Setting dan Waktu Penelitian Prosedur Penelitian

43 tindakan yang mencerminkan faktor terjadinya interaksi sosial disusun secara deskriptif. Lebih lanjut dijelaskan pendekatan kualitatif deskriptif banyak menggunakan data lisan dari informan. Penelitian yang melibatkan anak berkesulitan belajar diarahkan pada masing-masing individu secara holistik. Oleh karena itu, informan tidak ditentukan jumlahnya namun berdasarkan keperluan penelitian. Suharsimi Arikunto 2010: 151 mengemukakan mengenai penelitian deskriptif yaitu mengumpulkan data berdasarkan faktor- faktor yang menjadi pendukung terhadap objek penelitian, kemudian menganalisa faktor- faktor tersebut untuk dicari peranannya. Dalam penelitian ini mengumpulkan data faktor-faktor terjadinya interaksi sosial pada objek penelitian yaitu anak berkesulitan belajar.

B. Setting dan Waktu Penelitian

1. Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan setting baik di kelas maupun di luar kelas SD Negeri Banyusoco II dengan alamat Jalan Banyusoco-Playen, Dusun Banyusoco, Desa Kepek, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Alasan pemilihan lokasi ini, yaitu dari hasil pengamatan awal SDN Banyusoco II merupakan sekolah dasar inklusif dengan banyak kasus anak berkesulitan belajar. Kondisi sekolah sudah terbangun pada tatanan iklim interaksi sosial yang harmonis terbukti dengan semua siswa dapat bergaul dan belajar bersama. 44 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tahun ajaran kedua 20132014 yakni selama tiga minggu terhitung sejak tanggal 9-26 Agustus 2014.

C. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian dalam penelitian kualitatif bisa disebut sebagai langkah atau tahapan penelitian. Moleong 2013: 127 mengemukakan tahap penelitian secara umum terdiri atas tahap pra lapangan, tahap pekerjaan lapangan, dan tahap analisis data. Pada tahap pra lapangan peneliti menyusun rancangan penelitian, memilih lapangan penelitian, mengurus perizinan, menjajaki lapangan, memilih informan, dan menyiapkan perlengkapan penelitian. Prosedur penelitian ini dapat dijabarkan secara garis besar dalam tahap-tahap sebagai berikut. 1. Tahap Pra Lapangan Peneliti melakukan berbagai proses tahap pra lapangan. Peneliti pada awalnya menemukan topik mengenai anak berkebutuhan khusus melalu media surat kabar. Peneliti merancang sebuah penelitian yang berkaitan dengan permasalahan anak berkebutuhan khusus. Pada Januari 2014 peneliti melakukan observasi di Desa Banyusoco dan didapati ada sekolah dasar inklusi. Observasi kedua pada bulan Februari semakin mengerucut pada permasalahan sosial ABK dengan jenis anak berkesulitan belajar. Penjajakan lapangan sudah mengarah pada permasalahan interaksi sosial yang sengaja diangkat dalam penelitian ini. Bulan Maret hingga Mei peneliti lebih mendalam mencari tentang informan dan mempersiapkan proposal penelitian. Peneliti sebelum 45 memasuki lapangan mempersiapkan diantaranya perizinan, pedoman obsevasi, wawancara, dan alat dokumentasi selama penelitian. 2. Tahap Pekerjaan Lapangan Tahap pekerjaan lapangan ini dilakukan ketika peneliti sudah terjun dalam mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam penelitian. Pihak SDN Banyusoco II sebagai lokasi penelitian yang diwakili oleh kepala sekolah memberikan tawaran untuk penelitian antara Bulan Mei-Juli 2014. Peneliti memutuskan untuk mulai terjun melakukan pekerjaan lapangan di Bulan Agustus 2014 setelah libur Ramadhan dan Hari Raya. Pekerjaan lapangan yang dilakukan yaitu mengumpulkan data dari informan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi secara berurutan. Data secara berurutan dikumpulkan dari subjek penelitian yaitu anak berkesulitan belajar, teman dekat siswa, guru, dan kepala SDN Banyusoco II. 3. Tahap Analisis Data Tahap analisis data dimulai sejak peneliti sudah mulai mengkoleksi data. Peneliti dalam menganalisis data dengan cara bertahap bersama dengan proses pekerjaan lapangan. Hal ini agar memudahkan dalam pelaporan dan penyajian data hasil penelitian. Peneliti dalam kegiatan akhir melakukan uji keabsahan data agar data yang diperoleh kredibel. Hasil wawancara dengan siswa, guru, dan kepala sekolah peneliti coba tunjukkan kepada yang bersangkutan, namun tidak semua karena dari pihak siswa hanya di tunjuk siswa yang bisa memberikan keterangan 46 secara penuh. Data-data yang sudah tersusun rapi dan sistematis dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi kemudian di reduksi. Kemudian data tersebut dianalisis berdasarkan sumber, dibahas dengan teori untuk ditarik kesimpulan.

D. Teknik Pengambilan Sampel