7
BAB II KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Tinjauan Pendidikan a. Pengertian Pendidikan
Pendidikan mempunyai makna yang cukup luas, bergantung pada siapa yangmengartikannya, konteks, lingkup, dan jenjang tertentu. Pendidikan diartikan
pula sebagai upaya untuk mencerdaskan bangsa, membina kepribadian, menanamkan nilai moral dan agama, melatih kecakapan, keterampilan,
mengajarkan pengetahuan, memberikan bimbingan, tuntunan, arahan, teladan, disiplin, dan lainnya. Pendidikan dapat diberikan kepada anak, remaja, orang
dewasa, bahkan usia lanjut. Selain itu, pendidikan dapat pula berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah, perguruan tinggi, diklat, masyarakat, serta berbagai
satuan lingkungan kerja. Secara umum, pendidikan berhubungan dengan peningkatan kualitas manusia, kecakapan, pengembangan potensi, dan
karakteristik para generasi muda ke arah yang diharapkan oleh masyarakat. Inti dari pendidikan adalah adanya interaksi diantara pendidik dengan
para peserta didik, dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Interaksi di dalam pendidikan berlangsung dalam suatu lingkungan, yaitu lingkungan pendidikan.
Dalam interaksi ini, pendidik dan para peserta didik saling memberikan pengaruh satu dengan yang lainnya. Pendidik memiliki peranan yang lebih besar, karena
memiliki kedudukan sebagai orang yang lebih dewasa, memiliki pengalaman yang lebih, serta lebih banyak menguasai nilai-nilai, pengetahuan, dan keterampilan.
Para peserta didik lebih banyak berperan sebagai penerima pengaruh, pengikut,
8
dan peserta dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, disebut “peserta didik” atau “terdidik”, bukan sebagai pendidik atau orang yang mendidik diri sendiri.
Nana dan Erliany, 2012 : 1
a. Fungsi Pendidikan
Pendidikan memiliki fungsi untuk membantu para peserta didik untuk mengembangkan dirinya, yaitu mengembangkan segala potensi, kecakapan, serta
karakteristik pribadike arah yang lebih positif, baik bagi dirinya sendiri maupun bagi lingkungannya. Pendidikan dilakukan tidak hanyauntuk memberikan
pengetahuan atau melatih keterampilan. Pendidikan juga berfungsi untuk mengembangkan hal yang secara potensial dan aktual telah dimiliki peserta didik,
sebab peserta didik bukan merupakan gelas kosong yang harus diisi dari luar. Para peserta didik telah memiliki sesuatu, baik sedikit atau banyak, baik yang telah
berkembang atau sama sekali masih kuncup. Oleh karena itu, pendidik berperan untuk mengaktualkan kemampuan-kemampuan peserta didik yang masih kuncup,
untuk kemudian dikembangkan lebih lanjut, baik yang baru sedikit atau sebagian teraktualisasi, semaksimal mungkin sesuai dengan kondisi yang ada Nana dan
Erliany, 2012 : 2.
2.Tinjauan Kurikulum a. Pengertian Kurikulum
Secara etimologis, kurikulum diterjemahkan dari kata curriculum, yang dalam bahasa Inggris berarti rencana pembelajaran Echols, 1984. Curriculum
sendiri berasal dari kata “currere”, yang berarti berlari cepat, maju dengan cepat, merambat, tergesa-gesa, menjelajahi, menjalani, dan berusaha untuk Hasibuan,