16 seksual PMS ter-masuk HIVAIDS, serta semua bentuk kekerasan dan
pemaksaan seksual FCI, 2000 http:www.kesrepro.info. Kebutuhan dan jenis risiko kesehatan reproduksi yang dihadapi remaja
mempunyai ciri yang berbeda dari anak-anak ataupun orang dewasa. Jenis risiko kesehatan reproduksi yang harus dihadapi remaja antara lain adalah kehamilan,
aborsi, penyakit menular seksual PMS, kekerasan seksual, serta masalah keterbatasan akses terhadap informasi dan pelayanan kesehatan. Risiko ini
dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berhubungan, yaitu tuntutan untuk kawin muda dan hubungan seksual, akses terhadap pendidikan dan pekerjaan,
ketidaksetaraan jender, kekerasan seksual dan pengaruh media massa maupun gaya hidup http:www.kesrepro.info.
Pengertian di atas memberikan batasan yang cukup jelas tentang komponen reproduksi sehat yang diantaranya meliputi hubungan seks antara pria
dan wanita, adanya kehamilan yang diakibatkan hubungan tersebut, terikat oleh pernikahan yang sah serta tidak melakukan hubungan seks secara bebas dengan
pasangan yang bukan suami istri yang sah. Selain itu, reproduksi sehat juga mengacu pada keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial yang utuh dalam segala
hal yang berkaitan dengan fungsi, peran dan sistem reproduksi termasuk keadaan terbatas, dari kehamilan yang tidak dikehendaki, aborsi yang aman, penyakit
menulas seks PMS serta bentuk kekerasan dan pelecehan seksual.
3. Masalah-masalah Reproduksi Sehat yang Umum Terjadi
Salah satu aspek yang menentukan kesehatan reproduksi adalah masalah perawatan kesehatan reproduksi. Perawatan kesehatan reproduksi merupakan
17 suatu kumpulan metode, teknik, dan pelayanan yang mendukung kesehatan
reproduksi dan kesejahteraan melalui pencegahan dan penanganan masalah- masalah kesehatan reproduksi mencakup perawatan kesehatan seksual yang
bertujuan meningkatkan kualitas hidup dan hubungan antar pribadi. Perawatan kesehatan reproduksi perlu dilaksanakan pada jenjang perawatan kesehatan
primer yang mencakup berbagai pelayanan yang terkait satu sama lain, sebagai berikut Kusmiran, 2011: 96:
a. Bimbingan dalam pelaksanaan keluarga berencana, termasuk di dalamnya ialah pemberian pendidikan, komunikasi, informasi, konseling dan pelayanan
kontrasepsi. b. Pendidikan dan pelayanan perawatan prenatal.
c. Penanganan proses kelahiran yang aman. d. Perawatan pasca natal khususnya pemberian ASI, perawatan kesehatan bayi,
anak dan ibu. e. Pencegahan dan pengobatan yang memadai terhadap kemandulan infertilitas.
f. Penanganan masalah aborsi. g. Pengobatan infeksi saluran reproduksi.
h. Penyakit yang ditularkan secara seksual termasuk penyakit HIV AIDS dan kanker alat reproduksi.
i. Informasi pendidikan dan konseling tentang seksualitas sesuai umur, termasuk pengetahuan reproduksi bagi remaja agar menjadi orang tua yang bertanggung
jawab.
18 Selain itu menurut BKKBN 2009 masalah yang ada pada reproduksi
sehat yang umumnya terjadi pada remaja: a. Seks bebas yang berrsiko pada kehamilan di luar nikah.
b. Penyakit menular seksual PMS seperti Gonorrhoea GO, Sifilis LUES, Herpes Ginatal, Chlamydia, dan HIV AIDS.
c. Kekerasan seksual pada perempuan seperti pelecehan seksual dan pemerkosaan.
d. Aborsi yang di karenakan kehamilan tidak diinginkan oleh remaja yang belum menikah sehingga akan menggugurkan kandungannya aborsi karena merasa
malu. Selain masalah perawatan reproduksi sehat, aspek yang juga perlu
dipahami terkait dengan reproduksi sehat yaitu adanya potensi penyakit yang diakibatkan buruknya tingkat reproduksi sehat. Beberapa diantaranya dikenal
sebagai penyakit menular seksual PMS. Penyakit Menular Seksual PMS merupakan penyakit yang menular melalui hubungan seksual. Penyakit menular
seksual ini akan lebih berisiko bila melakukan hubungan seksual dengan berganti- ganti pasangan baik melalui vagina, oral maupun anal.
4. Faktor-faktor Penyebab Masalah Reproduksi Sehat