70 Tabel 6.Hasil Pre Test
No Nama
Total Skor
Kategori No
Nama Total
Skor Kategori
Skor Status Skor
Status
1 Mawar 115 55 Rendah 11 Raflesia
106 51 Rendah
2 Melati 111 53 Rendah 12 Teratai
163 78 Baik
3 Bunga 138 66 Cukup
13 Bugenfil 137
66 Cukup 4 Kamboja
142 68 Cukup 14 Akasia
145 70 Cukup
5 Elang 158 76
Baik 15 Alovera
134 64 Cukup
6 Garuda 136 65 Cukup
16 Jalak 115
55 Rendah 7 Tulip
138 66 Cukup 17 Walet
115 55 Rendah
8 Gagak 78
38 Sangat
Rendah 18 Kutilang
113 54 Rendah
9 Lili 136 65 Cukup
19 Beo 111
53 Rendah 10 Kenari
166 80 Baik Keterangan:
76-100 =Baik 56-75 = Cukup
40-55 = Rendah 40
= Sangat Rendah Nama dari subjek disamarkan.
Setelah dilakukanpre test, observasi dan wawancara dengan siswa dan guru pembimbing diketahui bahwa sebagian siswa memiliki pemahaman tentang
reproduksi sehat yang masih rendah dengan skor 40-55. Berdasarkan hasil pre test dapat diketahui bahwa ada 8 orang siswa yang memiliki pemahaman dengan
kategori rendah yaitu Mawar dengan skor 55, Melati dengan skor 53, Gagak dengan skor 38, Raflesia dengan skor 51, Jalak dengan skor 55, Walet
dengan skor 55, Kutilang dengan skor 54dan Beo dengan skor 53. Selanjutnya 8 orang siswa tersebut ditetapkan sebagai subyek penelitian.
D. Pelaksanaan Penelitian Tindakan
Perencanakan Tindakan
1. Peneliti menentukan kriteria dalam pelaksanakan tindakan jika siswa sudah mengalami perubahan sikap, mampu memahami reproduksi sehat, memahami
71 adab pergaulan lawan jenis, berdasarkan observasi dan wawancara dengan
guru pembimbin dan siswa, sudah ada peningkatan dari hasil post test dan peneliti sudah mencapai 50 dari subjek penelitian mencanpai kategori baik
dengan presentase 76-100 maka penelitian akan dihentikan. 2. Peneliti menentukan kapan waktu pelaksanakan bimbingan.
3. Peneliti menyiapkan pedoman observasi untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi salama tindakan berlangsung dan menyiapkan observer.
Observasi dilakukan dengan guru pembimbing. 4. Peneliti berkoordinasi dengan guru pembimbing tentang penyampaian materi.
5. Peneliti mempersiapkan materi atau topik bahasan yang akan disampaikan dalam layanan diskusi bimbingan kelompok kecil. Yang diseuaikan dengan
indikator. Tabel 7. Tindakan dan Materi
No Tindakan
Materi Aspek
1. I
Pengertian reproduksi sehat,
mengenali tentang reproduksi sehat, organ reproduksi pada laki-laki dan
peremuan, dan kehamilan.
2. II
Macam-macam perilaku seks
bresiko Mengenali tentang perilaku seks
beresiko dan penyakit menular seksual PMS
3. III
Pelecehan seksual, Pemerkosaan.
Menjelaskan Tentang Kenakalan Remaja yang berujung pada kekerasan
seksual dan praktek aborsi.
4. IV
Adap pergaulan dengan lawan jenis
Menyimpulkan batasan seks yang bisa mengarahkan praktek prostitusi.
6. Peneliti membentuk 1 kelompok, karena yang akan diteliti 8 siswa dan untuk mempersingkat waktu.
72 Tabel 8.Daftar Nama Anggota
No Nama
No Nama
1. Mawar
5. Jalak
2. Melati
6. Walet
3. Gagak
7. Kutilang
4 Raflesia
8. Beo
E. Pelaksanaan Tindakan
1. Siklus I
Tindakan I: Mengenali tentang reproduksi sehat a.
Tahap Persiapan
Guru pembimbin mempersiapkan materi dan topik diskusi.Pada tindakan pertama ini materi yang di sampaikan mengenai ciri-ciri organ reprduksi, tujuan
dari pemberian materi ini adalah agar siswa mengenali arti pentingnya reproduksi bagan-bagan pada tubuh yang perlu di jaga.Siswa memiliki sikap dan tingkah laku
bertanggungjawab menjaga kesehatan reproduksi. Berikut materi yang di sampaikan sebagai berikut :
1 Pengertian reproduksi sehat. 2 Mendeteksi masa subur remaja.
b. Tindakan dan Observasi
Tindakan pertama dilakukan pada hari senin tangal 02 Februari 2013.Tempat yang digunakan ruang kelas kemudian dari 19 orang siswa dibagi
menjadi dua kelompok.Kelompok yang pertama beranggotakan siswa yang menjadi subjek penelitian dan kelompok kedua beranggota siswa yang
lainnya.Peneliti memulai kegiatan dengan memberikan hard copy materi kertas kepada siswa. Guru pembimbing memberikan materi 10 menit. Pada saat
73 pemberian materi sebagian besar siswa tidak mendengarkan bahkan ramai
sendiri, bahkan siswatidak mengangkap materi yang di sampaikan. Selanjutnya siswa diberikan waktu selama 15 menit untuk mendiskusikan
materi yang telah disampaikan oleh guru pembimbing yang bertemakan “Mengapa reproduksi sehat perlu diketahui oleh remaja?”.Dalam diskusi
kelompoksebagian siswa ada yang merasa merasa malu dalam berdiskusi.Siswa yang merasa malu adalah Mawar, Kutilang, Melati, Gagak, dan Raflesia.Mereka
tampak kurang antusias dalam berdiskusi, hal ini dikarenakan tidak terbiasa berdiskusi dan masih canggung dalam mendiskusikan materi yang telah di
sampaikan.
c. Refleksi dan Evaluasi
Diskusi pertama berjalan baik meskipun banyak siswa yang ramai sendiri dan sebagian hanya pasif dan ramai pada saat diskusi kelompok.Hal ini
dimungkinkan karena banyak siswa yang merasa malu dan tabu dengan materi reproduksi sehat.Melalui diskusi kelompok bertukar pendapat orang lain. Dari
diskusi kelompok siswa mampu mengetahui masa subur pada usia remaja. Setelah mendiskusikan materi yang telah disampaikan oleh guru
pembimbing siswa kemudian siswa diberikan evaluasi berupa insrumen yang berisi penjabaran dari materi yang telah disampaikan.Pada saat mengerjakan
evaluasi yang telah di berikan siswa terlihat tidak fokus dan ramai sendiri. Hal ini dikarenakan tidak kondusifnya suasana di kelas dan siswa putra mulai menolok-
ngolok siswa putri. Hasil evaluasi tindakan yang pertama ini belum mencapai kategori baikdan
belum ada perubahan yang menonjol dari siswa.Kondisi tersebut menunjukkan
74 bahwa tindakan pertama ini belum dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang
reproduksi sehat, karena masih pada tahap awal penelitian. Akan tetapi dari hasil refleksi dan evaluasi ini dapat memacu peneliti untuk lebih memperhatikan materi
dalam diskusi kelompok yang akan diberikan.Oleh karena itu peneliti perlu melanjutkan rencana tindakan berikutnya.
2. Siklius II
Pelaksanan Tindakan II: Mengenali tentang perilaku seks beresiko a.
Tahap persiapan
Guru pembimbing menyiapkan materikedua yaitu macam-macam seks beresiko. Pemilihan materi ini berdasarkan indikator mengenai resiko terkena
penyakit reproduksi pada laki-laki dan perempuan karena hubungan seks bebas. Tujuannya yaitu agar siswa mengetahui macam-macam seks beresiko.Persiapan
yang dilakukan sebelum tindakan adalah mempersiapkan hard copy materi yang di bagikan pada siswa. Pembagian kelompok seperti pada tindakan yang pertama.
Tempat yang digunakan yaitu ruang kelas,materi yang disampaikan adalah
b. Macam-macam seks beresiko
1 Homoseksual adalah satu kondisi tertentu dimana seseorang tertarik dengan sesama jenis, yang melebihi batas kewajaran dari laki-laki dengan
laki-laki. 2 Biseksual adalah satu kondisi tertentu dimana seseorang tertarik dengan
sesama jenis, yang melebihi batas kewajaran dari perempuan ke perempuan.
3 Hubungan anal dubur adalah hubungan seks yang dilakukan dengan cara memasukkan alat kelamin pria ke lubang dubur pasangan.
75 4 Hubungan seks oral melalui mulut
Hubungan seks yang dilakukan dengan cara memasukkan alat kelamin pria ke mulut pasangan.
c. Tindakan dan Observasi
Tindakan kedua dilaksanakan pada tanggal 09 Februari 2013 Kelompok dibagi menjadi 2 kelompok. Guru pembimbing memberikan materi 15 menit,
selanjutnya siswa diberikan waktu 10 menit untuk mendiskusikan materi yang telah disampaikan oleh guru pembimbing. Setiapkelompok mendiskusikan
mengenai jenis dampak buruk yang bepotensi yang diakibatkan hubungan seks yang beresiko. Dalam diskusi kali ini perwakilan dari setiap kelompok
mempresentasikan hasil diskusi dan kelompok lain memberikan masukan serta tanggapan.
Pada tindakan kedua ini siswa sebagian sudah mulai aktif dan fokus di dalam kelompoknya, saling memberikan masukan satu dan lainnya dalam diskusi
ini, tidak ada siswa yang dominan dalam diskusi ini, sudah tidak merasa malu dalam menyampaikan pendapatnya siswa.
Siswa dalam mempresentasikan sudah dengan kemuan sendiri tidak ada paksaan, dan banyak siswa dari kelompok lain sudah berani memberikan masukan
sehingga terjadi diskusi yang sangat menarik. Terjadi banyak masukan sehingga banyak pengetahuan dan dapat merefleksi kelompoknya.
d. Refleksi dan Evaluasi
Disamping siswa mendiskusikan materi yang diberikan, guru pembimbing memberikan evaluasi berbentuk instrument yang berisi tentang jabaran isi dari
76 materi yang telah disampaikan. Dengandiberikannya evaluasi mengenai jenis
dampak buruk yang berpotensi yang diakibatkan hubungan seks yang beresiko diharapkan akan meningkatkan pemahaman siswa akan bahaya seks yang tidak
sehat. Dari hasil pengamatan peneliti maupun observer, pada tindakan kedua ini
tampak bahwa setiap peserta mulai tidak malu dalam bertanya dan rasa ingin tahu siswa akan seks beresiko sangat tinggi. Hal ini dibuktikan dari sikap siswa yang
mampu mengutarakan pendapatnya dan saling memberikan masukan.Akan tetapi sebagian siswa putri masih pasif dalam diskusi karena merasa malu dan takut
untuk mengutarakan pendapat ataupun bertanya. Peneliti menyimpulkan bahwa setelah pemberian tindakan kedua ini
sebagian subjek mampu menunjukkan perubahan adanya pemahaman bahaya seks yang tidak sehat. Akan tetapi dari hasilevaluasi ini masih ada sebagian siswa yang
belum menunjukkan peningkatan pemahaman tentang reproduksi sehat.Hal ini dapat dilihat dari hasil evaluasi yang diberikan Mawar, Melati, Raflesia, dan Beo
masih pada ketegori rendah.Oleh karena itu peneliti perlu melanjutkan rencana tindakan berikutnya dan dari refleksi dan evaluasi tindakan ini dapat memacu
peneliti untuk lebih memperhatikan siwa dalam berdiskusi kelompok.
3. Siklus III
Pelaksanaan Tindakan III: Menjelaskan Tentang Kenakalan Remaja yang berujung pada kekerasan seksual
a. Tahap persiapan
Materi yang diberikan pada tindakan ketiga kenakalan remaja yang berujung pada kekerasan seksual. Pemilihan materi ini sesuai dengan indikator
77 Tentang Kenakalan Remaja yang berujung pada kekerasan seksual. Tujuan dari
materi ini agar siswa mampu menghindari kehamilan sebelum menikah. Peralatan yang diperlukan kertas dan alat tulis, tempat yang digunakan
ruang kelas. Pembagian kelompok seperti pada tindakan kesatu dan kedua. Materi yang disampaikan: Pelecehan seksual, Pemerkosaan.
b. Tindakan dan Observasi
Tindakan III dilaksanakan pada tanggal 16 Februari 2013sebelum peneliti memberikan tindakan, guru pembimbingmengulas materi pada tindakan II
tujuannya untuk mengingatkan agar siswa mampu menghindari dampak buruk perilaku seks yang beresikokelompok dibagi 2 kelompok sama seperti tindakan
pertama dan kedua.Guru pembimbing menyampaikan materi pelecehan seksual dan
pemerkosaan.Selanjutnya siswa
diberikan waktu10
menit untuk
mendiskusikan.Akibat apa yang akan di timbulkan dari kenakalan remaja yang berujung pada kekerasan seksual. Dalam diskusi ini berjalan sangat menarik
karena semua siswa berani mengemukaan pendapatnya mampu berpikir kritis, mampu mendengarkan pendapat orang lain.
Adanya interaksi yang cukup baik diantara sesama anggota kelompok suasana keakrapan sangat terlihat tidak ada teman yang saling menghina. Semua
siswa mampu mengutarakan pendapatnya, mampu menerima masukan dari orang lain Sehingga siswa mempunyai pengetahuan dan pengalaman dalam diskusi
kelompok.
c. Refleksi dan Evaluasi
Pada tindakan ini terlihat siswa sangat antusias ini terlihat dari setiap siswa yang berani mengutarakan pendapatnya dan mampu menghargai pendapat orang
78 lain suasana keakrapan juga muncul. Ini diperkuat dari catatan observer yang
menyatakan bahwa semua siswa mampu menghargai pendapat orang lain, mengutarakan pendapatnya. Dalam diskusi ini berjalan cukup menarik karena
semua siswa sudah mampu menghargai pendapat orang lain, dan mengutarakan pendapatnyatidak ada yang mendominasi dalam pembicaraan.
Dari hasil pengamatan peneliti maupun observer pada tindakan ketiga ini siswa nampak mampu memahami reproduksi sehat siswa dapat belajar dari
pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dari anggota lain. Sehingga mampu memperoleh pengetahuan yang baru. Peneliti menyimpulkan bahwa pada tindakan
yang ketiga ini subjek sudah memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai reproduksi sehat.
Setelah berdiskusi siswa diberikan evaluasi berupa intrumen berisi tetang penjabaran materi yang telah disampaikan dan didiskusikan oleh siswa.Dari hasil
refleksi dan evaluasi yang diberikan oleh siswa masih ada beberapa siswa yang belum mencapai tingkat pemahaman yang baik.Hal ini di karenakan saat
pemberian evaluasi siswa tidak fokus dan ramai sendiri, oleh karena itu peneliti perlu melanjutkan rencan tindakan berikutnya.
4. Siklus IV
Tindakan IV: Menyimpulkan batasan seks yang bisa mengarahkan praktek prostitusi
a. Tahap Persiapan
Tidak berbeda dari tindakan-tindakan sebelumnya, pada tahap persiapan ini peneliti mempersiapkan materi kenakalan remaja yang di akibatkan dari seks
bebas yang berujung kehamilan yang tdak diinginkan yang berdampak pada
79 aborsi. Tujuannya agar siswa mampu menghindari seks bebas yang berujung
kehamilan yang tidak diinginkan. Materi yang disampaikan: Adap pergaulan
terhadap lawn jenis. b.
Tindakan dan Observasi
Tindakan keempat ini dilaksanakan pada tanggal 23 Februari 2013. Sebelumnya gurupembimbing membahas materi sebelumnya yang bertujuan agar
siswa mengingat meteri dan sudah memahami reproduksi sehat. Pada tindakan ini materi yang diberikan adalahadap pergaulan terhadap lawan jenis.
Siswa diberikan waktu 10 menit untuk mendiskusikan perilaku yang perludiperhatikan dalam pergaulan. Setelah itu masing-masing siswa dari setiap
kelompok diminta untuk mempresentasikan hasilnya. Di sini diskusi kelompok sudah berjalan menarik siswa sudah mampu mengurakan pendapatnya dan sudah
saling menghormati. Karena keterbatasan waktu tidak semua siswa dapat mempresentasikan hasilnya.
c. Refleksi dan Evaluasi
Peneliti menyimpulkan bahwa setelah pemberian tindakan keempat ini, siswa sudah mampu menunjukkan pemahaman tentang reproduksi sehat. Mampu
mengetahui dampak dari perilaku seks yang beresiko. Dan mengetahui adap pergaulan dengan lawan jenis. Selain itu dalam diskusi kelompok ini siswa sudah
saling bertukar pendapat dan mampu menghargai pendapat dari siswa yang lain. Dari hasil refleksi dan evaluasi yang diberikan yaitu berupa intrumen yang
berisi tentang penjabaran materi yang disampaikan, siswa sudah menunjukan peningkatan pemahaman tentang reproduksi sehat, selain itu hasil evaluasi pada
tindakan ini siswa sudah mencapai tingkat pemahaman yang baik.Sehingga
80 tindakan yang diberikan sudah dapat mengukur kontribusi dari tindakan yang
dilakukan dalam meningkatkan pemahaman siswa tentang reproduksi sehat.Maka tidak perlu dilakukan tindakan berikutnya
F. Observasi dan Wawancara
Observasi dilakukan peneliti selama tindakan berlangsung dan dilakukan pada saat jam istirahat dan jam pelajaran berlangsung.Wawancara dilakukan
kepada guru pembimbing dan siswa sebelum dan sesudah penelitian. Selama proses observasi peneliti memperhatikan subjek sebelum dan sesudah diberikan
tindakan peneliti memperhatikan sikap dan perubahan tingkah laku sebelum dan sesudah diberi tindakan. Berdasarkan wawancara dengan guru pembimbing bahwa
siswa sudah mengalami perubahan yaitu siswa sudah bisa mengendalikan diri ada batasan dalam pergaulan dengan lawan jenis di dalam area sekolahan. Wawancara
dengan siswa sebelum tindakan siswa selalu pacaran yang terlalu bebas, selalu ingin mencoba yang baru, merasa malu jika tidak punya pacar. Setelah diberikan
siklus I, II, III, IV siswa sudah ada perubahan siswa sudah memahami adab pergaulan dengan lawan jenis siswa sudah biasa mampu menghindari pergaulan
bebas. Hasil observasi sebelum diberi tindakan sebagian siswa masih sering
bercanda lawan jenis yang tidak ada batasannya. Selama siklus I,II.IIIdan IV berlangsung siswa sudah terjadi perubahansikap dan perilaku terhadap lawan jenis
dan lebih berhati-hati dalam bergaul dengan lawan jenis.
G. Pemberian Post-Test