82
digunakan, langkah-langkah pembelajaran, sumber belajar, dan cara yang digunakan dalam menilai keberhasilan dari satu kompetensi dasar.
Berikut diberikan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pelajaran seni budaya kelas VIII semester genap smp Negeri 4 Sleman Tahun Ajaran 2015
2016, yaitu : 1 Mengapresiasi karya seni rupa nusantara, dengan Kompetensi Dasar, yaitu
menampilkan sikap apresiatif terhadap keunikan gagasan dan teknik dalam karya seni rupa terapan Nusantara motif batik Sasambo NTB.
2 Mengekspresikan diri melalui karya seni rupa nusantara, dengan Kompetensi Dasar, yaitu membuat karya seni kriya tekstil dengan teknik dan corak seni
rupa terapan Nusantara motif batik Sasambo NTB.
c. Metode Pembelajaran
Sesuai dengan observasi yang telah dilakukan, metode pembelajaran yang biasa digunakan oleh guru pengampu Mata Pelajaran Seni Budaya di SMP
Negeri 4 Sleman, khususnya pembelajaran batik, yaitu metode tanya jawab ceramah dan praktik. Metode tanya jawab dan ceramah berlangsung selama
kegiatan belajar mengajar berlangsung, baik saat kegiatan pembelajaran teori maupun kegiatan praktik.
Metode tanya jawab dilakukan dengan bentuk interaksi antara guru dan peserta didik. Metode tanya jawab digunakan oleh guru dengan tujuan untuk
memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk bertanya mengenai materi yang belum dimengerti oleh para peserta didik, namun telah disampaikan
83
sebelumnya oleh guru. Metode tanya jawab sangat baik digunakan, karena dapat membuat kegiatan belajar mengajar di dalam kelas menjadi lebih hidup. Selain
itu, akan terjadi interaksi diantara guru dan peserta didik dan dapat pula melatih peserta didik untuk terbiasa dan berani dalam mengemukakan pertanyaan ataupun
jawaban atas pertanyaan yang diberikan oleh guru. Metode ceramah lebih menuntut keaktifan oleh guru, dibandingan
keaktifan siswa sebagai peserta didik. Metode ceramah biasanya digunakan oleh para guru untuk menjelaskan materi-materi yang bersifat teori, seperti halnya
pengertian batik beserta komponen-komponen yang ada di dalamnya.
Gambar XXVI: Guru Mengajar dengan Metode Ceramah
Dokumentasi Nurul Wahdaniah Maret, 2016 Selanjutnya, setelah teori mengenai batik telah dijelaskan oleh guru, serta
telah dipahami oleh para peserta didik, guru kemudian memberikan tugas kepada masing-masing peserta didik tugas individu. Bentuk tugas individu yang
diberikan, yaitu setiap peserta didik ditugaskan untuk membuat sebuah slayer dengan ukuran 50 cm x 50 cm. Tugas yang diberikan secara individu ini
disesuaikan dengan kemampuan para peserta didik dan keterbatasan waktu. Pada
84
penugasan individu ini, kualitas karya yang mampu dihasilkan oleh setiap peserta didik akan tampak jelas.
Tugas praktik membatik dilakukan oleh para peserta didik setelah diberi arahan dan petunjuk dalam kegiatan membatik oleh guru. Selama kegiatan
praktik, dilakukan pula interaksi antara guru dengan setiap peserta didik, yaitu menanyakan kendala yang dihadapi selama proses membatik, memberi contoh,
serta arahan kepada para peserta didik yang mengalami kesulitan dalam membatik.
b. Media Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan alat penting yang membantu penyampaian dalam proses belajar mengajar. Media yang biasa digunakan untuk
membantu guru dalam menyampaikan materi pelajaran seni budaya, khususnya pelajaran batik, yaitu media visual dengan menggunakan LCD proyektor. Media
pembelajaran membantu guru untuk menunjukkan beberapa contoh gambar motif Batik Nusantara, kemudian dilanjutkan dengan penayangan contoh motif batik
Sasambo Nusa Tenggara Barat dengan bantuan layar LCD proyektor.
Gambar XXVII: Penggunaan media LCD Proyektor di Kelas VIIIa
Dokumentasi Nurul Wahdaniah Maret, 2016