7
Banyusoco II ini perlu dipelajari dari segi faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya interaksi sosial terutama di kalangan anak berkesulitan belajar.
SDN Banyusoco II sebagai perintis pendidikan inklusif pertama di Kabupaten Gunungkidul bisa menjadi percontohan bagi sekolah-sekolah inklusif lain
utamanya dari sisi interaksi sosial di lingkungan sekolah. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya interaksi sosial menarik untuk dikaji dan menjadi
bahan referensi dalam pengembangan sekolah inklusif pada tingkat sekolah dasar. Interaksi sosial yang saling mendukung dalam kesuksesan belajar di
sekolah inklusif ini harus ditularkan. Berdasarkan uraian masalah tersebut peneliti tertarik untuk menyelidiki interaksi sosial anak berkesulitan belajar
melalui penelitian skripsi berjudul “Interaksi Sosial Anak Berkesulitan Belajar di SD Negeri Banyusoco II”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut.
1. Ditemukan banyak kasus tentang anak berkesulitan belajar di SD Negeri Banyusoco II yaitu 12 siswa pada tahun ajaran 20132014.
2. Pada awal penerapan sistem pendidikan inklusif, guru menilai anak berkesulitan belajar mengalami keadaan yang sulit berkembang dan
menyesuaikan diri.
8
3. Interaksi sosial belum diperhatikan secara khusus berkaitan dengan hubungan anak berkesulitan belajar dengan anak lain untuk mendapatkan
kesempatan yang sama dalam aktivitasnya di kelas maupun di luar kelas. 4. Dalam kurun waktu 3 tahun terakhir SD Negeri Banyusoco II baru
mengupayakan peningkatan
interaksi sosial
dengan fasilitas
pendampingan khusus dan melibatkan aktif anak berkesulitan belajar dalam berbagai aktivitas.
C. Fokus Penelitian
Berdasarkan uraian latar belakang dan identifikasi permasalahan interaksi sosial yang sangat kompleks, maka dalam penelitian ini membatasi dengan
memfokuskan pada faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi sosial anak berkesulitan belajar di SD Negeri Banyusoco II.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan fokus penelitian yang disebutkan maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut “Bagaimana interaksi sosial anak
berkesulitan belajar di SD Negeri Banyusoco II?”
E. Tujuan Penelitian
Berkaitan rumusan masalah di atas maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan tentang interaksi
sosial anak berkesulitan belajar di SD Negeri Banyusoco II.
9
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis dan prkatis.
1. Manfaat Teoritis Penelitian diharapkan dapat memberikan khasanah ilmu pengetahuan
bidang pendidikan utamanya mengenai interaksi sosial anak berkesulitan belajar di sekolah dasar.
2. Manfaat Praktis Secara Praktis penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru, siswa,
dan sekolah : a. Bagi Guru
Guru dapat mengembangkan pembelajaran yang sesuai karakteristik interaksi sosial anak berkesulitan belajar dan faktor-faktor yang
mempengaruhi interaksi sosialnya sehingga mendukung keaktifan anak di kelas.
b. Bagi Siswa Siswa bisa memahami dan saling mendukung dalam berinteraksi di
kelas maupun di luar kelas dengan anak berkesulitan belajar. c. Bagi Kepala Sekolah
Kepala sekolah dapat menggunakan sebagai bahan pertimbangan dalam kebijakan pengembangan program pendidikan yang sesuai
dengan kondisi dan kebutuhan anak berkesulitan belajar dengan
10
melihat pada faktor dominan yang mempengaruhi interaksi sosial anak.
11
BAB II KAJIAN TEORI