48
interaksi sosial anak berkesulitan belajar. Profil subjek dan dokumentasi secara terperinci sebagaimana terlampir lampiran 3.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah :
1. Observasi Partisipatif
Susan Stainback Sugiyono, 2010: 310 menyatakan dalam observasi patisipatif, peneliti mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan
apa yang mereka ucapkan, dan berpartisipasi dalam aktivitas mereka. Peneliti dalam hal ini melakukan peninjauan terlebih dahulu untuk
memetakan anak berkesulitan belajar dan sebarannya di kelas-kelas. Pengamatan, mendengarkan, dan partisipasi ini guna mendalami fakta
yang terjadi secara lebih detail. Dengan observasi partisipatif ini bertujuan untuk memperoleh data tentang faktor-faktor terjadinya interaksi sosial
pada anak berkesulitan belajar baik ketika aktivitas di dalam kelas maupun di luar kelas.
Observasi partisipatif dalam istilah lain disebut sebagai pengamatan berperanserta karena untuk mengamati dan mencermati peneliti harus
terlibat melakukan kegiatan yang dilakukan subjek. Pengamatan
berperanserta pada dasarnya berarti mengadakan pengamatan dan mendengarkan secara secermat mungkin sampai pada yang sekecil-
kecilnya sekalipun Moleong, 2013: 164. Proses berlangsungnya faktor- faktor terjadinya interaksi sosial anak berkesulitan belajar ini untuk
memahaminya tentu membutuhkan partisipasi langsung peneliti. Bentuk
49
partisipasi peneliti yaitu terlibat dengan memberi dukungan verbal seperti bercakap-cakap dan memberi pujian terhadap aktivitas kontak dan
komunikasi siswa di kelas dan di luar kelas. Ketika di luar kelas peneliti mengamati dari dekat aktivitas subjek saat bermain, di perpustakaan, dan
kantin. Keterbatasan
pengamatan peneliti
diantisipasi dengan
mendokumentasikan berupa rekaman video kegiatan subjek di luar kelas.
2. Wawancara Terbuka
Jenis wawancara ini adalah wawancara yang menggunakan seperangkat pertanyaan baku. Urutan pertanyaan, kata-katanya, dan cara
penyajiannya pun sama untuk setiap responden Moleong, 2013:188. Wawancara terbuka juga sering disebut dengan wawancara tidak
berstruktur. Sugiyono 2010: 320 mengungkapkan wawancara tidak terstruktur atau terbuka, sering digunakan dalam penelitian pendahuluan
atau malahan untuk penelitian yang lebih mendalam tentang subjek yang diteliti. Teknik wawancara terbuka digunakan untuk memperoleh data
pendukung tentang faktor-faktor terjadinya interaksi sosial pada anak berkesulitan belajar dari pemahaman dan pengetahuan informan lain.
Informan lain yang dimaksud adalah teman satu kelas subjek, guru kelas, dan kepala SD Negeri Banyusoco II.
3. Dokumentasi