Pengertian Karakter Pendidikan Karakter

19 2011: 9 tujuan pendidikan karakter, khususnya dalam setting sekolah, di antaranya sebagai berikut: a. Menguatkan dan mengembangkan nilai-nilai kehidupan yang dianggap penting bagi kelangsungan hidup siswa. b. Mengoreksi perilaku peserta didik yang tidak bersesuaian dengan nilai-nilai yang dikembangkan oleh sekolah. c. Membangun koneksi yang harmonis baik dengan keluarga dan masyarakat dalam memerankan tanggung jawab pendidikan karakter secara bersama. Banyak manfaat yang dapat diperoleh melalui pelaksanaan pendidikan karakter. Muhammad Fadlillah Lilif Mualifatu Khorida 2013: 27 berpendapat manfaat pendidikan karakter di antarannya adalah menjadikan manusia agar kembali kepada fitrahnya atau kodratnya sebagai manusia, yakni selalu menghiasi kehidupannya dengan nilai-nilai kebajikan atau kebaikan yang telah digariskan oleh-Nya. Dengan adanya pelaksanaan pendidikan karakter diharapkan pula degradasi moral yang terjadi selama ini dapat berkurang. Berkaitan dengan itu, Zubaedi 2011: 18-19 mengemukakan ada 3 fungsi pendidikan karakter yaitu: a. Fungsi Pembentukan dan Pengembangan Potensi Pada fungsi ini pendidikan karakter berfungsi untuk membentuk dan mengembangkan potensi peserta didik, agar dapat berfikiran baik, berhati baik, dan dapat berperilaku baik sesuai dengan falsafah hidup Pancasila. Dalam konteks ini, pendidikan harus mampu memberikan keleluasaan atau 20 kebebasan kepada peserta didik dalam mengembangkan potensi maupun bakat yang dimilikinya sesuai dengan norma-norma yang ada di masyarakat, sehingga peserta didik dapat berkembang dan berprestasi. b. Fungsi Perbaikan dan Penguatan Fungsi perbaikan dan penguatan dimaksudkan bahwa pendidikan karakter berguna dalam memperbaiki dan memperkuat peran keluarga, satuan pendidikan, masyarakat, dan pemerintah untuk dapat berpartisipasi dan bertangggung jawab dalam mengembangkan potensi yang dimiliki setiap warga negara, dan ikut berkontribusi dalam pengembangunan bangsa menuju bangsa yang maju, mandiri, dan sejahtera. c. Fungsi Penyaring Fungsi yang terakhir dari pendidikan karakter menurut Zubaedi ialah fungsi penyaring. Maksudnya, pendidikan karakter tersebut dimaksudkan untuk memilah budaya bangsa sendiri yang menjadi jati diri bangsa dan menyaring budaya bangsa lain yang dirasa kurang baik atau tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya karakter bangsa yang bermartabat. Ketiga fungsi ini dapat dilakukan melalui: a Pengukuhan Pancasila sebagai falsafah dan ideologi negara; b Pengukuhan nilai dan norma konstitusional UUD 1945; c Penguatan komitmen kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI; d Penguatan nilai-nilai keberagaman sesuai dengan konsepsi Bhineka Tunggal Ika, dan; e Penguatan keunggulan