Upaya Sekolah Mengatasi Keterbatasan Interaksi Sosial Anak Berkesulitan Belajar

144 Sugesti yang diberikan langsung oleh guru dan orangtua memberikan efek yang nyata pada anak dan saat disampaikan berpengaruh langsung pada perilakunya. Sugesti lain berasal dari ajakan dan bujukan teman. Faktor- faktor lain memang juga berperan dapat memicu anak untuk berinteraksi khususnya imitasi dan simpati. Keinginan menirukan sesuatu dan simpati terhadap sebuah peristiwa sering menjadi bahan pembicaraan anak.

7. Upaya Sekolah Mengatasi Keterbatasan Interaksi Sosial Anak Berkesulitan Belajar

SDN Banyusoco II merupakan sekolah yang berstatus inklusif. Stainback Tarmansyah, 2007: 82 mengemukakan sekolah inklusif adalah sekolah yang menampung semua siswa dalam kelas yang sama. Semua siswa dalam pendapat tersebut berarti tidak dibedakan baik status maupun golongan apapun untuk bisa belajar bersama dalam lingkungan kelas yang sama. SDN Banyusoco II telah menerapkan makna inklusif tersebut terbukti dari adanya siswa normal dan siswa penyandang kebutuhan khusus dengan katagori berkesulitan belajar dapat berinteraksi di kelas yang sama. Sekolah inklusif tentu menerapkan program-program khusus yang sistematisguna menunjang aktivitas siswa secara keseluruhan. Program khusus tersebut tersusun dalam sistem pendidikan inklusif. Penelitian ini berfokus pada pengaruh faktor terjadinya interaksi sosial pada anak berkesulitan belajar. Berkaitan dengan hal tersebut peneliti juga mendapati program di SDN Banyusoco II yang memang sudah mengarah pada mendukung munculnya faktor interaksi sosial. 145 Smith 2009: 45 mengemukakan bahwa inklusif dapat berarti penerimaan anak-anak yang memiliki hambatan ke dalam kurikulum, lingkungan, interaksi sosial, dan konsep diri visi-misi sekolah. Pendapat ahli tersebut menegaskan bahwa bentuk penerimaan anak-anak yang memiliki hambatan yaitu pada 4 hal yaitu kurikulum, lingkungan, interaksi sosial, dan visi-misi sekolah. Berkaitan dengan program membangun iklim interaksi sosial yang menyokong anak berkesulitan belajar dalam berhubungan dengan warga sekolah dengan baik dapat dijabarkan sebagai berikut. Guru mencari kesukaan anak berkesulitan belajar supaya mengembangkan diri menjadi lebih aktif dengan mengenalkan komputer, seni musik, dan seni rupa. Ketika anak diikutkan dengan kegiatan-kegiatan bersifat ekstrakurikuler dalam bidang kesukaannya itu memancing interaksinya. Pada segi kurikulum sekolah menerapkan pemisahan isi muatan dan diberikan materi pendukung yang lebih ringan dicerna. Hal utama dari sekolah adalah pendampingan khusus yang terbukti mampu menambah waktu berinteraksi secara personal. Program sekolah yang mendukung interaksi sosial khususnya anak berkesulitan belajar dapat dijelaskan sebagai berikut.Kegiatan bersifat ekstrakurikuler sesuai bidang yang diminati untuk memancing interaksi sosial. Pada segi kurikulum, sekolah menerapkan pemisahan isi muatan dan diberikan materi pendukung yang lebih ringan dicerna. Sekolah memberi 146 fasilitas pendampingan khusus untuk menambah waktu berinteraksi secara personal.

F. Keterbatasan Penelitian