46
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan action research. Menurut Elliot 1991 dalam Suwarsih Madya 1994 melihat
penelitian tindakan sebagai kajian dari sebuah situasi sosial dengan kemungkinan tindakan untuk memperbaiki kualitas situasi sosial tersebut. Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan 1999: 1 menyatakan bahwa penelitian tindakan adalah salah satu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata
dan proses pengembangan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah. Dalam prosesnya, pihak-pihak yang terlibat saling mendukung satu sama
lain, dilengkapi dengan fakta-fakta dan mengembangkan kemampuan analisis. Selanjutnya, menurut Nana Syaodih 2005: 140 penelitian tindakan merupakan
suatu pencarian sistematik yang dilaksanakan oleh para pelaksana program dalam kegiatannya sendiri dalam pendidikan dilakukan oleh guru, dosen, kepala
sekolah, konselor, dll, dalam mengumpulkan data tentang pelaksanaan kegiatan, keberhasilan dan hambatan yang dihadapi, untuk kemudian menyusun rencana
dan melakukan kegiatan-kegiatan penyempurnaan. Menurut Pardjono 2007 : 10 penelitian tindakan merupakan bentuk penelitian untuk mendapatkan pengetahuan
tentang perubahan changes dan peningkatan improvement karena dampak suatu tindakan yang mampu memberdayakan kelompok sasaran.
Dari berbagai definisi yang tersebut di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa penelitian tindakan adalah suatu pencarian sistematik yang
dilaksanakan oleh para pelaksana program dalam kegiatannya sendiri sebagai
47 upaya perbaikan situasi sosial termasuk didalamnya prakik pendidikan agar
diperoleh dampak yang nyata terhadap situasi sosial tersebut. Kelebihan penelitian tindakan kelas menurut Abraham Shumsky yang
dikutip oleh Suwarsih Madya 1994: 13 adalah sebagai berikut : 1. Kerjasama dalam penelitian tindakan menimbulkan rasa memiliki yang akan
menjadi ajang untuk menciptakan kelompok dasar baru dan mendorong lahirnya keterikatan.
2. Kerjasama dalam penelitian tindakan mendorong kreativitas dan pemikiran yang kritis. Melalui interaksi dengan orang lain dalam penelitian tindakannya,
lebih banyak saran untuk penyelesaiannya, lebih banyak analisis dan kritikan terhadap rencana yang diajukan.
3. Kerjasama meningkatkan kemungkinan akan berubah. 4. Kerjasama dapat meningkatkan kesepakatan untuk mengumpulkan fakta dan
secara cermat menilai serta menguraikan masalahnya. Bentuk kerjasama dalam penelitian ini adalah guru Bimbingan dan
Konseling berperan sebagai pemimpin konseling kelompok yang merupakan seorang yang profesional dan peneliti berperan sebagai observer. Berdasarkan
penjelasan yang telah diuraikan di atas, maka pemilihan penelitian tindakan sejalan dengan tujuan dari penelitian kali ini yaitu ingin meningkatkan
pemahaman siswatentang reproduksi sehat pada siswa kelas X RPL dan TPHP SMK N 1 Sanden Bantul melalui diskusi kelompok kecil Buzz Group
Discussion.
48
B. Tempat dan Waktu Penelitian