67
1. Wawancara
Wawancara merupakan suatu proses tanya jawab di dalam penelitian. Wawancara berlangsung secara lisan, dengan dua orang atau lebih bertatap muka
dan secara langsung mendengarkan beberapa informasi atau keterangan. Wawancara adalah suatu alat re-cheking atau alat yang ddigunakan untuk
membuktikan informasi atau keterangan yang telah diperoleh sebelumnya. Dalam suatu penelitian kualitatif, teknik wawancara yang digunakan adalah wawancara
mendalam. Wawancara mendalam indepth interview merupakan suatu proses yang bertujuan untuk memperoleh keterangan sesuai dengan tujuan penelitian.
Wawancara mendalam dilakukan dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai. Selain itu,
dapat pula dilakukan dengan atau tanpa menggunakan pedoman guide wawancara, di mana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial
yang relatif lama Darmadi, 2014. Pada proses wawancara, peneliti mengajukan pertanyaan kepada
narasumber dengan daftar wawancara yang sebelumnya telah dipersiapkan dan secara langsung mencatat setiap hasil jawaban wawancara dengan para
narasumber. Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan dengan : a. Suharyanti selaku guru seni budaya SMP Negeri 4 Sleman Yogyakarta.
Wawancara dilakukan pada tanggal 28 Maret 2016. b. 10 orang siswa kelas VIIIa SMP Negeri 4 Sleman Yogyakarta.
68
Kegiatan wawancara dilakukan untuk mendapatkan data dari narasumber
yang berkaitan dengan proses pembelajaran motif batik Sasambo di kelas VIIIa SMP Negeri 4 Sleman Yogyakarta.
2. Observasi
Observasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Kegiatan
tersebut bisa berkenaan dengan cara guru mengajar, siswa belajar, maupun kepala sekolah yang sedang memberikan pengarahan. Observasi dapat dilakukan secara
partisipatif maupun nonpartisipatif. Dalam partisipatif pengamat ikut serta dalam kegiatan yang sedang berlangsung. Dalam observasi nonpartisipatif pengamat
tidak ikut serta dalam kegiatan, hanya berperan mengamati kegiatan, tidak ikut dalam kegiatan Nana, 2013:220.
Menurut Sutrisno Hadi 1998 dalam Prastowo 2012:220, pengamatan atau observasi merupakan suatu proses yang mencakup pengamatan dan
pencatatan terhadap suatu gejala yang tampak pada objek penelitian yang diteliti secara sistematik.
Dari proses observasi yang dilakukan, diperoleh beberapa informasi mengenai ruang tempat, pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian, atau
peristiwa, waktu, dan perasaan. Alasan dilakukannya observasi oleh penelitian adalah dengan tujuan untuk menyajikan gambaran realistik perilaku atau kejadian,
untuk memberi jawaban atas pertanyaan, untuk memberi bantuan, mengerti perilaku manusia, dan untuk evaluasi, yaitu dengan melakukan pengukuran