan nilai- nilai agama, sosial, emosional, dan kemandirian. Di KB SALMA menggunakan kurikulum berwawasan budaya lokal Yogyakarta, hal ini menunjukkan bahwa di KB SALMA telah menjunjung tinggi kearifan lokal Yogyakarta. Beberapa materi yang tercantum dalam silabus yang berkaitan dengan budaya lokal di antaranya adalah dalam berbicara dan bertemu anak diajarkan menggunakan bahasa Jawa, dengan membiasakan anak untuk melakukan permainan tradisional, dan pada sub tema makanan tradisional dilakukan pengenalan makanan tradisional dan jajanan pasar. Di KB SALMA terdapat 2 silabus yakni untuk kelas Lebah yang berusia 2-3 tahun dan kelas Kupu-Kupu yang berusia 3-4 tahun. Materi dan indikator dalam silabus telah disesuaikan dengan tingkat usia siswa. Selain itu juga terdapat program tahunan dan program semester semester I, dan II baik untuk kelas Lebah maupun kelas Kupu-Kupu. Program semester tersebut berisi mengenai tema dan sub tema materi yang akan disampaikan kepada siswa disertai dengan indikator pencapaiannya. Setiap guru di KB 79 SALMA juga telah membuat RKM Rencana Kegiatan Mingguan masing- masing. Adapun aspek-aspek dalam silabus yang yang mengandung nilai karakter diantaranya adalah moral dan Nilai-nilai Agama. Di KB SALMA telah melaksanakan pendidikan karakter terkait dengan moral dan nilai-nilai agama. Kegiatan ini bertujuan agar siswa mengenal, mencintai Allah SWT sejak dini mungkin dan anak-anak dapat membedakan perilaku dan aktivitas-aktivitas yang baik dan tidak baik. Melalui kegiatan ini anak diarahkan untuk mematuhi dan melaksanakan perintah dari Allah sejak dini dan dilatih kebersamaan, tanggung jawab, dan mematuhi aturan. Adapun pelaksanaanya dalam bentuk: mengucapkan salam, berdoa sesudah dan sebelum melakukan kegiatan, shalat bersama, membaca iqra, mengajarkan anak menghafal surat-surat pendek, menirukan lagu-lagu keagamaan, kegiatan Infaq , membaca Khadis Nabi, melatih anak saling mengasihi dan menyayangi. Pada aspek sosial, emosional dan kemandirian anak dibiasakan dengan membiasakan anak mengambil, meletakkan sajadah, mukenahsarung serta menggunakan peralatan shalat sendiri, dan meletakan peralatan shalat tersebut di lowker yang telah disediakan. Selain itu dengan membiasakan anak untuk mengambil dan meletakkan sepatu, sendal dan tas di tempat rak yang sudah disediakan. Selain itu belajar toleransi, belajar pentingnya kebersamaan, bersikap yang baik, melalui kegiatan semutlis, melalui kegiatan pembiasaan kebersihan diri.