60 Keterangan:
F = item butir favorable
UF = item butir unfavorable
Skala pengukuran jawaban siswa terhadap instrumen penelitian dibuat sebagai berikut:
Skala Butir Favorable
Butir Unfavorable SS = Sangat Sesuai
4 1
S = Sesuai 3
2 TS = Tidak Sesuai
2 3
STS = Sangat Tidak Sesuai 1
5
2. Instrumen Observasi
Observasi adalah pencatatan dan pengamatan dengan sistematis atas fenomena-fenomena yang akan diteliti.
Tabel 2. Kisi-kisi Lembar Observasi
No Aspek Observasi
Deskripsi 1.
Gambaran pergaulan siswa, khususnya dengan lawan jenis
a. di dalam kelas b. di luar kelas dalam jam sekolah
2. Sikap siswa dalam diskusi kelompok
a. keaktifan siswa dalam diskusi b. penguasaan materi yang
didiskusikan c. keberanian siswa dalam
mengemukakan pendapat dalam diskusi
3. Adaptasi siswa dalam diskusi
kelompok a. Kemampuan penyesuaian diri
dalam kelompok b. Interaksi siswa selama proses
diskusi kelompok 4.
Penerapan metode diskusi kelompok dalam meningkatkan pemahaman
siswa tentang reproduksi sehat
61
3. Instrumen Wawancara
Wawancara dilakukan dengan cara tanya jawab secara langsung dengan sebagian siswa dan guru pembimbing berkenaan dengan obyek dan permasalahan
yang diteliti. Wawancara ini dilakukan dengan tujuan untuk mengukur pemahaman siswa tentang reproduksi sehat serta pemahaman guru pembimbing
akan perilaku siswanya. Tabel 3. Kisi-kisi Wawancara Dengan Guru Pembimbing
Pedoman Wawancara Guru Pembimbing Sebelum Diberikan Tindakan Aspek
Deskripsi
Seks dan Kehamilan a. Bagaimana pemahaman siswa secara umum
tentang masalah seks dan kehamilan? b. Adakah kecenderungan sebagian siswa memiliki
pemahaman yang sangat kurang tentang masalah seks dan kehamilan?
c. Adakah kecenderungan sebagian siswa memiliki pemahaman yang tidak pas bahkan cenderung
sesat tentang masalah seks dan kehamilan? Menghindari
Kehamilan Sebelum Menikah
a. Apakah ada kecenderungan perilaku siswa yang menjurus pergaulan bebas?
b. Apakah siswa cenderung takut terjerumus ke dalam pergaulan bebas?
c. Bagaimana pemahaman siswa tentang resiko terjadinya kehamilan pada pergaulan yang terlalu
bebas? Perilaku Seksual
Beresiko Akibatnya a. Bagaimana pemahaman siswa tentang arti penting
menjaga etika pergaulan dengan lawan jenis? b. Bagaimana pemahaman siswa tentang dampak
perilaku seksual yang menyimpang? Kenakalan Remaja
a. Bagaimana tingkat kenakalan siswa di sekolah ini?
b. Adakah kecenderungan
sebagian siswa
menunjukkan kenakalan yang kelewat batas?
Pedoman Wawancara Guru Pembimbing Sesudah Diberikan Tindakan
Diskusi Kelompok a. Apakah diskusi kelompok mampu meningkatkan
pemahaman siswa? b. Apakah ada kendala yang dihadapi jika diskusi
kelompok digunakan dalam proses pembelajaran?
62 Tabel 4. Kisi-kisi Wawancara Dengan Siswa
Pedoman Wawancara Siswa Sebelum Diberikan Tindakan Aspek
Deskripsi
Seks dan Kehamilan a. Bagaimana pemahaman Anda secara umum tentang
masalah seks dan kehamilan? b. Adakah kecenderungan Anda kurang memahami
tentang masalah seks dan kehamilan? c. Adakah kecenderungan Anda memiliki pemahaman
yang tidak pas bahkan cenderung sesat tentang masalah seks dan kehamilan?
Menghindari Kehamilan Sebelum
Menikah a. Apakah ada kecenderungan perilaku Anda yang
menjurus pergaulan bebas? b. Apakah Anda cenderung takut terjerumus ke dalam
pergaulan bebas? c. Bagaimana pemahaman Anda tentang resiko
terjadinya kehamilan pada pergaulan yang terlalu bebas?
Perilaku Seksual Beresiko Akibatnya
a. Bagaimana pemahaman Anda tentang arti penting menjaga etika pergaulan dengan lawan jenis?
b. Bagaimana pemahaman Anda tentang dampak perilaku seksual yang menyimpang?
Kenakalan Remaja a. Bagaimana tingkat kenakalan siswa di sekolah ini?
b. Adakah kecenderungan
sebagian siswa
menunjukkan kenakalan yang kelewat batas?
Pedoman Wawancara Siswa Sesudah Diberikan Tindakan
Diskusi Kelompok a. Apakah diskusi kelompok mampu meningkatkan
pemahaman Anda? b. Apakah ada kendala yang Anda hadapi jika diskusi
kelompok digunakan dalam proses pembelajaran? H.
Uji Validitas dan Realibilitas Instrumen 1.
Uji Validitas Instrumen
Pengertian validitas menurut Suharsimi Arikunto 1998: 160 memberikan pengertian Validitas yaitu “suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen”. Sebuah instrument dikatakan valid
63 apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Sutrisno
Hadi 1972: 121-126 mengungkapkan jenis-jenis validitas ada 5 macam, yaitu sebagai berikut: Face validity validitas tampang, Logical validity validitas
logika, Factorial validity validitas faktor, Content validity validitas isi, Empirical validity validitas empiris. Penelitian ini menggunakan validitas logis
Logical validity karena alat ukur ini untuk menelaah pemahaman reproduksi sehat pada siswa. Validitas berdasarkan konstruk teori yang diukur.
Validitas butir dicari dengan mengkorelasikan antara skor tiap-tiap butir dengan skor total seperti yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto bahwa
untuk menguji validitas tiap-tiap butir maka skor yang ada pada butir yang dimaksud dikorelasikan dengan skor total. Bahwa untuk menguji validitas tiap-
tiap butir maka skor yang ada pada butir yang dimaksud dikorelasikan dengan skor total. Dalam penelitian ini uji validitas butir dilakukan dengan menggunakan
teknik korelasi product moment, yang rumusnya sebagai berikut :
Keterangan: r
xy
= koefisien korelasi antara x dan y x = skor butir
y = total skor butir N = jumlah subyek
Suharsimi Arikunto, 1998: 162. Jika hasil perhitungan koefisien r
xy
≥ r
xy
pada tabel, maka butir pernyataan dari instrumen dikatakan valid, sebaliknya jika diperoleh r
xy
r
xy
pada tabel, maka item dikatakan gugur. Selanjutnya item-item yang valid
2 2
2 2
y y
N x
x y
x xy
N r
xy
64 digunakan dalam penelitian. Menentukan valid tidaknya item digunakan taraf
signifikan 5. Penelitian ini uji validitas butir dilakukan dengan program komputer SPSS for Windows versi 12.00.
2. Uji Reliabilitas Instrumen